Bursa Asia Bangkit, IHSG Ditutup Ikut Menghijau
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini ditutup naik tipis mengiringi bangkitnya bursa Asia, setelah sebelumnya sempat terpuruk. Bursa saham Tanah Air berakhir naik 1,48 poin atau 0,03% poin ke level 4.836,05.
Pada pembukaan perdagangan tadi pagi IHSG berkurang 0,82% atau 39,74 poin ke level 4.834,57 dan pada sesi I memerah dengan turun 17,51 poin atau 0,36% ke level 4.817,06. Sementara, pada perdagangan kemarin ditutup melemah 0,82% atau 39,74 poin ke level 4.834,57.
Dilansir CNBC, Senin (27/6/2016) pasar utama Asia bangkit pada sesi akhir perdagangan hari ini, usai ditutup lebih tinggi setelah sempat terpuruk akibat keputusan Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa (UE). Pasar saham Australia ASX 200 ditutup meningkat 24.04 poin atau 0,47% ke level 5.137,23, membalikkan keadaan sebelumnya yang jatuh mendekati 1%.
Indeks keuangan memimpin kenaikan saham Australia, sementara bank-bank besar Australia ditutup variatif. Saham ANZ berakhir turun 0,73%, saham Commonwealth Bank of Australia bertambah sebesar 0,32% ditambah saham Westpac jauh lebih tinggi mencapai 0,14% dan saham NAB naik tipis 0,41%.
Di Korea Selatan, indeks Kospi cenderung mendatar dan berakhir di level 1.926,85 lewat kenaikan 1,61 poin mengiringi indeks bursa utama yang juga mencatat tren di wilayah positif. Indeks Shanghai mengakhiri awal pekan dengan naik 41,23 poin atau 1,44% di level 2.895,52, sementara indeks Hang Seng anjlok 31,83 poin atau 0.16% ke posisi 20.227,30.
Nikkei Jepang memimpin lonjakan kenaikan di antara bursa saham utama Asia lewat penguatan sebesar 2,39% atau 357,19 ke level 15.309,21. Sebelumnya Indeks Jepang telah menyusut 7,92% pada Jumat (24/6) kemarin di belakang penguatan yen.
Analis sepakat bahwa pasar memandang volatilitas jangka pendek pasca Brexit. Pada akhir pekan kemarin sekitar USD2,1 triliun tersapu dari pasar saham global. Indeks utama Jepang jatuh mendekati 8 %, Dow merosot 610 poin dan pounds ambruk ke posisi lebih rendah dari 30 tahun terakhir terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
"Selama beberapa pekan kedepan, volatilitas dan shock ini masih berimbas ke sebagian besar wilayah. Secara global, pertumbuhan dunia akan lebih rendah," bunyi catatan JPMorgan.
Sektor saham dalam negeri hari ini mayoritas bergerak dalam tren positif. Sektor dengan penguatan tertinggi terjadi pada sektor properti yang naik 1,76%. Sementara, sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor aneka industri yang melemah 0,93%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,66 triliun dengan 6,45 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp785,86 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp1,66 triliun dan aksi beli asing sebesar Rp2,44 triliun. Tercatat 150 saham menguat, 138 saham melemah dan 103 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Mayora Indah Tbk (MYOR) naik Rp1.500 menjadi Rp39.700, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) naik Rp945 menjadi Rp5.075, dan PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) naik Rp525 menjadi Rp6.000.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp225 menjadi Rp65.775, PT Astra International Tbk. (ASII) turun Rp75 menjadi Rp6.625, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melemah Rp50 menjadi Rp4.840.
Pada pembukaan perdagangan tadi pagi IHSG berkurang 0,82% atau 39,74 poin ke level 4.834,57 dan pada sesi I memerah dengan turun 17,51 poin atau 0,36% ke level 4.817,06. Sementara, pada perdagangan kemarin ditutup melemah 0,82% atau 39,74 poin ke level 4.834,57.
Dilansir CNBC, Senin (27/6/2016) pasar utama Asia bangkit pada sesi akhir perdagangan hari ini, usai ditutup lebih tinggi setelah sempat terpuruk akibat keputusan Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa (UE). Pasar saham Australia ASX 200 ditutup meningkat 24.04 poin atau 0,47% ke level 5.137,23, membalikkan keadaan sebelumnya yang jatuh mendekati 1%.
Indeks keuangan memimpin kenaikan saham Australia, sementara bank-bank besar Australia ditutup variatif. Saham ANZ berakhir turun 0,73%, saham Commonwealth Bank of Australia bertambah sebesar 0,32% ditambah saham Westpac jauh lebih tinggi mencapai 0,14% dan saham NAB naik tipis 0,41%.
Di Korea Selatan, indeks Kospi cenderung mendatar dan berakhir di level 1.926,85 lewat kenaikan 1,61 poin mengiringi indeks bursa utama yang juga mencatat tren di wilayah positif. Indeks Shanghai mengakhiri awal pekan dengan naik 41,23 poin atau 1,44% di level 2.895,52, sementara indeks Hang Seng anjlok 31,83 poin atau 0.16% ke posisi 20.227,30.
Nikkei Jepang memimpin lonjakan kenaikan di antara bursa saham utama Asia lewat penguatan sebesar 2,39% atau 357,19 ke level 15.309,21. Sebelumnya Indeks Jepang telah menyusut 7,92% pada Jumat (24/6) kemarin di belakang penguatan yen.
Analis sepakat bahwa pasar memandang volatilitas jangka pendek pasca Brexit. Pada akhir pekan kemarin sekitar USD2,1 triliun tersapu dari pasar saham global. Indeks utama Jepang jatuh mendekati 8 %, Dow merosot 610 poin dan pounds ambruk ke posisi lebih rendah dari 30 tahun terakhir terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
"Selama beberapa pekan kedepan, volatilitas dan shock ini masih berimbas ke sebagian besar wilayah. Secara global, pertumbuhan dunia akan lebih rendah," bunyi catatan JPMorgan.
Sektor saham dalam negeri hari ini mayoritas bergerak dalam tren positif. Sektor dengan penguatan tertinggi terjadi pada sektor properti yang naik 1,76%. Sementara, sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor aneka industri yang melemah 0,93%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,66 triliun dengan 6,45 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp785,86 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp1,66 triliun dan aksi beli asing sebesar Rp2,44 triliun. Tercatat 150 saham menguat, 138 saham melemah dan 103 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Mayora Indah Tbk (MYOR) naik Rp1.500 menjadi Rp39.700, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) naik Rp945 menjadi Rp5.075, dan PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) naik Rp525 menjadi Rp6.000.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp225 menjadi Rp65.775, PT Astra International Tbk. (ASII) turun Rp75 menjadi Rp6.625, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melemah Rp50 menjadi Rp4.840.
(izz)