Program Hunian Murah Pemerintah Didukung Pengembang
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah menargetkan penyediaan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah mencapai 700 ribu unit tahun ini. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengalokasikan kenaikan anggaran subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) alias Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi Rp 12,5 triliun di APBN 2016.
Nilai tersebut untuk subsidi fasilitas pengajuan rumah murah adalah uang muka satu persen dari total harga rumah, fasilitas bantuan uang muka atau DP Rp4 juta bagi PNS dan non PNS serta suku bunga rendah 5% sampai jangka waktu 20 tahun. Insentif lainnya bebas PPN 10% bagi rumah bersubsidi.
Assistant Vice President Strategic Marketing Residential PT Agung Podomoro Land Tbk (APL), Agung Wirajaya mengatakan, pihaknya mengembangkan Podomoro Golf View (PGV) untuk mendukung program sejuta rumah dengan harga yang sesuai patokan pemerintah untuk rumah sederhana. Namun memiliki fasilitas yang lengkap.
“Kami akan membuatnya seperti di San Antonio, Amerika Serikat atau Clarke Quay Singapura. Pengunjung dapat mengobrol santai sambil makan, minum, dan menikmati suasana sungai yang bersih dan yang pasti akan terkoneksi dengan Light Rapid Transit atau LRT,” tutur Agung di Jakarta Senin (25/7/2016).
PGV yang terletak di daerah Cimanggis, Depok, Jawa Barat, merupakan salah satu visi APG untuk mengembangkan kawasan kota terpadu dengan harga terjangkau. Menempati lahan 60 hektare (ha), di kawasan ini akan dibangun sebanyak 24 tower dengan total jumlah unit sebanyak 37.000. Tahap awal dipasarkan sebanyak 4.000 unit.
Hunian tersebut dilengkapi dengan berbagai sarana dan fasilitas lengkap, seperti transportasi, pendidikan, dan komersial. Tidaklah mengherankan, jika PGV kemudian banyak diincar masyarakat khususnya keluarga muda. (Baca: Agung Podomoro Bangun Hunian Sederhana di Cimanggis)
“Berdasarkan data kami, peminat PGV mayoritas keluarga muda. Umumnya pertimbangan lokasi, fasilitas dan harga terjangkau menjadi alasannya. Area yang sangat bagus dikelilingi oleh view tiga lapangan golf, serta nantinya akan dilalui LRT,” terangnya.
Podomoro Golf View dipasarkan dengan range harga standar rusunami yang berkisar antara Rp198 juta-Rp335 juta. “Apartemen ini berlokasi di area perlintasan LRT, sehingga nantinya akses akan semakin lancar dari dan menuju Jakarta,” sambung Agung.
APL sudah membangun hunian terjangkau seperti 6000 unit Gading Nias Residences di Kelapa Gading Jakarta Utara, 13.000 unit Kalibata City di Kalibata Jakarta Selatan, dan 9.000 unit Green Bay Pluit di Pluit Jakarta Utara.
Dari total 4.000 unit dalam tiga menara perdana, sebanyak 3.200 di antaranya sudah terserap pasar. Sebagian besar atau 50% merupakan unit apartemen tipe dua kamar tidur. Sisanya tipe studio, dan tiga kamar tidur. Guna merealisasikan pembangunan tahap pertama, APLN menganggarkan dana senilai Rp1 triliun.
Nilai tersebut untuk subsidi fasilitas pengajuan rumah murah adalah uang muka satu persen dari total harga rumah, fasilitas bantuan uang muka atau DP Rp4 juta bagi PNS dan non PNS serta suku bunga rendah 5% sampai jangka waktu 20 tahun. Insentif lainnya bebas PPN 10% bagi rumah bersubsidi.
Assistant Vice President Strategic Marketing Residential PT Agung Podomoro Land Tbk (APL), Agung Wirajaya mengatakan, pihaknya mengembangkan Podomoro Golf View (PGV) untuk mendukung program sejuta rumah dengan harga yang sesuai patokan pemerintah untuk rumah sederhana. Namun memiliki fasilitas yang lengkap.
“Kami akan membuatnya seperti di San Antonio, Amerika Serikat atau Clarke Quay Singapura. Pengunjung dapat mengobrol santai sambil makan, minum, dan menikmati suasana sungai yang bersih dan yang pasti akan terkoneksi dengan Light Rapid Transit atau LRT,” tutur Agung di Jakarta Senin (25/7/2016).
PGV yang terletak di daerah Cimanggis, Depok, Jawa Barat, merupakan salah satu visi APG untuk mengembangkan kawasan kota terpadu dengan harga terjangkau. Menempati lahan 60 hektare (ha), di kawasan ini akan dibangun sebanyak 24 tower dengan total jumlah unit sebanyak 37.000. Tahap awal dipasarkan sebanyak 4.000 unit.
Hunian tersebut dilengkapi dengan berbagai sarana dan fasilitas lengkap, seperti transportasi, pendidikan, dan komersial. Tidaklah mengherankan, jika PGV kemudian banyak diincar masyarakat khususnya keluarga muda. (Baca: Agung Podomoro Bangun Hunian Sederhana di Cimanggis)
“Berdasarkan data kami, peminat PGV mayoritas keluarga muda. Umumnya pertimbangan lokasi, fasilitas dan harga terjangkau menjadi alasannya. Area yang sangat bagus dikelilingi oleh view tiga lapangan golf, serta nantinya akan dilalui LRT,” terangnya.
Podomoro Golf View dipasarkan dengan range harga standar rusunami yang berkisar antara Rp198 juta-Rp335 juta. “Apartemen ini berlokasi di area perlintasan LRT, sehingga nantinya akses akan semakin lancar dari dan menuju Jakarta,” sambung Agung.
APL sudah membangun hunian terjangkau seperti 6000 unit Gading Nias Residences di Kelapa Gading Jakarta Utara, 13.000 unit Kalibata City di Kalibata Jakarta Selatan, dan 9.000 unit Green Bay Pluit di Pluit Jakarta Utara.
Dari total 4.000 unit dalam tiga menara perdana, sebanyak 3.200 di antaranya sudah terserap pasar. Sebagian besar atau 50% merupakan unit apartemen tipe dua kamar tidur. Sisanya tipe studio, dan tiga kamar tidur. Guna merealisasikan pembangunan tahap pertama, APLN menganggarkan dana senilai Rp1 triliun.
(ven)