Indeks Ditutup Menguat Seiring Sentimen Dalam Negeri
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan Selasa, (28/6/2016) menguat 46,12 poin atau 0,95% ke level 4.882,17. Sebelumnya pada jeda siang, indeks meningkat 26,50 poin atau 0,55% ke level 4.862,56 pada pukul 12.00 WIB. Dimana pada pembukaan Selasa pagi, indeks naik tipis 0,08 poin ke level 4.836,13.
Seirama dengan indeks, mayoritas bursa Asia menghijau setelah S&P Rating memangkas peringkat Inggris. Di dalam negeri, penguatan IHSG dipicu oleh pengesahan UU Tax Amnesty dan APBN-P 2016 dalam Sidang Paripurna DPR.
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan kebijakan pengampunan pajak akan meningkatkan capital inflow ke Indonesia sehingga dapat menggerakkan perekonomian nasional.
Adapun mayoritas pasar Asia berakhir menguat setelah Standard & Poors Rating memangkas peringkat Inggris, imbas dari Brexit. Melansir CNBC, Selasa (28/6/2016), indeks Shanghai ditutup naik 17,05 poin atau 0,59% pada level 2.912,75, dan komposit Shenzhen naik 23,67 poin atau 1,21% ke 1.970,37. Melintasi Selat Korea, Kospi bertambah 9,37 poin atau 0,49% ke 1.936,22, menjungkirbalikkan penurunan sebelumnya yaitu 0,5%. Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,57% pada pukul 3:09 HK/SIN.
Reuters, pada penutupan Selasa ini, melaporkan saham Jepang berakhir lebih tinggi. Hal ini disebabkan kekhawatiran investor tentang dampak ekonomi global usai Inggris cabut dari Uni Eropa. Nikkei berakhir 0,1% lebih tinggi pada level 15.323,14 setelah sebelumnya jatuh ke level 14.987,79.
Sementara itu, Australia ASX 200 kehilangan 33,93 poin atau 0,66% ke posisi 5.103,30, imbas dari menurunnnya sektor saham keuangan sebesar 0,11%. Meski secara keseluruhan melemah, namun saham ANZ berhasil naik 0,1% dan NAB menguat tipis 0,49%. Para analis mengatakan kinerja saham bank Australia cenderung dipengaruhi dari sentimen Brexit.
Di bursa Indonesia, pada penutupan Selasa ini nilai transaksi mencapai Rp7,79 triliun dari 7,44 miliar saham yang diperdagangkan. Transaksi bersih asing Rp694 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,93 triliun berbanding aksi beli asing sebanyak Rp3,62 triliun. Tercatat dari 402 saham yang diperdagangkan 168 naik, 146 turun, dan 88 stagnan.
Sektor saham yang mengalami penguatan tertinggi adalah saham aneka industri yang meningkat 3,72%, diikuti IDX30 naik 2,30% dan sektor saham keuangan 2,08%. Sektor saham yang tertekan adalah properti yang minus 0,72%.
Seirama dengan indeks, mayoritas bursa Asia menghijau setelah S&P Rating memangkas peringkat Inggris. Di dalam negeri, penguatan IHSG dipicu oleh pengesahan UU Tax Amnesty dan APBN-P 2016 dalam Sidang Paripurna DPR.
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan kebijakan pengampunan pajak akan meningkatkan capital inflow ke Indonesia sehingga dapat menggerakkan perekonomian nasional.
Adapun mayoritas pasar Asia berakhir menguat setelah Standard & Poors Rating memangkas peringkat Inggris, imbas dari Brexit. Melansir CNBC, Selasa (28/6/2016), indeks Shanghai ditutup naik 17,05 poin atau 0,59% pada level 2.912,75, dan komposit Shenzhen naik 23,67 poin atau 1,21% ke 1.970,37. Melintasi Selat Korea, Kospi bertambah 9,37 poin atau 0,49% ke 1.936,22, menjungkirbalikkan penurunan sebelumnya yaitu 0,5%. Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,57% pada pukul 3:09 HK/SIN.
Reuters, pada penutupan Selasa ini, melaporkan saham Jepang berakhir lebih tinggi. Hal ini disebabkan kekhawatiran investor tentang dampak ekonomi global usai Inggris cabut dari Uni Eropa. Nikkei berakhir 0,1% lebih tinggi pada level 15.323,14 setelah sebelumnya jatuh ke level 14.987,79.
Sementara itu, Australia ASX 200 kehilangan 33,93 poin atau 0,66% ke posisi 5.103,30, imbas dari menurunnnya sektor saham keuangan sebesar 0,11%. Meski secara keseluruhan melemah, namun saham ANZ berhasil naik 0,1% dan NAB menguat tipis 0,49%. Para analis mengatakan kinerja saham bank Australia cenderung dipengaruhi dari sentimen Brexit.
Di bursa Indonesia, pada penutupan Selasa ini nilai transaksi mencapai Rp7,79 triliun dari 7,44 miliar saham yang diperdagangkan. Transaksi bersih asing Rp694 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,93 triliun berbanding aksi beli asing sebanyak Rp3,62 triliun. Tercatat dari 402 saham yang diperdagangkan 168 naik, 146 turun, dan 88 stagnan.
Sektor saham yang mengalami penguatan tertinggi adalah saham aneka industri yang meningkat 3,72%, diikuti IDX30 naik 2,30% dan sektor saham keuangan 2,08%. Sektor saham yang tertekan adalah properti yang minus 0,72%.
(ven)