Perusahaan Kayu dan Otomotif Asal China Tertarik Investasi ke RI
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendapatkan kabar baik saat mengunjungi tujuh perusahaan di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China. Hal ini ditandai dengan munculnya minat investasi baru yang diidentifikasi dari dua perusahaan China yang bergerak di sektor otomotif dan pengolahan kayu.
"Investor di Industri otomotif menyampaikan minatnya untuk melakukan market research terkait dengan pasar otomotif, dan menanyakan mengenai kebijakan investasi dan industri otomotif, serta insentif yang bisa didapat," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan tertulis, Kamis (16/6/2016).
(Baca Juga: Kepala BKPM Undang Pengusaha Hangzhou ke Indonesia)
Minat investasi baru tersebut disampaikan langsung kepada Kepala BKPM yang sejak tanggal 14 Juni 2016 melakukan serangkan pertemuan dan forum bisnis di tiga kota Tiongkok yakni Qingdao, Hangzhou dan Shanghai. Menurut Franky, perusahaan rencananya akan mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat.
“Kami telah menanyakan business plan mereka dan menyambut positif rencana ini, mengingat Indonesia memiliki domestic market yang besar dan peluang ekspor ke negara-negara ASEAN serta juga ke negara-negara lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa pihaknya siap memfasilitasi minat investasi yang disampaikan oleh investor China. “Kami telah memfasilitasi Wuling dan beberapa perusahaan suppliernya dalam layanan investasi tiga jam. Fasilitasi end to end services yang sama tentu dapat dinikmati oleh investor Tiongkok yang lainnya,” jelasnya.
Sementara terkait dengan minat investasi baru lainnya yakni di pengolahan kayu, perusahaan China yang menyampaikan minat investasi rencananya akan berlokasi di Kupang dan Samarinda.
“Investor tersebut menanyakan mengenai kebijakan ekspor kayu hasil olahan, ketenagakerjaan, kepemilikan lahan dan izin mendirikan pabrik. Rencananya nilai proyek sebesar sekitar RMB 100 Juta atau Rp 200 miliar,” kata Franky.
Director in Charge untuk Wilayah Pemasaran Tiongkok Husen Maulana yang mendampingi Kepala BKPM dalam kunjungan kerja ke Tiongkok menjelaskan bahwa BKPM akan terus berkoordinasi dengan perwakilan RI terkait untuk memfasilitasi minat investasi yang disampaikan oleh investor Tiongkok.
“Minat investasi dari Tiongkok yang disampaikan cukup serius dan positif dalam upaya untuk menambah investasi dari Tiongkok yang dalam triwulan pertama ini mencapai USD 464 juta,” jelas Husen yang juga Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM tersebut.
"Investor di Industri otomotif menyampaikan minatnya untuk melakukan market research terkait dengan pasar otomotif, dan menanyakan mengenai kebijakan investasi dan industri otomotif, serta insentif yang bisa didapat," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan tertulis, Kamis (16/6/2016).
(Baca Juga: Kepala BKPM Undang Pengusaha Hangzhou ke Indonesia)
Minat investasi baru tersebut disampaikan langsung kepada Kepala BKPM yang sejak tanggal 14 Juni 2016 melakukan serangkan pertemuan dan forum bisnis di tiga kota Tiongkok yakni Qingdao, Hangzhou dan Shanghai. Menurut Franky, perusahaan rencananya akan mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat.
“Kami telah menanyakan business plan mereka dan menyambut positif rencana ini, mengingat Indonesia memiliki domestic market yang besar dan peluang ekspor ke negara-negara ASEAN serta juga ke negara-negara lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa pihaknya siap memfasilitasi minat investasi yang disampaikan oleh investor China. “Kami telah memfasilitasi Wuling dan beberapa perusahaan suppliernya dalam layanan investasi tiga jam. Fasilitasi end to end services yang sama tentu dapat dinikmati oleh investor Tiongkok yang lainnya,” jelasnya.
Sementara terkait dengan minat investasi baru lainnya yakni di pengolahan kayu, perusahaan China yang menyampaikan minat investasi rencananya akan berlokasi di Kupang dan Samarinda.
“Investor tersebut menanyakan mengenai kebijakan ekspor kayu hasil olahan, ketenagakerjaan, kepemilikan lahan dan izin mendirikan pabrik. Rencananya nilai proyek sebesar sekitar RMB 100 Juta atau Rp 200 miliar,” kata Franky.
Director in Charge untuk Wilayah Pemasaran Tiongkok Husen Maulana yang mendampingi Kepala BKPM dalam kunjungan kerja ke Tiongkok menjelaskan bahwa BKPM akan terus berkoordinasi dengan perwakilan RI terkait untuk memfasilitasi minat investasi yang disampaikan oleh investor Tiongkok.
“Minat investasi dari Tiongkok yang disampaikan cukup serius dan positif dalam upaya untuk menambah investasi dari Tiongkok yang dalam triwulan pertama ini mencapai USD 464 juta,” jelas Husen yang juga Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM tersebut.
(akr)