Kadin: Harga Daging Sapi Tidak Akan Bisa Capai Rp80.000/Kg

Selasa, 14 Juni 2016 - 18:10 WIB
Kadin: Harga Daging Sapi Tidak Akan Bisa Capai Rp80.000/Kg
Kadin: Harga Daging Sapi Tidak Akan Bisa Capai Rp80.000/Kg
A A A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai, harga daging sapi segar di Indonesia tidak akan bisa mencapai Rp80 ribu per kilogram. Hal tersebut akan menekan pengusaha daging sapi, khususnya di industri feedloter (penggemukan sapi).

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan, Juan Permata Adoe mengatakan, solusi pemerintah untuk membuka keran importasi daging sapi tidak akan banyak membantu menurunkan harga daging sapi di pasaran. Pasalnya, yang diimpor pemerintah adalah daging sapi beku yang kurang digemari masyarakat Indonesia.

"Karena konsumen kita 85% senang daging segar yang ada di sapi hidup. Bukan yang 15% (dari daging sapi beku). Ini yang tidak pernah dipahami," katanya di Thamrin City, Jakarta, Selasa (14/6/2016).

Juan menilai, jika pemerintah ingin membuka keran importasi maka lebih baik impor sapi hidup dibanding daging sapi. Hal tersebut justru akan lebih banyak membantu menurunkan harga daging sapi di pasaran. (Baca: Kadin: Jangan Bandingkan Harga Daging RI dan Malaysia)

"Jika pemerintah mengizinkan sapi dari negara manapun masuk ke Indonesia, itu baru bisa (turun harganya) dan paling top hanya Rp100 ribu. Karena ini cukup menekan. Kami enggak mau dikatakan membangkang pemerintah dan dituduh ambil keuntungan besar," tutur dia.

Menurutnya, harga daging sapi yang dijual Rp115.000 sampai Rp120.000 per kg di pasar adalah harga yang wajar. Pasalnya, bobot sapi hidup selama ini dihargai USD3 per kg atau sekitar Rp43.000 per kg.

"Nah kalau daging secondary cut berarti sapi hidup dijadikan karkas dan dibagi dua. Kalau dibagi dua berarti harganya Rp86.000 per kg," imbuhnya.

Setelah itu, ongkos kirim sapi hidup ke rumah potong hewan (RPH) diperkirakan sekitar Rp20.000 per ekor. Dengan begitu harga pokok daging sapi sekitar Rp106.000 per kg. "Ongkosnya ke pasar berkembanglah jadi Rp115.000. Kembali kami harapkan pemerintah cukup peka. Usul kami dari dulu, perbanyak masukkan sapi. Kalau 5 juta peternak bisa pelihara 100 ekor, kita akan punya populasi tambah banyak," tandas Juan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta para menterinya menjaga harga bahan kebutuhan pokok, terutama harga daging menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Jokowi menginstruksikan supaya harga daging saat Idul Fitri tidak lebih dari Rp80.000 per kilogram.

Dia menegaskan, ketersediaan bahan kebutuhan pokok terutama beras dan daging menjadi perhatian utama pemerintah jelang Idul Fitri. Mantan orang nomor satu di DKI Jakarta ini, tidak menginginkan harga daging meroket seperti Idul Fitri tahun lalu ataupun seperti harga saat ini.

"Saya ingin tahun ini, terutama masalah daging sapi itu jangan sampai seperti tahun lalu atau seperti saat ini. Saya ingin harga-harga itu betul-betul tidak kurang dan lebih di angka Rp80 ribu," katanya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4703 seconds (0.1#10.140)