Deflasi 3 Kali Berturut-turut, Ekonomi RI Terancam Depresi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Indef Bhima Yudistira menilai deflasi yang terjadi sebanyak tiga kali ini bisa membuat ekonomi Indonesia mengalami depresi. Adapun deflasi terjadi tiga kali berturut-turut sejak bulan Juli, Agustus dan September.
"Situasi deflasi yang berkelanjutan bisa mengarah pada indikasi adanya depresi ekonomi. Kita tidak sedang menghadapi resesi ekonomi tapi depresi ," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Dia menyebutkan pada tahu 1930 ketika terjadi depresi , indikasi global nya adalah adanya deflasi di banyak negara. "Kalau kita lihat 1930 ketika terjadi depresi, indikasi global nya adalah adanya deflasi di banyak negara," bebernya.
Dalam kesempatan yang sama Ekonom Core Piter Abdullah menilai deflasi ini masalah yang wajar. Ini suatu terjadi ketika demand di pasar begitu rendah sementara pasokan barang cukup tersedia. "Demand yang rendah diakibatkan menurunnya daya beli dikelompok masyarakat bawah. Sementara disisi lain masyarakat menengah atas masih menahan konsumsi akibat wabah," tandasnya.
"Situasi deflasi yang berkelanjutan bisa mengarah pada indikasi adanya depresi ekonomi. Kita tidak sedang menghadapi resesi ekonomi tapi depresi ," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Baca Juga
Dia menyebutkan pada tahu 1930 ketika terjadi depresi , indikasi global nya adalah adanya deflasi di banyak negara. "Kalau kita lihat 1930 ketika terjadi depresi, indikasi global nya adalah adanya deflasi di banyak negara," bebernya.
Dalam kesempatan yang sama Ekonom Core Piter Abdullah menilai deflasi ini masalah yang wajar. Ini suatu terjadi ketika demand di pasar begitu rendah sementara pasokan barang cukup tersedia. "Demand yang rendah diakibatkan menurunnya daya beli dikelompok masyarakat bawah. Sementara disisi lain masyarakat menengah atas masih menahan konsumsi akibat wabah," tandasnya.
(nng)