Distribusi Gas Melon Tidak Merata, Warga Kesulitan Dapat Harga Normal
A
A
A
BANTUL - Sejumlah masyarakat di Desa Gadingharjo, Kecamatan Sanden, Bantul, mengeluhkan kesulitan mendapatkan gas 3 kilogram. Untuk mendapatkannya dengan harga murah seringkali warga harus menempuh perjalanan hingga lebih dari 3 kilometer. Pasalnya, di desa mereka tidak ada pangkalan yang berjualan.
Warjono, salah seorang warga Gadingsari mengungkapkan, dari pantauan yang ia lakukan di desanya, memang tidak ada pangkalan gas bersubsidi ini. Jarak terdekat ke pangkalan selama ini ia tempuh sejauh 3 kilometer.
Dan selama ini, ia memburu gas melon di wilayah seputaran Pasar Celep, Desa Srigading, Kecamatan Sanden. Di wilayahnya, paling banyak justru para pengecer. "Biasa, kalau pengecer harganya pasti melambung," tuturnya, Senin (11/7/2016).
Karena itu, warga dirugikan dengan ketiadaan pangkalan tersebut. Bahkan di pangkalan di desa lain, mereka sering mendapatkan gas melon dengan harga cukup tinggi, hampir sama dengan harga eceran di wilayahnya. Terakhir ia mendapatkan gas melon tersebut di pangkalan Desa Srigading dengan harga Rp 23.000. Dan ia hanya diperkenankan untuk mengambil satu tabung gas saja.
Terkadang, pangkalan di desa lain tersebut tidak melayani konsumen secara langsung, tetapi justru melayani para pengecer yang notabene masih ada hubungan kekerabatan dengan pemilik pangkalan. Akibatnya, warga yang juga konsumen langsung kerap kali mendapatkan gas ukuran 3 kg dengan harga yang sama di pengecer dengan alasan eceran.
Ia meminta kepada pemerintah agar memperhatikan nasib warga Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden tersebut. Ia meminta agar suatu saat ada pangkalan yang bisa melayani kebutuhan gas bersubsidi di desa tersebut dengan harga yang wajar. Meski pemerintah sering mengklaim distribusi sudah merata tetapi ternyata fakta di lapangan berbeda. "Kalau ada ya dikasih pangkalan," harapnya.
Pemilik pangkalan di Kecamatan Bambanglipuro, Zahrowi mengakui kemungkinan besar warga kesulitan mendapatkan gas 3 kilogram karena bertepatan dengan Ramadan dan Idul Fitri 2016.
Pasalnya, perilaku yang terjadi di masyarakat akan menyimpan cadangan gas 3 kilogram selama Idul Fitri. Kebutuhan akan gas meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas masak memasak selama Idul Fitri. "Biasanya hanya beli satu atau dua tabung, kalau lebaran jadi beli tiga atau empat tabung," tuturnya.
Warjono, salah seorang warga Gadingsari mengungkapkan, dari pantauan yang ia lakukan di desanya, memang tidak ada pangkalan gas bersubsidi ini. Jarak terdekat ke pangkalan selama ini ia tempuh sejauh 3 kilometer.
Dan selama ini, ia memburu gas melon di wilayah seputaran Pasar Celep, Desa Srigading, Kecamatan Sanden. Di wilayahnya, paling banyak justru para pengecer. "Biasa, kalau pengecer harganya pasti melambung," tuturnya, Senin (11/7/2016).
Karena itu, warga dirugikan dengan ketiadaan pangkalan tersebut. Bahkan di pangkalan di desa lain, mereka sering mendapatkan gas melon dengan harga cukup tinggi, hampir sama dengan harga eceran di wilayahnya. Terakhir ia mendapatkan gas melon tersebut di pangkalan Desa Srigading dengan harga Rp 23.000. Dan ia hanya diperkenankan untuk mengambil satu tabung gas saja.
Terkadang, pangkalan di desa lain tersebut tidak melayani konsumen secara langsung, tetapi justru melayani para pengecer yang notabene masih ada hubungan kekerabatan dengan pemilik pangkalan. Akibatnya, warga yang juga konsumen langsung kerap kali mendapatkan gas ukuran 3 kg dengan harga yang sama di pengecer dengan alasan eceran.
Ia meminta kepada pemerintah agar memperhatikan nasib warga Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden tersebut. Ia meminta agar suatu saat ada pangkalan yang bisa melayani kebutuhan gas bersubsidi di desa tersebut dengan harga yang wajar. Meski pemerintah sering mengklaim distribusi sudah merata tetapi ternyata fakta di lapangan berbeda. "Kalau ada ya dikasih pangkalan," harapnya.
Pemilik pangkalan di Kecamatan Bambanglipuro, Zahrowi mengakui kemungkinan besar warga kesulitan mendapatkan gas 3 kilogram karena bertepatan dengan Ramadan dan Idul Fitri 2016.
Pasalnya, perilaku yang terjadi di masyarakat akan menyimpan cadangan gas 3 kilogram selama Idul Fitri. Kebutuhan akan gas meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas masak memasak selama Idul Fitri. "Biasanya hanya beli satu atau dua tabung, kalau lebaran jadi beli tiga atau empat tabung," tuturnya.
(ven)