Dirjen Pajak Siap Mundur jika Tax Amnesty Meleset
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Ken Dwijugiasteadi mengatakan, siap mundur dari jabatannya jika target dari program pengampunan pajak atau tax amnesty sebesar Rp165 triliun tidak tercapai sampai akhir masa pemberlakuan. Dia juga menegaskan bakal menerima dengan lapang dada apapun hukuman yang diberikan jika amnesti pajak gagal.
"Ya kalau tidak tercapai, itu terserah pimpinan saya (Menteri Keuangan Sri Mulyani) mau dihukum kaya apa. Mundur saya siap, ditembak mati juga tidak apa-apa, kalau bisa," kata dia di kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (6/9/2016).
(Baca Juga: Tax Amnesty, 90% Pengusaha Kadin Ragu Bawa Pulang Uang ke RI)
Seperti diketahui uang tebusan yang tercantum dalam Surat Pelaporan Harta (SPH) hingga 5 September 2016 baru mencapai Rp4,78 triliun. Namun yang belum dilaporkan, artinya dia sudah membayar dulu, mencapai Rp6,5 triliun.
Meski demikian, Ken tetap optimis bahwa target tax amnesty akan tercapai meskipun saat ini uang tebusan yang masuk belum ada separuhnya. Dia juga mengakui bahwa minggu ini ratusan pengusaha besar siap untuk deklarasi aset dan bakal mengikuti tax amnesty.
"Iya, ratusan pengusaha besar minggu ini akan datang, mudah-mudahan, didoakan saja. Mereka bilang mau ikut tax amnesty. Ya kita sama-sama berdoa semoga yang masuk bisa banyak," sambungnya.
Sampai saat ini pun, Ken membenarkan bahwa repatriasi aset diperkirakan bisa mencapai Rp1.000 triliun yang dihasilkan dari pengusaha-pengusaha besar yang asetnya ada di luar negeri. Diterangkan olehnya Pemerintah pasti akan memberikan ekstra effort untuk mencapai hal itu
"Iya, sampai segitu. Itu pernyataan dari Apindo. Ya balik lagi, berdoa saja semoga tercapai. Masak iya yang kelas-kelas kakap tidak mau mengungkap. Buktinya mereka minta dibuatkan aturan special purpose vehicle (SPV). Pokoknya kalo amnesti pajak ini berhasil itu keberhasilan semua pihak, tapi kalau gagal saya yang tanggung jawab," pungkasnya.
"Ya kalau tidak tercapai, itu terserah pimpinan saya (Menteri Keuangan Sri Mulyani) mau dihukum kaya apa. Mundur saya siap, ditembak mati juga tidak apa-apa, kalau bisa," kata dia di kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (6/9/2016).
(Baca Juga: Tax Amnesty, 90% Pengusaha Kadin Ragu Bawa Pulang Uang ke RI)
Seperti diketahui uang tebusan yang tercantum dalam Surat Pelaporan Harta (SPH) hingga 5 September 2016 baru mencapai Rp4,78 triliun. Namun yang belum dilaporkan, artinya dia sudah membayar dulu, mencapai Rp6,5 triliun.
Meski demikian, Ken tetap optimis bahwa target tax amnesty akan tercapai meskipun saat ini uang tebusan yang masuk belum ada separuhnya. Dia juga mengakui bahwa minggu ini ratusan pengusaha besar siap untuk deklarasi aset dan bakal mengikuti tax amnesty.
"Iya, ratusan pengusaha besar minggu ini akan datang, mudah-mudahan, didoakan saja. Mereka bilang mau ikut tax amnesty. Ya kita sama-sama berdoa semoga yang masuk bisa banyak," sambungnya.
Sampai saat ini pun, Ken membenarkan bahwa repatriasi aset diperkirakan bisa mencapai Rp1.000 triliun yang dihasilkan dari pengusaha-pengusaha besar yang asetnya ada di luar negeri. Diterangkan olehnya Pemerintah pasti akan memberikan ekstra effort untuk mencapai hal itu
"Iya, sampai segitu. Itu pernyataan dari Apindo. Ya balik lagi, berdoa saja semoga tercapai. Masak iya yang kelas-kelas kakap tidak mau mengungkap. Buktinya mereka minta dibuatkan aturan special purpose vehicle (SPV). Pokoknya kalo amnesti pajak ini berhasil itu keberhasilan semua pihak, tapi kalau gagal saya yang tanggung jawab," pungkasnya.
(akr)