Dihajar Sentimen Negatif, Saatnya Hisap Saham Emiten Rokok
A
A
A
JAKARTA - Emiten rokok terus dihajar sentimen negatif sejak sebulan terakhir ini, seperti wacana naiknya harga rokok hingga Rp50.000/bungkus.
(Baca: Wacana Rp50.000/Bungkus, Saham Emiten Rokok Berguguran)
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang justru menyarankan investor menghisap saham emiten rokok karena harganya lagi murah. Saham emiten rokok terlihat seperti primadona di tengah harganya yang terus memerah. Nilai tersebut tidak boleh disia-siakan investor.
"Disarankan beli karena harga sedang di bawah, sudah murah banget sekarang. Ini membuat valuasi sangat menarik sekali," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/8/2016).
Menurutnya, saham rokok yang paling potensial untuk dihisap yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Sempat menyentuh level Rp77.000/saham, saat ini justru anjlok ke Rp66.000/saham.
"Sempat kemarin kita lihat grafik beberapa hari sebelumnya sempat tajam di Rp77.000/saham tanggal 22 Juli. Dimunculkan berita rokok mulai 25 Juli, turun jadi Rp66.000/saham berarti loss sekitar Rp10.000-an/saham," kata Edwin.
Dia mengatakan, jika pemerintah belum mengklarifikasi isu Rp50.000/bungkus maka harga saham emiten rokok diperkirakan tetap berada di zona merah. Ketika itu masih berlangsung, tunggu apa lagi, segera beli sahamnya.
"Tetap bergejolak kalau tidak ada klarifikasi pemerintah dari harga rokok tersebut. Kalau keputusannya pemerintah enggak naikkan harga rokok, beli GGRM yang turun sedemikian dan HMSP, prioritas GGRM," pungkasnya.
(Baca: Wacana Rp50.000/Bungkus, Saham Emiten Rokok Berguguran)
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang justru menyarankan investor menghisap saham emiten rokok karena harganya lagi murah. Saham emiten rokok terlihat seperti primadona di tengah harganya yang terus memerah. Nilai tersebut tidak boleh disia-siakan investor.
"Disarankan beli karena harga sedang di bawah, sudah murah banget sekarang. Ini membuat valuasi sangat menarik sekali," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/8/2016).
Menurutnya, saham rokok yang paling potensial untuk dihisap yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Sempat menyentuh level Rp77.000/saham, saat ini justru anjlok ke Rp66.000/saham.
"Sempat kemarin kita lihat grafik beberapa hari sebelumnya sempat tajam di Rp77.000/saham tanggal 22 Juli. Dimunculkan berita rokok mulai 25 Juli, turun jadi Rp66.000/saham berarti loss sekitar Rp10.000-an/saham," kata Edwin.
Dia mengatakan, jika pemerintah belum mengklarifikasi isu Rp50.000/bungkus maka harga saham emiten rokok diperkirakan tetap berada di zona merah. Ketika itu masih berlangsung, tunggu apa lagi, segera beli sahamnya.
"Tetap bergejolak kalau tidak ada klarifikasi pemerintah dari harga rokok tersebut. Kalau keputusannya pemerintah enggak naikkan harga rokok, beli GGRM yang turun sedemikian dan HMSP, prioritas GGRM," pungkasnya.
(izz)