Utang Pemerintah Indonesia Capai Rp3.359 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merilis posisi utang Pemerintah Indonesia periode Juli 2016. Total utang Pemerintah pada periode ini sebesar Rp3.359 triliun atau turun tipis dari periode sebelumnya yang sebesar Rp3.362 triliun.
Seperti dikutip Sindonews dari data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Rabu (31/8/2016), utang Pemerintah Indonesia yang berasal dari pinjaman Rp739,9 triliun. Sementara dari Surat Berharga Negara (SBN) mencapai RpRp2.628 triliun.
Data tersebut menyebutkan, pinjaman yang dilakukan pemerintah ada dari dalam negeri sebesar Rp4,6 triliun dan dari luar negeri sebesar Rp726,8 triliun. Adapun pinjaman dari luar negeri berasal dari pinjaman bilateral, multilateral, komersial, ataupun supplier.
Untuk pinjaman bilateral, pada periode Juli 2016 mencapai Rp334,9 triliun atau menurun dari periode sebelumnya yang mencapai Rp340,6 triliun. Sedangkan dari pinjaman multilateral mencapai Rp344,2 triliun, pinjaman komersial Rp47,54 triliun, dan pinjaman supplier Rp0,11 triliun.
Sementara itu, utang yang berasal dari penerbitan SBN juga memiliki dua jenis yakni dengan denominasi valuta asing (valas), serta yang denominasi rupiah. Adapun utang SBN berdenominasi valas mencapai Rp709,9 triliun dan SBN berdenominasi rupiah mencapai Rp1.918 triliun.
Seperti dikutip Sindonews dari data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Rabu (31/8/2016), utang Pemerintah Indonesia yang berasal dari pinjaman Rp739,9 triliun. Sementara dari Surat Berharga Negara (SBN) mencapai RpRp2.628 triliun.
Data tersebut menyebutkan, pinjaman yang dilakukan pemerintah ada dari dalam negeri sebesar Rp4,6 triliun dan dari luar negeri sebesar Rp726,8 triliun. Adapun pinjaman dari luar negeri berasal dari pinjaman bilateral, multilateral, komersial, ataupun supplier.
Untuk pinjaman bilateral, pada periode Juli 2016 mencapai Rp334,9 triliun atau menurun dari periode sebelumnya yang mencapai Rp340,6 triliun. Sedangkan dari pinjaman multilateral mencapai Rp344,2 triliun, pinjaman komersial Rp47,54 triliun, dan pinjaman supplier Rp0,11 triliun.
Sementara itu, utang yang berasal dari penerbitan SBN juga memiliki dua jenis yakni dengan denominasi valuta asing (valas), serta yang denominasi rupiah. Adapun utang SBN berdenominasi valas mencapai Rp709,9 triliun dan SBN berdenominasi rupiah mencapai Rp1.918 triliun.
(ven)