Lippo Group Nilai Industri Garmen Eksis meski Ekonomi Melemah
A
A
A
JAKARTA - CEO Lippo Group Mochtar Riady dalam acara Indonesia Brand Forum (IBF) 2016 mengatakan, industri garmen di Indonesia semakin dibutuhkan masyarakat Indonesia. Dia optimistis garmen bisa tetap tumbuh di Indonesia meski perekonomian Indonesia sedang melemah.
(Baca: Bangun Brand Lokal, Koran SINDO Gelar Indonesia Brand Forum 2016)
Menurutnya, meski daya beli masyarakat melemah, namun mereka tetap memanfaatkan pakaian yang dihasilkan industri garmen. "Tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan pakaian. Sewaktu saya bertemu dengan Pan Brothers, saya tanya bisnis apa kira-kira yang bisa lebih langgeng? Salah satunya garmen. Bahkan di usia 88 tahun, masih pilih baju yang baik," kata dia dalam acara tersebut di Ballroom Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Industri ini sebagai usaha yang menggunakan prinsip sunrise industry, bukan sunset industry yang kemudian akan redup. Meski demikian, Mochtar menjelaskan, semakin industri garmen berkembang, maka ke depannya industri ini juga akan sangat bergantung pada pengusaha.
Mochtar melihat, apakah industi garmen ke depan masih mampu melihat kebutuhan masyarakat dan memenuhinya. Terlebih lagi, pertumbuhan industri garmen ke depannya juga tidak luput dari teknologi.
"Jadi, ini sangat bergantung pengusaha tekstil bisa tidak lihat suatu kebutuhan masyarakat atau tidak. Namun, perubahan dalam teknologi ini bisa menjadikan industri ini menjadi sunrise industry," tutupnya.
(Baca: Bangun Brand Lokal, Koran SINDO Gelar Indonesia Brand Forum 2016)
Menurutnya, meski daya beli masyarakat melemah, namun mereka tetap memanfaatkan pakaian yang dihasilkan industri garmen. "Tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan pakaian. Sewaktu saya bertemu dengan Pan Brothers, saya tanya bisnis apa kira-kira yang bisa lebih langgeng? Salah satunya garmen. Bahkan di usia 88 tahun, masih pilih baju yang baik," kata dia dalam acara tersebut di Ballroom Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Industri ini sebagai usaha yang menggunakan prinsip sunrise industry, bukan sunset industry yang kemudian akan redup. Meski demikian, Mochtar menjelaskan, semakin industri garmen berkembang, maka ke depannya industri ini juga akan sangat bergantung pada pengusaha.
Mochtar melihat, apakah industi garmen ke depan masih mampu melihat kebutuhan masyarakat dan memenuhinya. Terlebih lagi, pertumbuhan industri garmen ke depannya juga tidak luput dari teknologi.
"Jadi, ini sangat bergantung pengusaha tekstil bisa tidak lihat suatu kebutuhan masyarakat atau tidak. Namun, perubahan dalam teknologi ini bisa menjadikan industri ini menjadi sunrise industry," tutupnya.
(ven)