Peluang Ekspor Kopi Indonesia Cukup Besar

Kamis, 11 Agustus 2016 - 19:31 WIB
Peluang Ekspor Kopi Indonesia Cukup Besar
Peluang Ekspor Kopi Indonesia Cukup Besar
A A A
SEMARANG - Potensi ekspor kopi Indonesia masih sangat besar. Permintaan dari negara-negara seperti Amerika, Eropa Barat, China dan beberapa negara lain masih cukup besar.

Hal tersebut membuat banyak pelaku usaha ingin terjun dalam bisnis ekspor kopi, hanya saja mereka masih belum memiliki instrumen ekspor kopi.

Mensikapi hal itu, Asosiasi Eksporti Kopi Indonesia (AEKI) bekerja sama dengan PT Taman Delta Indonesia (TDI) menggelar pelatihan ekspor kopi, bagi pengusaha yang ingin melakukan ekspor, di Semarang.

Sekertaris Eksekutif Dalam Negeri AEKI pusat Miftahul Kirom mengatakan, ada potensi gairah pebisnis kopi untuk membuka peluang di bisnis ekspor Kopi untuk membuka peluang di bisnis ekspor kopi. "Sebelumnya pelatihan sudah kita lakukan di bulan Januari untuk basic dan kali ini merupakan lanjutan," katanya disela-sela pelatihan ekspor kopi di Kantor PT TDI Semarang, Kamis (11/8/2016).

Dia menjelaskan, untuk pelatihan lanjutan diberi materi berupa praktik langsung ekspor kopi hingga pengurusan dokumen ekspor kopi. "Banyak pelaku usaha yang ingin terjun ekpor kopi karena peluangnya besar, tidak hanya ekspor tapi juga dalam negeri. Namun mereka, belum tahu instrumennya, karena itu AEKI memfasilitasi untuk belajar," ujarnya.

Diharapkan, dengan semakin banyak pelaku bisnis ekspor kopi, akan semakin menggairahkan bisnis kopi di Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan kopi di Dunia, dapat terus bertumbuh dan membantu program pemerintah meningkatan devisa dari komoditas kopi.

Ketua Kompartemen Peningkatan Mutu produksi Kopi Indonesia AEKI Moelyono Soesilo menambahkan, ekspor kopi Indonesia di dunia pada 2015 tercatat USD1,19 miliar atau meningkat 15,21% dibanding periode sama 2014.

Dari nilai tersebut Amerika Serikat masih tetap menduduki peringkat pertama negara tujuan ekspor kopi Indonesia dengan nilai USD281,15 juta. Kemudian disusul Jepang, dengan nilai USD104,96 juta, Jerman sebesar USD88,4 juta, Itali mencapai USD84 juta, dan Malaysia USD70,8 juta.

Dia menyatakan potensi ekspor kopi masih sangat besar karena permintaan masih cukup tinggi. Diperkirakan pada 2016 ekspor kopi Indonesia akan mengalami peningkatan 20%.

Hanya saja permasalahan yang dihadapi adalah masih rendahnya tingkat produktivitas kopi indonesia, sehingga masih kalah bersaing dengan negara di kawasan ASEAN salah satunya Vietnam.

"Indonesia memiliki lima jenis kopi spesial, yang tidak hanya ada di Indonesia, namun belum mampu menggairahkan petani dan pelaku usaha kopi di Indonesia," katanya.

Organisasi kopi dunia mempredikisi pada 2020 akan terjadi devisit kopi 10 juta karung. Dengan jumlah tersebut menjadi potensi besar bagi pelaku usaha. "Indonesia memiliki kemampuan untuk memasok kebutuhan kopi, namun dibutuhkan kerja sama yang baik antara petani, pemerintah dan juga eksportir, dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas," tandas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3630 seconds (0.1#10.140)