Mentan Amran Akan Ekspor Beras Organik ke Belgia
Mentan Amran Akan Ekspor Beras Organik ke Belgia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, beras jenis organik yang ditanam di Indonesia akan diekspor ke Belgia. Langkah ini untuk memberikan keuntungan pada petani Indonesia jika beras kualitas baik tersebut bisa dipasarkan di negara tersebut.
Menurutnya, beras tersebut jika diekspor ke Belgia harganya bisa mencapai Rp60 ribu sampai Rp70 ribu per kilogram (kg). Dengan range harga tersebut, petani Indonesia bisa meraup untung besar.
"Petani-petani kita bisa untuk dari beras organik yang diekspor ke sana. Sehingga, kami rencanakan pengembangan setiap tahun 100 ribu hektare (ha)," kata Amran di Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Rencananya, ekspor tersebut akan dilakukan dalam lima tahun ke depan dan akan memaksimalkan 500 ribu ha untuk mengangkat kesejahteraan petani Indonesia. "Ini potensi yang belum digarap, ini luar biasa. Dari Tasikmalaya kemarin sudah," ujar dia.
Lebih lanjut Amran menjelaskan, ke depannya Kalimantan akan dimaksimalkan untuk menjadi pulau yang bisa swasembada dan tidak mengambil komoditas dari tempat atau daerah lain.
"Karena, semua biaya angkut akan ditanggung rakyat, itu akan menimbulkan inflasi. Jadi, kami ke depan membuat program mulai tahun ini, tahun depan kita percepat agar pulau Kalimantan memenuhi kebutuhan sendiri beras, bawang, cabai. Satu pengapalan kemarin 40 ton," pungkas Amran.
Menurutnya, beras tersebut jika diekspor ke Belgia harganya bisa mencapai Rp60 ribu sampai Rp70 ribu per kilogram (kg). Dengan range harga tersebut, petani Indonesia bisa meraup untung besar.
"Petani-petani kita bisa untuk dari beras organik yang diekspor ke sana. Sehingga, kami rencanakan pengembangan setiap tahun 100 ribu hektare (ha)," kata Amran di Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Rencananya, ekspor tersebut akan dilakukan dalam lima tahun ke depan dan akan memaksimalkan 500 ribu ha untuk mengangkat kesejahteraan petani Indonesia. "Ini potensi yang belum digarap, ini luar biasa. Dari Tasikmalaya kemarin sudah," ujar dia.
Lebih lanjut Amran menjelaskan, ke depannya Kalimantan akan dimaksimalkan untuk menjadi pulau yang bisa swasembada dan tidak mengambil komoditas dari tempat atau daerah lain.
"Karena, semua biaya angkut akan ditanggung rakyat, itu akan menimbulkan inflasi. Jadi, kami ke depan membuat program mulai tahun ini, tahun depan kita percepat agar pulau Kalimantan memenuhi kebutuhan sendiri beras, bawang, cabai. Satu pengapalan kemarin 40 ton," pungkas Amran.
(izz)
Explore More