BPS: Kartu Bansos Bantu Turunkan Angka Gini Ratio
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan, salah satu langkah pemerintah di bidang penyaluran bantuan sosial (bansos) dalam bentuk kartu memberikan andil besar dalam menekan jumlah gini ratio.
(Baca: BPS Catat Gini Ratio Maret 2016 Turun ke 0,397)
Seperti diketahui, angka gini ratio Indonesia secara tahunan menurun dibanding tahun lalu yakni 0,397 dan Maret 2015 (yoy) yang sebesar 0,408.
BPS menduga, penyaluran bansos dengan menggunakan kartu dinilai sangat tepat untuk penyaluran bantuan yang lebih optimal dan tepat sasaran kepada masyarakat kurang mampu.
"Jadi, tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Langsung penyalurannya diterima rumah tangga sasaran (RTS) dan bebas pemotongan," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Dia mengatakan, salah satu contoh yang paling nyata yakni dalam penyaluran bansos jenis beras. Ketika belum menggunakan kartu, awalnya masyarakat tidak mampu berhak atas hak beras sebesar 15 liter.
"Tapi ternyata hanya dapat 8 liter karena pembagian di level bawah yang tidak transparan, banyak dipotong sama pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Tapi kalau pakai kartu kan sudah jelas patokannya berapa," ujarnya.
(Baca: Gini Ratio Tujuh Provinsi Ini di Atas Nasional)
Selain itu, kata Suryamin, penyaluran bansos menggunakan kartu ini juga untuk memastikan bahwa yang menerima bantuan adalah betul-betul orang yang berhak mendapatkannya.
"Jadi, ini lebih tepat sasaran dan transparan dan berimbas juga ke angka gini ratio kita dengan angka kesenjangan yang menurun," tutup dia.
(Baca: BPS Catat Gini Ratio Maret 2016 Turun ke 0,397)
Seperti diketahui, angka gini ratio Indonesia secara tahunan menurun dibanding tahun lalu yakni 0,397 dan Maret 2015 (yoy) yang sebesar 0,408.
BPS menduga, penyaluran bansos dengan menggunakan kartu dinilai sangat tepat untuk penyaluran bantuan yang lebih optimal dan tepat sasaran kepada masyarakat kurang mampu.
"Jadi, tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Langsung penyalurannya diterima rumah tangga sasaran (RTS) dan bebas pemotongan," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Dia mengatakan, salah satu contoh yang paling nyata yakni dalam penyaluran bansos jenis beras. Ketika belum menggunakan kartu, awalnya masyarakat tidak mampu berhak atas hak beras sebesar 15 liter.
"Tapi ternyata hanya dapat 8 liter karena pembagian di level bawah yang tidak transparan, banyak dipotong sama pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Tapi kalau pakai kartu kan sudah jelas patokannya berapa," ujarnya.
(Baca: Gini Ratio Tujuh Provinsi Ini di Atas Nasional)
Selain itu, kata Suryamin, penyaluran bansos menggunakan kartu ini juga untuk memastikan bahwa yang menerima bantuan adalah betul-betul orang yang berhak mendapatkannya.
"Jadi, ini lebih tepat sasaran dan transparan dan berimbas juga ke angka gini ratio kita dengan angka kesenjangan yang menurun," tutup dia.
(izz)