Menkeu: Sentimen Brexit Sudah Mereda
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menilai, isu Inggris yang akan keluar dari negara kesatuan Uni Eropa atau Brexit sentimen globalnya sudah menurun. Maka, sentimen untuk Indonesia diperkirakan juga akan mereda terlebih untuk rupiah.
Bambang mengatakan, isu Brexit di dunia sebetulnya berdampak pada keuangan global biasa yang tidak terlalu ekstrem. Jadi, masih bisa untuk dikendalikan.
"Brexit, sentimen globalnya sudah menurun. Kekhawatirannya menurun. Untuk Indonesia juga saya lihat sudah mereda, karena itu sebetulnya hanya gejolak keuangan saja, temporer lah kalau Brexit terjadi," kata Bambang di kantornya, Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Bambang juga mengatakan, hendaknya semua negara tidak terlalu terpengaruh. Karena, sebetulnya Brexit hanya merupakan masalah psikologis Inggris semata. "Inggris yang mau keluar dari Uni Eropa, ini lebih kepada psikologisnya dia saja," ujar dia.
Lagipula, Eropa tanpa Inggris akan terasa aneh, karena tidak mencerminkan Euro yang sebenarnya. "Ini lebih kepada masalah psikologis. Eropa tanpa Inggris itu aneh, tidak mencerminkan Euro yang sebenarnya. Meski dia juga tidak menggunakan euro. Mereka kan pakai poundsterling," pungkasnya.
Bambang mengatakan, isu Brexit di dunia sebetulnya berdampak pada keuangan global biasa yang tidak terlalu ekstrem. Jadi, masih bisa untuk dikendalikan.
"Brexit, sentimen globalnya sudah menurun. Kekhawatirannya menurun. Untuk Indonesia juga saya lihat sudah mereda, karena itu sebetulnya hanya gejolak keuangan saja, temporer lah kalau Brexit terjadi," kata Bambang di kantornya, Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Bambang juga mengatakan, hendaknya semua negara tidak terlalu terpengaruh. Karena, sebetulnya Brexit hanya merupakan masalah psikologis Inggris semata. "Inggris yang mau keluar dari Uni Eropa, ini lebih kepada psikologisnya dia saja," ujar dia.
Lagipula, Eropa tanpa Inggris akan terasa aneh, karena tidak mencerminkan Euro yang sebenarnya. "Ini lebih kepada masalah psikologis. Eropa tanpa Inggris itu aneh, tidak mencerminkan Euro yang sebenarnya. Meski dia juga tidak menggunakan euro. Mereka kan pakai poundsterling," pungkasnya.
(izz)