Mentan Janji Impor Daging Kerbau Tak Ganggu Peternak Lokal
A
A
A
JAKARTA - Rencana pemerintah membuka keran impor daging kerbau dari beberapa negara, dipastikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tidak akan mengganggu peternak kerbau lokal. Seperti diketahui upaya impor menjadi pilihan pemerintah dalam upaya antisipasi harga daging sapi yang masih belum stabil.
"Kalau kita buka impor dari negara-negara tersebut Insya Allah tidak akan ganggu peternak kerbau kita. Karena kita memproteksi seperti petani bawang," kata Amran di kantornya, Selasa (12/7/2016).
(Baca Juga: Mentan Buka Opsi Impor Kerbau selain India)
Dia menambahkan meski ada impor, pihaknya akan membatasi jumlahnya agar tidak menganggu peternak lokal. Selain itu, perhitungan dari segi harga juga akan menjadi pertimbangan buat pemerintah.
"Kita akan melihat bagaimana harga-harga tersebut menguntungkan peternak. Toh kita harus ingat saat harga naik, keuntungan itu tidak dinikmati peternak. Kasihan kan mereka," sambung dia
Ditegaskan olehnya kegiatan impor daging kerbau ini nantinya tidak akan berlangsung lama, hanya dibuka berdasarkan kebutuhan masyarakat Indonesia saja. "Sesuai kebutuhan bukan keinginan. Karena kita juga harus protek peternak lokal kita, kemudian menjaga harga yang wajar," pungkasnya.
"Kalau kita buka impor dari negara-negara tersebut Insya Allah tidak akan ganggu peternak kerbau kita. Karena kita memproteksi seperti petani bawang," kata Amran di kantornya, Selasa (12/7/2016).
(Baca Juga: Mentan Buka Opsi Impor Kerbau selain India)
Dia menambahkan meski ada impor, pihaknya akan membatasi jumlahnya agar tidak menganggu peternak lokal. Selain itu, perhitungan dari segi harga juga akan menjadi pertimbangan buat pemerintah.
"Kita akan melihat bagaimana harga-harga tersebut menguntungkan peternak. Toh kita harus ingat saat harga naik, keuntungan itu tidak dinikmati peternak. Kasihan kan mereka," sambung dia
Ditegaskan olehnya kegiatan impor daging kerbau ini nantinya tidak akan berlangsung lama, hanya dibuka berdasarkan kebutuhan masyarakat Indonesia saja. "Sesuai kebutuhan bukan keinginan. Karena kita juga harus protek peternak lokal kita, kemudian menjaga harga yang wajar," pungkasnya.
(akr)