Pertamina Siapkan 400 KL Bahan Bakar Khusus
A
A
A
YOGYAKARTA - PT Pertamina menyiapkan bahan bakar khusus (BBK), Pertamax Plus, Pertalite dan Pertamina Dex sebanyak 400 Kiloliter (Kl). Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBK selama musim mudik Idul Fitri yang biasanya terjadi. Pihak Pertamina memperkirakan terjadi kenaikan konsumsi BBK sebesar 50% dibanding hari biasa.
Marketing Branch Manager Pertamina Yogyakarta dan Surakarta, Dody Prasetya mengatakan, konsumsi BBK di Yogyakarta biasanya akan mengalami lonjakan dibanding dengan hari biasa selama Idul Fitri nanti. Karena biasanya banyak kendaraan dari luar daerah terutama Jakarta yang memanfaatkan BBK untuk mengisi kendaraan mereka. Biasanya, para pemudik dari Jakarta lebih memilih bahan bakar khusus dibanding dengan yang biasa.
"Mereka lebih paham dengan bahan bakar yang bagus," tuturnya, Jumat (17/6/2016).
Selama ini, lanjut Dody, konsumsi bahan bakar seperti Pertamax, Pertalite, Pertamax plus dan Pertamina Dex mencapai 295 Kl dalam sehari. Jumlah tersebut memang belum terlalu besar jika dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar biasa. Komposisinya baru sekitar 30% dibanding dengan bahan bakar biasa. Namun pihaknya terus berupaya mendorong masyarakat untuk menggunakan bahan bakar khusus tersebut.
Pihaknya juga memperkirakan konsumsi premium juga akan mengalami kenaikan, tetapi jumlahnya tak sebanyak kenaikan konsumsi bahan bakar khusus tersebut. Khusus untuk premuim akan mengalami kenaikan hingga 30% dibanding hari biasa. Sementara solar kenaikannya hanya kecil dibanding hari biasa. Berdasarkan perkiraan, kenaikan solar hanya sekitar 5% dari konsumsi harian 341 kiloliter.
Pertamina juga mengantisipasi kemungkinan terjadinya kenaikan konsumsi gas elpiji baik subsidi ataupun subsidi. Selama Idul Fitri nanti kemungkinan besar akan terjadi kenaikan sebesar 12% dibanding konsumsi di hari biasa. Pihaknya akan melakukan antisipasi hingga 3.403 metrik ton (MT) setiap hari. Perhari konsumsi gas elpiji mencapai angka normal sebesar 3.038 MT setiap hari.
"Sementara untuk LPG non subsidi rata-rata harian diantisipasi hingga 262 MT per hari," ungkapnya.
Selain menambah stok produk merujuk tren yang terjadi pada tahun sebelumnya, Pertamina juga menyiapkan berbagai strategi guna mengamankan distribusi BBM dan LPG ke masyarakat. Pihaknya akan mengoperasikan satuan tugas (Satgas) mulai H-15 hingga H+15 atau tanggal 21 Juni hingga 21 Juli 2016. Bahkan H-5 hingga H+5 pihaknya akan membuat supply point.
"Mereka akan bekerja 24 jam sebagai antisipasi padatnya arus kendaraan," katanya.
Satgas ini bertugas memonitor stok BBM dan gas elpiji secara lebih komprehensif. Peran Satgas akan diperkuat oleh Person in Charge (PIC) dari berbagai fungsi untuk mengamankan pasokan BBM dan gas elpiji.
Marketing Branch Manager Pertamina Yogyakarta dan Surakarta, Dody Prasetya mengatakan, konsumsi BBK di Yogyakarta biasanya akan mengalami lonjakan dibanding dengan hari biasa selama Idul Fitri nanti. Karena biasanya banyak kendaraan dari luar daerah terutama Jakarta yang memanfaatkan BBK untuk mengisi kendaraan mereka. Biasanya, para pemudik dari Jakarta lebih memilih bahan bakar khusus dibanding dengan yang biasa.
"Mereka lebih paham dengan bahan bakar yang bagus," tuturnya, Jumat (17/6/2016).
Selama ini, lanjut Dody, konsumsi bahan bakar seperti Pertamax, Pertalite, Pertamax plus dan Pertamina Dex mencapai 295 Kl dalam sehari. Jumlah tersebut memang belum terlalu besar jika dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar biasa. Komposisinya baru sekitar 30% dibanding dengan bahan bakar biasa. Namun pihaknya terus berupaya mendorong masyarakat untuk menggunakan bahan bakar khusus tersebut.
Pihaknya juga memperkirakan konsumsi premium juga akan mengalami kenaikan, tetapi jumlahnya tak sebanyak kenaikan konsumsi bahan bakar khusus tersebut. Khusus untuk premuim akan mengalami kenaikan hingga 30% dibanding hari biasa. Sementara solar kenaikannya hanya kecil dibanding hari biasa. Berdasarkan perkiraan, kenaikan solar hanya sekitar 5% dari konsumsi harian 341 kiloliter.
Pertamina juga mengantisipasi kemungkinan terjadinya kenaikan konsumsi gas elpiji baik subsidi ataupun subsidi. Selama Idul Fitri nanti kemungkinan besar akan terjadi kenaikan sebesar 12% dibanding konsumsi di hari biasa. Pihaknya akan melakukan antisipasi hingga 3.403 metrik ton (MT) setiap hari. Perhari konsumsi gas elpiji mencapai angka normal sebesar 3.038 MT setiap hari.
"Sementara untuk LPG non subsidi rata-rata harian diantisipasi hingga 262 MT per hari," ungkapnya.
Selain menambah stok produk merujuk tren yang terjadi pada tahun sebelumnya, Pertamina juga menyiapkan berbagai strategi guna mengamankan distribusi BBM dan LPG ke masyarakat. Pihaknya akan mengoperasikan satuan tugas (Satgas) mulai H-15 hingga H+15 atau tanggal 21 Juni hingga 21 Juli 2016. Bahkan H-5 hingga H+5 pihaknya akan membuat supply point.
"Mereka akan bekerja 24 jam sebagai antisipasi padatnya arus kendaraan," katanya.
Satgas ini bertugas memonitor stok BBM dan gas elpiji secara lebih komprehensif. Peran Satgas akan diperkuat oleh Person in Charge (PIC) dari berbagai fungsi untuk mengamankan pasokan BBM dan gas elpiji.
(ven)