BPS Ramal Neraca Perdagangan Pascalebaran Turun
A
A
A
JAKARTA - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo meramal neraca perdagangan Juli 2016 diperkirakan menurun jika dibanding Mei dan Juni. Hal ini lantaran setelah Lebaran, kegiatan ekonomi di pasaran juga masih mengalami slow down.
Sasmito menerangkan, Ramadhan dan Lebaran kemarin sempat membuat kegiatan perdagangan Indonesia membaik dan daya beli masyarakat meningkat.
(Baca: BPS Catat Neraca Perdagangan RI Juni Surplus USD900 Juta)
"Pasti bakalan turun, karena 10 hari after Lebaran masih slow down, pabrik masih banyak yang tutup petani juga masih menikmati Lebaran dan itu jutaan yang sedang nikmati Lebaran," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (15/7/2016).
Tidak adanya kegiatan produksi, dipastikan akan memperlambat tingkat permintaan konsumen terhadap suatu produk. Sehingga, demand-nya pasti menurun karena supplay-nya minim bahkan tidak ada.
"Ya, kalau enggak ada barang, masyarakat enggak akan minta. Kan produksinya di-stop dulu karena pada mau liburan dan Lebaran di kampung halaman," ujarnya.
Namun, kondisi tersebut dinilai Sasmito hanya musiman. Dimana, jika kegiatan di pasar dan petani sudah mulai normal kembali, maka dipastikan neraca perdagangan Indonesia akan kembali stabil.
"Itu musiman, setiap bulan Lebaran entah di awal tengah atau akhir bulan, pasti akan pengaruhi aktivitas ekspor-impor di bulan tersebut," kata Sasmito.
Sasmito menerangkan, Ramadhan dan Lebaran kemarin sempat membuat kegiatan perdagangan Indonesia membaik dan daya beli masyarakat meningkat.
(Baca: BPS Catat Neraca Perdagangan RI Juni Surplus USD900 Juta)
"Pasti bakalan turun, karena 10 hari after Lebaran masih slow down, pabrik masih banyak yang tutup petani juga masih menikmati Lebaran dan itu jutaan yang sedang nikmati Lebaran," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (15/7/2016).
Tidak adanya kegiatan produksi, dipastikan akan memperlambat tingkat permintaan konsumen terhadap suatu produk. Sehingga, demand-nya pasti menurun karena supplay-nya minim bahkan tidak ada.
"Ya, kalau enggak ada barang, masyarakat enggak akan minta. Kan produksinya di-stop dulu karena pada mau liburan dan Lebaran di kampung halaman," ujarnya.
Namun, kondisi tersebut dinilai Sasmito hanya musiman. Dimana, jika kegiatan di pasar dan petani sudah mulai normal kembali, maka dipastikan neraca perdagangan Indonesia akan kembali stabil.
"Itu musiman, setiap bulan Lebaran entah di awal tengah atau akhir bulan, pasti akan pengaruhi aktivitas ekspor-impor di bulan tersebut," kata Sasmito.
(izz)