OJK, BI dan Kemenkeu Siapkan Aturan Soal Sistem Fintech

Selasa, 30 Agustus 2016 - 14:58 WIB
OJK, BI dan Kemenkeu...
OJK, BI dan Kemenkeu Siapkan Aturan Soal Sistem Fintech
A A A
JAKARTA - Otoritas‎ Jasa Keuangan (OJK) saat ini tengah mengembangkan sistem teknologi finansial (financial technology/fintech) untuk digunakan dalam layanan di industri jasa keuangan. Kebijakan ini didukung Kementerian Keuangan (kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI) yang siap mengeluarkan aturan mengenai sistem teknologi finansial.

(Baca: Jokowi Buka Indonesia Fintech Festival and Conference 2016)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk mendorong berkembangnya industri keuangan yang berbasis teknologi. Karena itu, perlu dibentuk sebuah aturan agar sistem tersebut dapat berjalan dengan baik.

"Perlu untuk dibuat formulasi kebijakan, pengaturan, kerangka aturan, kalau perlu ada insentif dan facility agar fintech benar-benar jadi kekuatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, kurangi pengangguran, kesempatan kerja yang luas, dan akhirnya memecahkan masalah kemiskinan dan kesejahteraan," tuturnya di ICE BSD, Tangerang, Selasa (30/8/2016).

‎Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menambahkan, pemerintah siap untuk duduk bersama dengan para perusahaan pemula (startup) di bidang fintech untuk mengetahui hal yang diharapkan mereka dari pemerintah untuk perkembangan bisnis fintech.

"Financial inklusi akan dihadapkan bahwa fintech bisa dianggap saingan terhadap bisnis model yang lama yang sedang digunakan. Sehingga, perbankan diharap tidak menganggap fintech ancaman tapi suatu kesempatan untuk buat bisnis model, jadi lebih efisien dan gunakan fintech sebagai suatu cara untik lakukan ekspansi usaha," tuturnya.

Senada dengan Sri Mulyani, Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan, pihaknya siap mendukung OJK untuk mengembangkan industri keuangan berbasis teknologi. Salah satunya dalam bentuk peraturan yang mengarahkan industri fintech memiliki badan hukum di Indonesia.

"Karena itu, kita akan mendukung untuk meyakini bahwa sistem pembayaran bisa dilakukan dengan efisien," ucap Agus.

Tak hanya itu, sambung mantan Bos Bank Mandiri ini, pihaknya juga mendorong mereka agar selalu menggunakan rupiah sebagai alat transaksi. Sehingga, industri ini dapat berkontribusi menguatkan nilai tukar mata uang Garuda.

"Dan pada saat menyimpan dana itu harus di sistem perbankan. Selebihnya, kita dukung bagi teknologi financial services itu," pungkasnya.
(izz)
Berita Terkait
OJK Optimistis Skema...
OJK Optimistis Skema Bantalan Likuiditas Efektif Jaga Perbankan
Tumbuh Positif, Aset...
Tumbuh Positif, Aset Perbankan Sulsel Tembus Rp166,51 Triliun
Merger dan Akuisisi...
Merger dan Akuisisi Bank Digital Demi Memperkuat Permodalan
Keluhan Soal Fintech...
Keluhan Soal Fintech Posisi Kedua Setelah Perbankan, Capai 44.477 Aduan
Ekonomi RI Sakit di...
Ekonomi RI 'Sakit' di Kuartal II/2020, Bagaimana Kondisi Perbankan?
Pastikan Perbankan Stabil...
Pastikan Perbankan Stabil dan Terjaga, OJK: Masyarakat Tak Perlu Khawatir
Berita Terkini
Menteri Luar Negeri...
Menteri Luar Negeri China Sebut Tarif AS Tindakan Egois yang Ekstrem
22 menit yang lalu
IHSG Berpotensi Lanjutkan...
IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan ke 6.700, Investor Pantau Data Inflasi
1 jam yang lalu
Inovasi BNIdirect Raih...
Inovasi BNIdirect Raih 3 Penghargaan dari The Digital Banker
10 jam yang lalu
Pertamina Hulu Energi...
Pertamina Hulu Energi Dorong Kemandirian Ekonomi Perempuan Pesisir
10 jam yang lalu
Dampak Tarif Trump,...
Dampak Tarif Trump, Penerimaan Bea Cukai AS Pecah Rekor Tembus Rp259 Triliun per April
11 jam yang lalu
Jual Beli Properti di...
Jual Beli Properti di Jakarta, Wajib Pahami Aturan BPHTB Ini
12 jam yang lalu
Infografis
Rendang dan Gulai Masuk...
Rendang dan Gulai Masuk Daftar Rebusan Terenak di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved