Setelah Idul Fitri, Penjualan FLPP Diprediksi Naik
A
A
A
SEMARANG - Kalangan pengembang perumahan melalui Fasilitasi Likuiditas Pembiayaan Perbankan (FLPP), berharap penjualan rumah sederhana mengalami peningkatan pasca Idul Fitri 1437 Hijriah.
Wakil Ketua Bidang Perumahan Rakyat DPD REI Jawa Tengah, Andi Kurniwan mengatakan, penjualan perumahan FLPP selama sejak awal bulan Ramadhan cukup lesu. Bahkan, kata dia, pada pameran yang digelar 8-19 Juni 2016 lalu, penjualannya masih sangat minim yakni hanya mampu menjual 18 unit saja.
Dia mengakui, untuk saat Ramadhan dan Idul Fitri memang penjualan rumah cenderung mengalami penurunan. Banyak masyarakat yang memilih menahan dana mereka dan baru merealisasikan pembelian rumah usai hari raya.
“Kami optimistis setelah lebaran penjualan akan kembali normal, mengingat hingga saat ini masih banyak masyarakat yang menanyakan informasi terkait rumah yang dipamerkan langsung kepada para pengembang,” katanya beberapa waktu lalu.
Dia mengaku, berbagai upaya dilakukan untuk terus meningkatkan penjualan rumah FLLP. Salah satu upaya dengan terus melakukan promosi dan memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada masyarakat.
“Seperti pameran beberapa waktu lalu, kami memang tidak mematok target, karena memang untuk sarana promosi. Jika masyarakat sudah tahu harapannya mereka akan semakin berminat untuk membeli rumah bersubsidi,” katanya.
Secara terpisah, Branch Manager BTN Semarang Agus Susanto mengaku, realisasi penyaluran kredit untuk rumah FLPP sampai saat ini baru mencapai Rp17 miliar.
“Melihat sudah banyak calon konsumen yang sudah banyak menghubungi para pengembang sepertinya realisasi penjualan akan meningkat,” katanya.
Pihaknya berharap, setelah Idul Fitri, penjualan kembali naik, apalagi saat ini suku bunga acuan BI sudah turun dari 6,75% menjadi 6,5%. “Harapannya kondisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat," katanya.
Wakil Ketua Bidang Perumahan Rakyat DPD REI Jawa Tengah, Andi Kurniwan mengatakan, penjualan perumahan FLPP selama sejak awal bulan Ramadhan cukup lesu. Bahkan, kata dia, pada pameran yang digelar 8-19 Juni 2016 lalu, penjualannya masih sangat minim yakni hanya mampu menjual 18 unit saja.
Dia mengakui, untuk saat Ramadhan dan Idul Fitri memang penjualan rumah cenderung mengalami penurunan. Banyak masyarakat yang memilih menahan dana mereka dan baru merealisasikan pembelian rumah usai hari raya.
“Kami optimistis setelah lebaran penjualan akan kembali normal, mengingat hingga saat ini masih banyak masyarakat yang menanyakan informasi terkait rumah yang dipamerkan langsung kepada para pengembang,” katanya beberapa waktu lalu.
Dia mengaku, berbagai upaya dilakukan untuk terus meningkatkan penjualan rumah FLLP. Salah satu upaya dengan terus melakukan promosi dan memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada masyarakat.
“Seperti pameran beberapa waktu lalu, kami memang tidak mematok target, karena memang untuk sarana promosi. Jika masyarakat sudah tahu harapannya mereka akan semakin berminat untuk membeli rumah bersubsidi,” katanya.
Secara terpisah, Branch Manager BTN Semarang Agus Susanto mengaku, realisasi penyaluran kredit untuk rumah FLPP sampai saat ini baru mencapai Rp17 miliar.
“Melihat sudah banyak calon konsumen yang sudah banyak menghubungi para pengembang sepertinya realisasi penjualan akan meningkat,” katanya.
Pihaknya berharap, setelah Idul Fitri, penjualan kembali naik, apalagi saat ini suku bunga acuan BI sudah turun dari 6,75% menjadi 6,5%. “Harapannya kondisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat," katanya.
(ven)