Mayora Resmi Stock Split Saham 1:25
A
A
A
JAKARTA - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) pada hari ini secara resmi melakukan pemecahan nilai saham (stock split) sebesar 1:25 dengan tujuan membidik investor ritel.
Commissioner Head of Corporate Secretary & Investor Relations Mayora Indah, Hermawan Lesmana mengatakan dengan adanya aksi korporasi ini, perseroan berharap dapat membuka akses bagi para investor ritel untuk mengoleksi atau berinvestasi pada saham Mayora.
"Sebelumnya banyak perusahaan asing yang mengoleksi saham kami, sisanya lokal karena harganya tinggi. Dengan adanya stock split, kami berharap investor ritel lebih tertarik," kata Hermawan kepada sejumlah media di Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Untuk diketahui, dengan adanya pemecahan saham 1:25, maka nilai saham Mayora dari Rp38.200 per saham, diperkirakan menjadi Rp1.500-Rp1.600 per saham. Pada sesi perdagangan I hari ini, saham berkode MYOR ini naik 5 poin atau 0,30% menjadi Rp1.665 per saham.
Menurut Hermawan, perseroan optimis, kinerja kedepan akan lebih baik. Pasalnya hingga semester I/2016, emiten consumer goods tersebut telah meraih penjualan sebesar Rp9,2 triliun. Sementara laba bersih yang telah diraih mencapai Rp606 miliar.
"Hingga akhir tahun ini kami optimistis bisa mencatat revenue sebesar Rp16,5-17,5 triliun, dengan bottom line dua kali dari laba bersih di semester I atau sekitar Rp1,2 triliun," harapnya.
Sebelumnya, Head of Research PT Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menjelaskan pergerakan saham Mayora hingga saat ini telah naik 38,5% atau jauh di atas kinerja pasar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sepanjang tahun lalu, harga saham MYOR juga tumbuh 43% yang juga melebihi kinerja pasar maupun sektornya.
"Dengan level pertumbuhan usaha dan sektornya tersebut sebenarnya cukup pas MYOR masuk menjadi kategori saham growth stock," kata dia belum lama ini.
Commissioner Head of Corporate Secretary & Investor Relations Mayora Indah, Hermawan Lesmana mengatakan dengan adanya aksi korporasi ini, perseroan berharap dapat membuka akses bagi para investor ritel untuk mengoleksi atau berinvestasi pada saham Mayora.
"Sebelumnya banyak perusahaan asing yang mengoleksi saham kami, sisanya lokal karena harganya tinggi. Dengan adanya stock split, kami berharap investor ritel lebih tertarik," kata Hermawan kepada sejumlah media di Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Untuk diketahui, dengan adanya pemecahan saham 1:25, maka nilai saham Mayora dari Rp38.200 per saham, diperkirakan menjadi Rp1.500-Rp1.600 per saham. Pada sesi perdagangan I hari ini, saham berkode MYOR ini naik 5 poin atau 0,30% menjadi Rp1.665 per saham.
Menurut Hermawan, perseroan optimis, kinerja kedepan akan lebih baik. Pasalnya hingga semester I/2016, emiten consumer goods tersebut telah meraih penjualan sebesar Rp9,2 triliun. Sementara laba bersih yang telah diraih mencapai Rp606 miliar.
"Hingga akhir tahun ini kami optimistis bisa mencatat revenue sebesar Rp16,5-17,5 triliun, dengan bottom line dua kali dari laba bersih di semester I atau sekitar Rp1,2 triliun," harapnya.
Sebelumnya, Head of Research PT Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menjelaskan pergerakan saham Mayora hingga saat ini telah naik 38,5% atau jauh di atas kinerja pasar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sepanjang tahun lalu, harga saham MYOR juga tumbuh 43% yang juga melebihi kinerja pasar maupun sektornya.
"Dengan level pertumbuhan usaha dan sektornya tersebut sebenarnya cukup pas MYOR masuk menjadi kategori saham growth stock," kata dia belum lama ini.
(ven)