Redam Brexit, Bank Sentral Inggris Akhirnya Pangkas Suku Bunga

Kamis, 04 Agustus 2016 - 21:46 WIB
Redam Brexit, Bank Sentral Inggris Akhirnya Pangkas Suku Bunga
Redam Brexit, Bank Sentral Inggris Akhirnya Pangkas Suku Bunga
A A A
LONDON - Bank of England (BoE) alias Bank sentral Inggris akhirnya memutuskan memangkas suku bunga acuan demi meredam dampak buruk atas keputusan bercerai dengan Uni Eropa (Brexit) pada Juni kemarin. Melansir CNN, Kamis (4/8/2016), BoE menggergaji suku bunga 25 basis poin menjadi 0,25%.

Keputusan BoE ini merupakan kali pertama dalam tujuh tahun terakhir. Langkah ini diharapkan menggairahkan kembali program stimulus ekonomi, bahkan disebut-sebut sebagai palu stimulus untuk meremukkan dampak negatif dari Brexit yang terjadi selama ini.

Adapun Reuters, Kamis (4/8) menyatakan, selain memotong suku bunga, Bank of England akan menginfus dana £60 miliar ekuivalen USD79 miliar dengan mencetak uang baru untuk membeli obligasi yang diterbitkan pemerintah dan perusahaan-perusahaan Inggris. Kebijakan ini akan dilakukan sampai dengan enam bulan mendatang.

Keputusan BoE sangat mengejutkan pasar, pasalnya tiga pekan lalu, mereka tidak sudi menurunkan suku bunga meski beberapa kali sudah mengirim sinyal akan melakukan pemangkasan.

“Setelah hasil pemungutan Brexit, nilai tukar jatuh dan perkiraan pertumbuhan untuk jangka pendek dan jangka menengah juga melemah,” demikian pernyataan BoE. Survei-survei tentang aktivitas, tingkat kepercayaan dan optimisme dunia usaha dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto Inggris pun diperkirakan akan melambat pada semester dua tahun ini.

Dengan bertindak lebih awal dan komprehensif, Bank dapat mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kepercayaan diri, menumpulkan perlambatan dan mendukung penyesuaian yang diperlukan dalam perekonomian Inggris,” tandas Gubernur BoE, Mark Carney seperti dilansir Reuters.

Menteri Keuangan Inggris, Philip Hammond menyambut semringah pemangkasan suku bunga dan mengatakan ia dan Canrey memiliki “alat” yang dibutuhkan untuk mendukung perekonomian Negeri Ratu Elizabeth II dan akan memulai bab baru dalam mengatasi tantangan di depan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8283 seconds (0.1#10.140)