Jokowi Minta Seluruh Kementerian Dukung Pembentukan Holding BUMN

Jum'at, 12 Agustus 2016 - 22:30 WIB
Jokowi Minta Seluruh...
Jokowi Minta Seluruh Kementerian Dukung Pembentukan Holding BUMN
A A A
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh kementerian mendukung pembentukan holdingisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal tersebut disampaikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno seusai rapat kabinet terbatas tentang holding BUMN.

Rini mengatakan, kementerian memang boleh menyampaikan sikap kritisnya terkait rencana tersebut namun holdingisasi tetap harus dilaksanakan. Saat ini terdapat enam holding yang rencananya akan dibentuk, yakni holding BUMN migas, pertambangan, perumahan, jasa keuangan, jalan tol, dan pangan.

"Tadi Bapak Presiden menekankan bahwa seluruh kementerian diharapkan mendukung tujuan (holdingisasi) meski kritis dalam prosesnya. Holdingisasi ini sangat penting," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (12/8/2016).

Menurutnya, pembentukan holding bertujuan meningkatkan kemampuan perusahaan pelat merah sehingga berkontribusi mendorong pembangunan ekonomi. "Contoh, untuk tahun 2016 dengan kami melakukan leveraging sebelum adanya holdingisasi saja, belanja negara untuk modal atau APBN 2016 itu Rp209 triliun. BUMN tahun ini capex-nya Rp216 triliun. Jadi ini yang diharapkan Presiden kedepan. Bahwa pembangunan dan pengembangan industri itu dapat lebih dilakukan BUMN," imbuh dia. (Baca: Jokowi Tegaskan Holding BUMN Bukan Strategi Pangkas PMN)

Selain itu, sambung perempuan kelahiran Maryland, AS ini, BUMN juga didorong untuk meningkatkan kemampuannya dalam proses hilirisasi. Sebagai contoh, BUMN pertambangan diminta untuk melakukan pemrosesan terhadap produk tambang yang dihasilkan sebelum diekspor.

"Kalau kita hanya melakukan tambang bauksit, kita hanya mengekspor raw material bauksit itu nilainya hanya satu. Kalau bisa dilkakukan hilirisasi di Indonesia, itu nilai tambahnya bisa sampai 30 kali kalau jadi aluminium. Itu belum dihitung penyerapan tenaga kerjanya, belum dihitung tambahannya yang bisa memberikan multiplier effect terhadap perekonomian," tandasnya.

Adapun enam holding BUMN tersebut adalah:

1. Holding BUMN Pertambangan: PT Inalum (Persero) Tbk, PT PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Adapun induk dari holding ini adalah Inalum.

2. Holding BUMN Migas: PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Induk dari holding ini adalah Pertamina.

3. Holding Perumahan: PT Perumnas (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Induk dari holding ini adalah Perumnas.

4. Holding BUMN Jasa Keuangan: PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Reasuransi Indonesia Utama (RIU), PT Asuransi Asei Indonesia (anak usaha PT Indonesia Re), PT Jasaraharja Putera (anak usaha PT Jasa Raharja), PT Askrindo (Persero), PT Asuransi Jasindo (Persero), PT Danareksa (Persero), PT Sucofindo (Persero), PT Surveyor Indonesia (Persero), dan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero). Adapun induk dari holding ini adalah Danareksa.

5. Holding BUMN Jalan Tol: PT Jasa Marga Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Indra Karya (Persero). Adapun induk dari holding ini adalah Hutama Karya.

6. Holding BUMN pangan: Perum Bulog, PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), dan PT Perdagangan Indonesia (Persero). Dan induk holding ini adalah Bulog.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1209 seconds (0.1#10.140)