Negara G20 Tegaskan Perdagangan Global 2017 Masih Melemah
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan, Indonesia tidak mungkin berharap pada kegiatan ekspor dan impor. Terlebih lagi, ketika pertemuan G20 di China belum lama ini, seluruh negara sepakat bahwa global trade (perdagangan global) akan terus melemah hingga tahun depan.
Menurutnya, kondisi global trade tahun ini sudah lebih baik. Setidaknya tidak berada di negatif level. "Eksim (ekspor-impor) tahun ini berada pada level zero growth. Itu lebih bagus karena sebelumnya negatif. Ini bukan versi saya, tapi semua negara G20 merasakan itu," kata dia di Gedung DPR RI, Rabu (7/9/2016) malam.
Maka, lanjut Menkeu, demand dari luar negeri tidak begitu diharapkan Indonesia lantaran seluruh dunia mengalami pelemahan disektor perdagangan.
"Kita semua tidak boleh mengandalkan faktor ini sebagai penarik pertumbuhan ekonomi tahun depan. Karena seluruh dunia mengalami kondisi yang sama," ujarnya.
Karena itu, ke depan, pemerintah Indonesia akan melihat demand mana yang akan tumbuh dan berperan baik untuk pertumbuhan ekonomi dalam negeri di saat tidak bisa mengandalkan ekspor dan impor.
"Eksim, sudah pasti tidak bisa berharap banyak. Tapi kita masih punya aksi pemerintah di dalam negeri melalui kebijakan, kegiatan korporasi, BUMN dan konsumsi masyarakat yang bisa menggenjot," pungkas Sri Mulyani.
Menurutnya, kondisi global trade tahun ini sudah lebih baik. Setidaknya tidak berada di negatif level. "Eksim (ekspor-impor) tahun ini berada pada level zero growth. Itu lebih bagus karena sebelumnya negatif. Ini bukan versi saya, tapi semua negara G20 merasakan itu," kata dia di Gedung DPR RI, Rabu (7/9/2016) malam.
Maka, lanjut Menkeu, demand dari luar negeri tidak begitu diharapkan Indonesia lantaran seluruh dunia mengalami pelemahan disektor perdagangan.
"Kita semua tidak boleh mengandalkan faktor ini sebagai penarik pertumbuhan ekonomi tahun depan. Karena seluruh dunia mengalami kondisi yang sama," ujarnya.
Karena itu, ke depan, pemerintah Indonesia akan melihat demand mana yang akan tumbuh dan berperan baik untuk pertumbuhan ekonomi dalam negeri di saat tidak bisa mengandalkan ekspor dan impor.
"Eksim, sudah pasti tidak bisa berharap banyak. Tapi kita masih punya aksi pemerintah di dalam negeri melalui kebijakan, kegiatan korporasi, BUMN dan konsumsi masyarakat yang bisa menggenjot," pungkas Sri Mulyani.
(izz)