SIDES, Gambaran Seorang Afgan dari Banyak Sisi
A
A
A
Sebuah karya rekaman istimewa menandai delapan tahun perjalanan karier Afgansyah Reza alias Afgan dalam industri musik Tanah Air, sejak merilis ”Confession No. 1” (2008) yang melejitkan single ”Terima Kasih Cinta”. Bulan Agustus 2016 ini, penyanyi berkarakter vokal khas tersebut merilis album bertajuk ”SIDES” di bawah payung Trinity Optima Production.
Album ”SIDES” ini menunjukkan sisi lain seorang Afgan. Album ini merupakan penggambaran tentang apa yang dia rasakan. Hal ini seiring dengan keberadaan 10 dari 13 lagu dalam album ini yang tak lain merupakan buah hasil pemikiran Afgan sendiri.
”Kenapa judulnya ”SIDES” karena itu kan sisi. Dalam sebuah cerita itu pasti punya banyak sisi. Jadi, dalam album ini banyak sisi lain dari diri saya yang terungkap dan orang belum banyak tahu. Album ini juga lebih menggambarkan tentang apa yang saya rasakan, karenanya hampir sebagian besar lagunya saya tulis sendiri,” jelas Afgan.
Talenta emas Afgan kembali tertuang di album ini. Menghadirkan genre pop, soul, R&B, electronic dance, blues, dan orkestra dengan percak-percik kejutan di sana-sini, album ini terasa spesial. Misalnya saja sebuah kolaborasi ciamik antara Afgan dengan produser berkelas internasional yakni Mark Hill.
Hill merupakan musisi asal Inggris yang tercatat pernah mendapatkan empat penghargaan Ivor Novello Awards. Dia juga telah sukses membidani rekaman album milik penyanyi kelas dunia seperti Craig David dan Ed Sheeran, serta penyanyi kawakan asal Malaysia, Sheila Madjid. Di luar itu, ada pula kerja sama dengan beberapa musisi dan penulis lagu terbaik negeri ini, seperti Ryan D’Masiv, Inu Numata, Badai Kerispatih, Alam Urbach hingga penyanyi pop Yura Yunita, dan Rayi Putra (RAN).
”SIDES” dikerjakan di beberapa studio rekaman secara terpisah ini, antara lain di Brotherland Studio dan Backbeat Studio Jakarta dan Aru Studio Bandung. Ini merupakan album rekaman keempat Afgan setelah ”L1ve to Love, Love to L1ve” yang dirilis tiga tahun lalu.
Tiga lagu yang masing-masing berjudul ”Knock Me Out”, ”Percayalah” (duet bersama Raisa) serta ”Kunci Hati” sudah lebih dahulu diluncurkan. Ketiga single ini sebagai pemanasan dan telah mendapat sambutan meriah dari para Afganisme (sebutan fans club Afgan) di seluruh pelosok Tanah Air. Antusiasme juga hingga ke negeri seberang seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Taiwan.
Bisa dibilang ”SIDES” merupakan karya ambisius Afgan. Selain pengolahan mastering dilakukan di Amerika Serikat – tepatnya oleh Steve Corrao di Sage Audio, Nashville, TN – Afgan juga bahkan secara khusus meluangkan waktu untuk melakukan workshop dalam penggarapan lagu-lagu serta musiknya. Termasuk ketika mengolah lirik dan aransemen untuk ”Count On Me”, ”Thinkin’ About” dan ”Brand New Day”. Ketiga lagu ini dikerjakannya bersama produser idolanya Mark Hill.
Sementara single ”Rollercoaster” dan ”X”, Afgan mengundang Sonaone, rapper Malaysia untuk berkolaborasi dalam lagu, olahan komposisi, dan penulisan lirik. Untuk ”Knock Me Out”, Afgan menyanyikan lagu karya Taufik Batisah, penyanyi pemenang Singapore Idol, yang telah dimodifikasi dalam tuturan lirik.
Dalam rangka memeriahkan rilis album baru ini, Afgan juga menggelar sejumlah konser lewat paket tur ”SIDES – Indonesia Tour 2016”. Sebuah roadshow dengan menyambangi lima kota besar di Indonesia, yakni Bandung, Medan, Balikpapan, Makassar, dan Surabaya. Konser ini didukung oleh Kementerian Pariwisata, Good Day, Relaxa, Garnier, dan Yonder Music.
”Konser ini tur pertama kali saya lakukan selama saya berkarier di musik. Lima kota yang saya kunjungi dan saya pilih berdasarkan banyaknya permintaan Afganisme agar saya mengadakan konser di kota mereka. Tur ini adalah introduction dari album baru saya. Saya ingin fans tahu dari sini, bagaimana gambaran albumnya,” ungkap Afgan semangat.
Sedikit menengok ke belakang, Afgan memang justru lebih banyak melakukan konser fenomenal di luar Indonesia. Penyanyi berdarah Minangkabau kelahiran Jakarta, 27 Mei 1989 ini menggelar konser tunggal perdananya ”L1VE To L0VE” (2013) di Esplanade Concert Hall, Singapura.
Pada 18 Maret 2014, untuk pertama kalinya Afgan menggelar konsernya di Istana Budaya, Malaysia. Dia menjadi artis Indonesia pertama yang tampil di Istana Budaya.
Kemudian bertepatan dengan Valentine Day, yakni 14 Februari 2015, Afgan sukses menggelar konser tunggalnya berjudul ”Dari Hati” yang digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre – Indonesia. Tiket sebanyak 3.500 buah ludes terjual. Terakhir, tepatnya pada 18 September 2015, Afgan juga berhasil memukau publik Malaysia lewat konser tunggal bertajuk ”Konsert Suara Hati Afgan” yang diadakan di Plenary Hall, Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia. Afgan menjadi penyanyi solo pria pertama Indonesia yang menggelar konsernya di venue kebanggaan publik Malaysia tersebut.
Album ”SIDES” ini akan dikemas dalam 2 bentuk yaitu berupa CD softcase dan CD box set. CD softcase bisa didapatkan di Alfamidi dan Lawson Stores di seluruh Indonesia sejak tanggal 10 Agustus 2016 lalu. Sedangkan untuk box set yang berisi CD, merchandise Afgan, serta DVD ”Konsert Suara Hati Afgan Malaysia 2015” akan dirilis di Blibli.com pada akhir bulan September 2016 mendatang.
Afgan akan menyisihkan Rp800 untuk setiap album yang terjual sebagai upaya ikut bekerja untuk pendidikan anak Indonesia melalui Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. Yayasan yang diinisiasi oleh Anies Baswedan pada tahun 2010 ini memiliki program pendanaan dari masyarakat luas (Iuran Publik).
Indonesia Mengajar percaya bahwa setiap orang bisa ikut bekerja melalui pendanaan untuk kegiatan pengiriman Pengajar Muda ke berbagai daerah sebagai penggerak pendidikan. Jadi, dengan membeli album ”SIDES” ini, berarti kita telah ikut bekerja untuk pendidikan anak Indonesia melalui Iuran Publik dan Indonesia Mengajar.
Berikut inilah gambaran album ”SIDES”, trek demi trek:
1. Rollercoaster
Lagu yang tepat sebagai menu pembuka album. Seperti judulnya, hentakan musiknya meluncur deras, namun dengan takaran groovy yang pas dan diracik dengan elemen dance yang kental. Penguasaan liukan vokal Afgan di sini teruji dengan baik. Tarikan falsetto-nya bisa melebur renyah dalam keriuhan beat yang mengusik tubuh pendengarnya untuk ikut bergoyang.
2. Knock Me Out
"… Could this be that real love I’ve been missing… before I’ve met you. You’re out of this world, my kind of girl... Baby, you knock me out…” Sebuah lagu bernuansa pop R&B ceria dengan sound yang fresh dan fun, menggabungkan lirik bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang mengekspresikan rasa bahagia saat menemukan cinta sejati. Tentang penantian yang sudah berakhir karena bertemu dengan seseorang yang sangat spesial di hati. ”Ibaratnya seperti menemukan seseorang yang benar-benar membuat saya terpana, merasa cocok dan berjanji tidak akan melepaskannya,” kata Afgan.
3. Count On Me
Komposisi yang sangat memikat. Terjalin dalam wadah pop R&B yang tercurah lewat interaksi nada-nada tenang dari piano dan petikan gitar akustik yang diantarkan lewat ketukan beat dram yang tegas dan menyakinkan. Nomor yang berlirik penuh pengharapan dari seorang pria yang berusaha meyakinkan wanita yang disukainya agar bisa mempercayainya ini merupakan ruang bermain bagi Afgan, dimana karakter vokalnya yang elegan – yang selama ini sudah menjadi ciri khasnya - mendapatkan porsi yang tepat.
4. Berani Sadari
Di sini, Afgan beradu vokal dengan salah satu talenta muda dalam industri musik Indonesia, yakni Yura Yunita, plus kehadiran Rayi Putra yang ”meningkahi” keduanya dengan tuturan rap ringan yang bergairah. Pengolahan komposisi dan aransemen lagu ini lincah, terjalin erat dan senada dengan lirik lagu yang sarat pesan optimistis.
5. Thinkin’ About
Mood yang ditiupkan lagu ini kurang lebih sejiwa dengan ”Count On Me”, namun dengan kadar musikalitas yang lebih lebar. Cukup pekat akan elemen R&B, namun juga diperciki nuansa jazzy yang sangat terasa lewat liukan permainan flute yang menawan di menit 2:50. Dan sekali lagi, olah vokal Afgan yang melantun natural menjadi magnet kuat yang menghidupkan lagu ini.
6. Brand New Day
Tak bisa dipungkiri, peranan Mark Hill berhasil menempatkan produksi serta kualitas lagu Afgan secara keseluruhan menanjak ke level yang lebih berkelas. Lagu ini pun menyodorkan kekentalan R&B yang sangat meyakinkan. Layaknya mendengarkan produk-produk rilisan internasional, yang tanpa harus diembel-embeli kalimat go international. Kolaborasi ini murni berbicara kualitas, dan target itu berhasil!
7. X
Aransemen musik dan harmonisasi vokal berserta imbuhan-imbuhannya sangat mengesankan di lagu ini. Sangat detail dan selalu menggugah untuk mendengarkannya hingga akhir. Dan kehadiran vokal rap Sonaone memberi keunikan tersendiri, menghadirkan groove yang renyah dan gurih.
8. Berlalu
Sentuhan suara organ Hammond yang mengawali lagu ini seolah memberi isyarat adanya susupan nuansa soul/blues, dan bahkan aroma gospel yang membaluri sekujur komposisinya. Dan kesan itu semakin kuat dengan hadirnya lengkingan permainan gitar solo dari Ginda Bestari yang mengiris jiwa.Tarikan vokal Afgan sendiri juga kembali mendapatkan peran penting di sini, daya tarik yang sulit dielakkan. Penghayatan yang mengetuk hati saat melantunkan lirik tentang sebuah ungkapan rasa kehilangan belahan hati yang sangat dalam.
9. Kunci Hati
Afgan menulis lagu ini pada 2015 lalu bersama sahabatnya, Inu Numata. Bernada sederhana, namun melodius. Berlirik indah dan meaningful, dengan olahan musik yang menghenyakkan. Menyuguhkan kisah jatuh cinta yang sederhana, yang kemungkinan pernah dialami banyak orang. Salah satu keistimewaannya adalah dengan terlibatnya olahan aransemen string dari Ari Renaldi yang dieksekusi oleh Budapest Scoring Strings, Hungaria. Membuat kesederhanaan pesan dari lagu ini menjadi lebih bermakna.
10. Percayalah
Setelah sukses berduet dengan Rossa lewat lagu ”Kamu Yang Ku Tunggu”, kini giliran Raisa, penyanyi berwajah cantik dan bersuara emas yang telah mencuri hati para pencinta musik Indonesia sejak awal kemunculannya yang digaet Afgan untuk berduet. Sebuah kejutan manis bagi pemuja kedua solois papan atas ini. Lagu super romantis yang diaransemen dengan sangat indah oleh Ari Aru Renaldi ini sendiri bercerita tentang cinta sejati, dan telah dijadikan lagu tema untuk film ”London Love Story” produksi Screenplay.
11. Aku dengannya Kau dengan Dia
Di lagu ”mahal” yang mengolaborasikan orkestrasi khas musisi senior Erwin Gutawa dengan olahan komposisi dan lirik dari Rian D’Masiv ini, Afgan sejenak keluar dari ranah R&B. Nuansa alunan klasikal yang dikemas grande, namun dengan pendekatan lebih ngepop sedikit mendominasi. Afgan sukses meleburkan vokalnya di sini dan mengalir mulus tanpa cela. Oh ya, sama halnya ”Kunci Hati”, lagu ini pun melibatkan eksekusi permainan orkestra dari Czech Symphony Orchestra yang direkam di Praha.
12. Setia Menunggu
Nada lirih sarat kegelisahan menjadi nadi utama lagu karya Badai Kerispatih yang lantas dimatangkan olahan musiknya oleh gitaris dan produser Tohpati ini. Hanya dihidupkan oleh dialog gesekan cello bernada murung dengan petikan gitar akustik yang seolah menegarkan. Tak diragukan penghayatan vokal Afgan di sini, dan kembali menonjolkan kekuatannya dalam melantunkan lagu-lagu bernada pelan.
13. Jalan Terus
Lagu ciptaan Alam Urbach ini juga mengandalkan kemegahan orkestra racikan Erwin Gutawa yang dieksekusi oleh Czech Symphony Orchestra. Sedikit lebih melankolis, namun dengan kandungan lirik yang sarat sikap optimistis. Sebuah ungkapan untuk selalu percaya, memperjuangkan dan mempertahankan keberadaan cinta.
Jadi tunggu apalagi? Buruan dapatkan album ”SIDES” dan temukan banyak sisi seorang Afgan.
Album ”SIDES” ini menunjukkan sisi lain seorang Afgan. Album ini merupakan penggambaran tentang apa yang dia rasakan. Hal ini seiring dengan keberadaan 10 dari 13 lagu dalam album ini yang tak lain merupakan buah hasil pemikiran Afgan sendiri.
”Kenapa judulnya ”SIDES” karena itu kan sisi. Dalam sebuah cerita itu pasti punya banyak sisi. Jadi, dalam album ini banyak sisi lain dari diri saya yang terungkap dan orang belum banyak tahu. Album ini juga lebih menggambarkan tentang apa yang saya rasakan, karenanya hampir sebagian besar lagunya saya tulis sendiri,” jelas Afgan.
Talenta emas Afgan kembali tertuang di album ini. Menghadirkan genre pop, soul, R&B, electronic dance, blues, dan orkestra dengan percak-percik kejutan di sana-sini, album ini terasa spesial. Misalnya saja sebuah kolaborasi ciamik antara Afgan dengan produser berkelas internasional yakni Mark Hill.
Hill merupakan musisi asal Inggris yang tercatat pernah mendapatkan empat penghargaan Ivor Novello Awards. Dia juga telah sukses membidani rekaman album milik penyanyi kelas dunia seperti Craig David dan Ed Sheeran, serta penyanyi kawakan asal Malaysia, Sheila Madjid. Di luar itu, ada pula kerja sama dengan beberapa musisi dan penulis lagu terbaik negeri ini, seperti Ryan D’Masiv, Inu Numata, Badai Kerispatih, Alam Urbach hingga penyanyi pop Yura Yunita, dan Rayi Putra (RAN).
”SIDES” dikerjakan di beberapa studio rekaman secara terpisah ini, antara lain di Brotherland Studio dan Backbeat Studio Jakarta dan Aru Studio Bandung. Ini merupakan album rekaman keempat Afgan setelah ”L1ve to Love, Love to L1ve” yang dirilis tiga tahun lalu.
Tiga lagu yang masing-masing berjudul ”Knock Me Out”, ”Percayalah” (duet bersama Raisa) serta ”Kunci Hati” sudah lebih dahulu diluncurkan. Ketiga single ini sebagai pemanasan dan telah mendapat sambutan meriah dari para Afganisme (sebutan fans club Afgan) di seluruh pelosok Tanah Air. Antusiasme juga hingga ke negeri seberang seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Taiwan.
Bisa dibilang ”SIDES” merupakan karya ambisius Afgan. Selain pengolahan mastering dilakukan di Amerika Serikat – tepatnya oleh Steve Corrao di Sage Audio, Nashville, TN – Afgan juga bahkan secara khusus meluangkan waktu untuk melakukan workshop dalam penggarapan lagu-lagu serta musiknya. Termasuk ketika mengolah lirik dan aransemen untuk ”Count On Me”, ”Thinkin’ About” dan ”Brand New Day”. Ketiga lagu ini dikerjakannya bersama produser idolanya Mark Hill.
Sementara single ”Rollercoaster” dan ”X”, Afgan mengundang Sonaone, rapper Malaysia untuk berkolaborasi dalam lagu, olahan komposisi, dan penulisan lirik. Untuk ”Knock Me Out”, Afgan menyanyikan lagu karya Taufik Batisah, penyanyi pemenang Singapore Idol, yang telah dimodifikasi dalam tuturan lirik.
Dalam rangka memeriahkan rilis album baru ini, Afgan juga menggelar sejumlah konser lewat paket tur ”SIDES – Indonesia Tour 2016”. Sebuah roadshow dengan menyambangi lima kota besar di Indonesia, yakni Bandung, Medan, Balikpapan, Makassar, dan Surabaya. Konser ini didukung oleh Kementerian Pariwisata, Good Day, Relaxa, Garnier, dan Yonder Music.
”Konser ini tur pertama kali saya lakukan selama saya berkarier di musik. Lima kota yang saya kunjungi dan saya pilih berdasarkan banyaknya permintaan Afganisme agar saya mengadakan konser di kota mereka. Tur ini adalah introduction dari album baru saya. Saya ingin fans tahu dari sini, bagaimana gambaran albumnya,” ungkap Afgan semangat.
Sedikit menengok ke belakang, Afgan memang justru lebih banyak melakukan konser fenomenal di luar Indonesia. Penyanyi berdarah Minangkabau kelahiran Jakarta, 27 Mei 1989 ini menggelar konser tunggal perdananya ”L1VE To L0VE” (2013) di Esplanade Concert Hall, Singapura.
Pada 18 Maret 2014, untuk pertama kalinya Afgan menggelar konsernya di Istana Budaya, Malaysia. Dia menjadi artis Indonesia pertama yang tampil di Istana Budaya.
Kemudian bertepatan dengan Valentine Day, yakni 14 Februari 2015, Afgan sukses menggelar konser tunggalnya berjudul ”Dari Hati” yang digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre – Indonesia. Tiket sebanyak 3.500 buah ludes terjual. Terakhir, tepatnya pada 18 September 2015, Afgan juga berhasil memukau publik Malaysia lewat konser tunggal bertajuk ”Konsert Suara Hati Afgan” yang diadakan di Plenary Hall, Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia. Afgan menjadi penyanyi solo pria pertama Indonesia yang menggelar konsernya di venue kebanggaan publik Malaysia tersebut.
Album ”SIDES” ini akan dikemas dalam 2 bentuk yaitu berupa CD softcase dan CD box set. CD softcase bisa didapatkan di Alfamidi dan Lawson Stores di seluruh Indonesia sejak tanggal 10 Agustus 2016 lalu. Sedangkan untuk box set yang berisi CD, merchandise Afgan, serta DVD ”Konsert Suara Hati Afgan Malaysia 2015” akan dirilis di Blibli.com pada akhir bulan September 2016 mendatang.
Afgan akan menyisihkan Rp800 untuk setiap album yang terjual sebagai upaya ikut bekerja untuk pendidikan anak Indonesia melalui Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. Yayasan yang diinisiasi oleh Anies Baswedan pada tahun 2010 ini memiliki program pendanaan dari masyarakat luas (Iuran Publik).
Indonesia Mengajar percaya bahwa setiap orang bisa ikut bekerja melalui pendanaan untuk kegiatan pengiriman Pengajar Muda ke berbagai daerah sebagai penggerak pendidikan. Jadi, dengan membeli album ”SIDES” ini, berarti kita telah ikut bekerja untuk pendidikan anak Indonesia melalui Iuran Publik dan Indonesia Mengajar.
Berikut inilah gambaran album ”SIDES”, trek demi trek:
1. Rollercoaster
Lagu yang tepat sebagai menu pembuka album. Seperti judulnya, hentakan musiknya meluncur deras, namun dengan takaran groovy yang pas dan diracik dengan elemen dance yang kental. Penguasaan liukan vokal Afgan di sini teruji dengan baik. Tarikan falsetto-nya bisa melebur renyah dalam keriuhan beat yang mengusik tubuh pendengarnya untuk ikut bergoyang.
2. Knock Me Out
"… Could this be that real love I’ve been missing… before I’ve met you. You’re out of this world, my kind of girl... Baby, you knock me out…” Sebuah lagu bernuansa pop R&B ceria dengan sound yang fresh dan fun, menggabungkan lirik bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang mengekspresikan rasa bahagia saat menemukan cinta sejati. Tentang penantian yang sudah berakhir karena bertemu dengan seseorang yang sangat spesial di hati. ”Ibaratnya seperti menemukan seseorang yang benar-benar membuat saya terpana, merasa cocok dan berjanji tidak akan melepaskannya,” kata Afgan.
3. Count On Me
Komposisi yang sangat memikat. Terjalin dalam wadah pop R&B yang tercurah lewat interaksi nada-nada tenang dari piano dan petikan gitar akustik yang diantarkan lewat ketukan beat dram yang tegas dan menyakinkan. Nomor yang berlirik penuh pengharapan dari seorang pria yang berusaha meyakinkan wanita yang disukainya agar bisa mempercayainya ini merupakan ruang bermain bagi Afgan, dimana karakter vokalnya yang elegan – yang selama ini sudah menjadi ciri khasnya - mendapatkan porsi yang tepat.
4. Berani Sadari
Di sini, Afgan beradu vokal dengan salah satu talenta muda dalam industri musik Indonesia, yakni Yura Yunita, plus kehadiran Rayi Putra yang ”meningkahi” keduanya dengan tuturan rap ringan yang bergairah. Pengolahan komposisi dan aransemen lagu ini lincah, terjalin erat dan senada dengan lirik lagu yang sarat pesan optimistis.
5. Thinkin’ About
Mood yang ditiupkan lagu ini kurang lebih sejiwa dengan ”Count On Me”, namun dengan kadar musikalitas yang lebih lebar. Cukup pekat akan elemen R&B, namun juga diperciki nuansa jazzy yang sangat terasa lewat liukan permainan flute yang menawan di menit 2:50. Dan sekali lagi, olah vokal Afgan yang melantun natural menjadi magnet kuat yang menghidupkan lagu ini.
6. Brand New Day
Tak bisa dipungkiri, peranan Mark Hill berhasil menempatkan produksi serta kualitas lagu Afgan secara keseluruhan menanjak ke level yang lebih berkelas. Lagu ini pun menyodorkan kekentalan R&B yang sangat meyakinkan. Layaknya mendengarkan produk-produk rilisan internasional, yang tanpa harus diembel-embeli kalimat go international. Kolaborasi ini murni berbicara kualitas, dan target itu berhasil!
7. X
Aransemen musik dan harmonisasi vokal berserta imbuhan-imbuhannya sangat mengesankan di lagu ini. Sangat detail dan selalu menggugah untuk mendengarkannya hingga akhir. Dan kehadiran vokal rap Sonaone memberi keunikan tersendiri, menghadirkan groove yang renyah dan gurih.
8. Berlalu
Sentuhan suara organ Hammond yang mengawali lagu ini seolah memberi isyarat adanya susupan nuansa soul/blues, dan bahkan aroma gospel yang membaluri sekujur komposisinya. Dan kesan itu semakin kuat dengan hadirnya lengkingan permainan gitar solo dari Ginda Bestari yang mengiris jiwa.Tarikan vokal Afgan sendiri juga kembali mendapatkan peran penting di sini, daya tarik yang sulit dielakkan. Penghayatan yang mengetuk hati saat melantunkan lirik tentang sebuah ungkapan rasa kehilangan belahan hati yang sangat dalam.
9. Kunci Hati
Afgan menulis lagu ini pada 2015 lalu bersama sahabatnya, Inu Numata. Bernada sederhana, namun melodius. Berlirik indah dan meaningful, dengan olahan musik yang menghenyakkan. Menyuguhkan kisah jatuh cinta yang sederhana, yang kemungkinan pernah dialami banyak orang. Salah satu keistimewaannya adalah dengan terlibatnya olahan aransemen string dari Ari Renaldi yang dieksekusi oleh Budapest Scoring Strings, Hungaria. Membuat kesederhanaan pesan dari lagu ini menjadi lebih bermakna.
10. Percayalah
Setelah sukses berduet dengan Rossa lewat lagu ”Kamu Yang Ku Tunggu”, kini giliran Raisa, penyanyi berwajah cantik dan bersuara emas yang telah mencuri hati para pencinta musik Indonesia sejak awal kemunculannya yang digaet Afgan untuk berduet. Sebuah kejutan manis bagi pemuja kedua solois papan atas ini. Lagu super romantis yang diaransemen dengan sangat indah oleh Ari Aru Renaldi ini sendiri bercerita tentang cinta sejati, dan telah dijadikan lagu tema untuk film ”London Love Story” produksi Screenplay.
11. Aku dengannya Kau dengan Dia
Di lagu ”mahal” yang mengolaborasikan orkestrasi khas musisi senior Erwin Gutawa dengan olahan komposisi dan lirik dari Rian D’Masiv ini, Afgan sejenak keluar dari ranah R&B. Nuansa alunan klasikal yang dikemas grande, namun dengan pendekatan lebih ngepop sedikit mendominasi. Afgan sukses meleburkan vokalnya di sini dan mengalir mulus tanpa cela. Oh ya, sama halnya ”Kunci Hati”, lagu ini pun melibatkan eksekusi permainan orkestra dari Czech Symphony Orchestra yang direkam di Praha.
12. Setia Menunggu
Nada lirih sarat kegelisahan menjadi nadi utama lagu karya Badai Kerispatih yang lantas dimatangkan olahan musiknya oleh gitaris dan produser Tohpati ini. Hanya dihidupkan oleh dialog gesekan cello bernada murung dengan petikan gitar akustik yang seolah menegarkan. Tak diragukan penghayatan vokal Afgan di sini, dan kembali menonjolkan kekuatannya dalam melantunkan lagu-lagu bernada pelan.
13. Jalan Terus
Lagu ciptaan Alam Urbach ini juga mengandalkan kemegahan orkestra racikan Erwin Gutawa yang dieksekusi oleh Czech Symphony Orchestra. Sedikit lebih melankolis, namun dengan kandungan lirik yang sarat sikap optimistis. Sebuah ungkapan untuk selalu percaya, memperjuangkan dan mempertahankan keberadaan cinta.
Jadi tunggu apalagi? Buruan dapatkan album ”SIDES” dan temukan banyak sisi seorang Afgan.
(poe)