Garuda Food Merambah Pasar Korea Selatan
A
A
A
JAKARTA - Bisnis makanan ringan dan penganan di Korea Selatan berkembang pesat, hal ini membuat industri makanan Indonesia ingin ekspansi ke pasar Korea, salah satunya Garuda Food. Dengan beragam produknya, salah satu andalan adalah Kacang Garuda.
Produk ini telah rutin dikirim ke Negeri Ginseng dengan jumlah rata-rata satu hingga dua kontainer per bulan dan khusus dipasarkan di Asian Mart. Pangsa terbesarnya, selain masyarakat Korea, tentunya para tenaga kerja Indonesia yang berjumlah lebih dari 40.000 orang.
Kini, Garuda Food kian merangsek pasar Korea dengan produk Gery Saluut Malkist yang memiliki kisah sukses di Vietnam dan Brunei Darussalam.
Didampingi serta difasilitasi ITPC (Indonesia Trade Promotion Center) Busan—lembaga di bawah naungan Kementerian Perdagangan—Garuda Food melakukan business matching dengan beberapa importir yang memiliki jaringan dengan pasar utama Korea, seperti Lotte, Emart dan Homeplus serta convenience store seperti GS25 dan C&U di Kota Seoul dan Busan.
"Hasil dari business matching ini dalam waktu dekat akan segera dapat ditemukan Gery Saluut Malkist di supermarket utama dan gerai-gerai di seluruh Korea Selatan,” ujar Novianty, International Sales Coordinator GarudaFood, dalam keterangan resmi yang diterima Sindonews, Kamis (23/6/2016).
Kepala ITPC Busan, Indra Wijayanto mengatakan pada 2015, impor Korea Selatan untuk produk berkode HS 1905 (roti, biskuit, wafer, kue dan kue kering) dari dunia berjumlah USD289,8 juta alias Rp3,8 triliun (estimasi kurs Rp13.175/USD). Dan Indonesia merupakan pemasok nomor 7 dengan nilai USD12,8 juta ekuivalen Rp168 miliar per tahun.
Nilai tersebut membuat Indonesia, khususnya Garuda Food semakin optimistis bahwa produk makanan ringan asal Indonesia semakin digemari masyarakat Korea Selatan. Apalagi sejak tahun 2011, impor makanan ringan dari Indonesia memiliki tren yang positif.
Produk ini telah rutin dikirim ke Negeri Ginseng dengan jumlah rata-rata satu hingga dua kontainer per bulan dan khusus dipasarkan di Asian Mart. Pangsa terbesarnya, selain masyarakat Korea, tentunya para tenaga kerja Indonesia yang berjumlah lebih dari 40.000 orang.
Kini, Garuda Food kian merangsek pasar Korea dengan produk Gery Saluut Malkist yang memiliki kisah sukses di Vietnam dan Brunei Darussalam.
Didampingi serta difasilitasi ITPC (Indonesia Trade Promotion Center) Busan—lembaga di bawah naungan Kementerian Perdagangan—Garuda Food melakukan business matching dengan beberapa importir yang memiliki jaringan dengan pasar utama Korea, seperti Lotte, Emart dan Homeplus serta convenience store seperti GS25 dan C&U di Kota Seoul dan Busan.
"Hasil dari business matching ini dalam waktu dekat akan segera dapat ditemukan Gery Saluut Malkist di supermarket utama dan gerai-gerai di seluruh Korea Selatan,” ujar Novianty, International Sales Coordinator GarudaFood, dalam keterangan resmi yang diterima Sindonews, Kamis (23/6/2016).
Kepala ITPC Busan, Indra Wijayanto mengatakan pada 2015, impor Korea Selatan untuk produk berkode HS 1905 (roti, biskuit, wafer, kue dan kue kering) dari dunia berjumlah USD289,8 juta alias Rp3,8 triliun (estimasi kurs Rp13.175/USD). Dan Indonesia merupakan pemasok nomor 7 dengan nilai USD12,8 juta ekuivalen Rp168 miliar per tahun.
Nilai tersebut membuat Indonesia, khususnya Garuda Food semakin optimistis bahwa produk makanan ringan asal Indonesia semakin digemari masyarakat Korea Selatan. Apalagi sejak tahun 2011, impor makanan ringan dari Indonesia memiliki tren yang positif.
(ven)