Kementerian PUPR-Perumnas Canangkan Rusunami Bekasi Rp250 Miliar
A
A
A
BEKASI - Perum Perumnas meresmikan pencanangan pembangunan atau groundbreaking rumah susun (rusunami) di Sentraland Bekasi dengan investasi senilai Rp250 miliar. Pencanangan pembangunan yang dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono tersebut, sekaligus meresmikan penghunian rusunami Kemayoran.
Direktur Utama Perum Perumnas, Bambang Tri Wibowo mengatakan, kebutuhan untuk rumah MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) semakin besar. Sedangkan Perumnas, saat ini merupakan BUMN yang memiliki perhatian khusus dalam hal pembangunan hunian untuk rakyat.
"Kami biasa ditanya berapa laba Perumnas. Seharusnya kami ditanya sudah berapa rumah yang kami bangun. Dan ini menjadi tantangan di mana Perumnas merupakan BUMN yang memiliki tugas untuk menyediakan kebutuhan rumah bagi masyarakat," kata dia di Bekasi, Senin (22/8/2016).
Menurut dia, Perum Perumnas saat ini akan diperkuat dengan Peraturan Pemerintah No 83 Tahun 2015 yang ditujukan merumahkan masyarakat MBR meliputi pegawai negeri sipil di tingkat daerah maupun pusat, pegawai non formal TNI, Polri dan pekerja lainnya. "Bersamaan dengan itu, kami juga telah mengembangkan 12 lokasi proyek strategis dengan formal pembangunan vertikal diantaranya di Sukaramai Medan, Ilir Barat Palembang, Jakabaring Palembang, Cengkareng, Pulo Gebang Jakarta, Kemayoran serta sejumlah kota lainnya," ujar dia.
Direktur Produk Perum Perumnas, Kamal Kusmantoro, mengatakan, untuk investasi tahap awal Sentraland Bekasi mencapai Rp220 miliar. Adapun untuk belanja modal tahun ini Perum Perumnas menggelontorkan pendanaan hampir mencapai Rp800 miliar.
"Investasi tahap awal Sentraland Bekasi ini senilai Rp220 miliar, sedangkan di Lampung itu Rp51 miliar Kemudian ada juga di Garut Rp24 miliar. Total belanja modal (capex) kami seluruhnya hampir mencapai Rp800 miliar," ucap dia.
Dia menambahkan dalam rangka mempercepat program pembangunan satu juta rumah, Perumnas diberikan tanggung jawab oleh pemerintah membuka peluang bersama swasta. "Jadi soal pendanaan saya rasa cukuplah, sebab tahun lalu kami diberi penyertaan modal Rp1 triliun. Tahun ini diberi Rp250 miliar juga dukungan perbankan. Adapun untuk mempercepat, kami juga membuka peluang seluas-luasnya bersama swasta," pungkas dia.
Direktur Utama Perum Perumnas, Bambang Tri Wibowo mengatakan, kebutuhan untuk rumah MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) semakin besar. Sedangkan Perumnas, saat ini merupakan BUMN yang memiliki perhatian khusus dalam hal pembangunan hunian untuk rakyat.
"Kami biasa ditanya berapa laba Perumnas. Seharusnya kami ditanya sudah berapa rumah yang kami bangun. Dan ini menjadi tantangan di mana Perumnas merupakan BUMN yang memiliki tugas untuk menyediakan kebutuhan rumah bagi masyarakat," kata dia di Bekasi, Senin (22/8/2016).
Menurut dia, Perum Perumnas saat ini akan diperkuat dengan Peraturan Pemerintah No 83 Tahun 2015 yang ditujukan merumahkan masyarakat MBR meliputi pegawai negeri sipil di tingkat daerah maupun pusat, pegawai non formal TNI, Polri dan pekerja lainnya. "Bersamaan dengan itu, kami juga telah mengembangkan 12 lokasi proyek strategis dengan formal pembangunan vertikal diantaranya di Sukaramai Medan, Ilir Barat Palembang, Jakabaring Palembang, Cengkareng, Pulo Gebang Jakarta, Kemayoran serta sejumlah kota lainnya," ujar dia.
Direktur Produk Perum Perumnas, Kamal Kusmantoro, mengatakan, untuk investasi tahap awal Sentraland Bekasi mencapai Rp220 miliar. Adapun untuk belanja modal tahun ini Perum Perumnas menggelontorkan pendanaan hampir mencapai Rp800 miliar.
"Investasi tahap awal Sentraland Bekasi ini senilai Rp220 miliar, sedangkan di Lampung itu Rp51 miliar Kemudian ada juga di Garut Rp24 miliar. Total belanja modal (capex) kami seluruhnya hampir mencapai Rp800 miliar," ucap dia.
Dia menambahkan dalam rangka mempercepat program pembangunan satu juta rumah, Perumnas diberikan tanggung jawab oleh pemerintah membuka peluang bersama swasta. "Jadi soal pendanaan saya rasa cukuplah, sebab tahun lalu kami diberi penyertaan modal Rp1 triliun. Tahun ini diberi Rp250 miliar juga dukungan perbankan. Adapun untuk mempercepat, kami juga membuka peluang seluas-luasnya bersama swasta," pungkas dia.
(ven)