Terendah Sejak 2010, Inflasi Juni 2016 0,66%
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Ramadhan atau bulan Juni secara keseluruhan mencapai 0,66%. Angka ini disampaikan Kepala BPS Suryamin merupakan angka yang cukup terkendali.
Untuk inflasi tahun kalender yaitu mencapai 1,06%, inflasi year on year (tahun ke tahun) yakni 3,45%, inflasi komponen inti month to month 0,33% dan inflasi inti tahun ke tahun sebesar 3,49%.
Secara garis besar, inflasi Juni 2016 ini sesuai dengan apa yang diperkirakan Bank Indonesia, pada minggu lalu mengatakan inflasi akan berkisar antara 0,5-0,6%.
"Inflasi ini termasuk moderat dan terkontrol ya sejak 2010 selama Ramadhan. Dibandingkan dengan tahun-tahun lalu, ini tidak terlalu tinggi padahal ini full bulan puasa," kata Suryamin di Gedung BPS, Jumat (1/07/2016).
Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), semua kota mengalami inflasi. Inflasi yang tertinggi di Pangkal Pinang, Provinis Bangka Belitung, yakni 2,14%. Penyebabnya ada beberapa komoditas yang naiknya lumayan. Dan terendah di Padang yakni 0,1%.
"Di Pangkal Pinang itu terjadi kenaikan di buah-buahan dan daging ayam ras," kata dia.
Secara rinci menurut kelompok pengeluaran, inflasi yang 0,66% tersebut, kata Suryamin, bahan makanan punya andil besar dalam inflasi, yakni 1,62%. Untuk makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,58%, transportasi 0,63%. Karena terjadi kenaikan di transportasi udara. Sedangkan untuk sandang 0,7%.
"Ini bukan karena pakaian yang sandang ini. Tapi karena kenaikan emas perhiasan. Bukan Pakaian. Biasa lah ya, kalau mau Idul Fitri kan harus ganti cincin dan kalung mungkin kalau ibu-ibu," pungkasnya.
Untuk inflasi tahun kalender yaitu mencapai 1,06%, inflasi year on year (tahun ke tahun) yakni 3,45%, inflasi komponen inti month to month 0,33% dan inflasi inti tahun ke tahun sebesar 3,49%.
Secara garis besar, inflasi Juni 2016 ini sesuai dengan apa yang diperkirakan Bank Indonesia, pada minggu lalu mengatakan inflasi akan berkisar antara 0,5-0,6%.
"Inflasi ini termasuk moderat dan terkontrol ya sejak 2010 selama Ramadhan. Dibandingkan dengan tahun-tahun lalu, ini tidak terlalu tinggi padahal ini full bulan puasa," kata Suryamin di Gedung BPS, Jumat (1/07/2016).
Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), semua kota mengalami inflasi. Inflasi yang tertinggi di Pangkal Pinang, Provinis Bangka Belitung, yakni 2,14%. Penyebabnya ada beberapa komoditas yang naiknya lumayan. Dan terendah di Padang yakni 0,1%.
"Di Pangkal Pinang itu terjadi kenaikan di buah-buahan dan daging ayam ras," kata dia.
Secara rinci menurut kelompok pengeluaran, inflasi yang 0,66% tersebut, kata Suryamin, bahan makanan punya andil besar dalam inflasi, yakni 1,62%. Untuk makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,58%, transportasi 0,63%. Karena terjadi kenaikan di transportasi udara. Sedangkan untuk sandang 0,7%.
"Ini bukan karena pakaian yang sandang ini. Tapi karena kenaikan emas perhiasan. Bukan Pakaian. Biasa lah ya, kalau mau Idul Fitri kan harus ganti cincin dan kalung mungkin kalau ibu-ibu," pungkasnya.
(ven)