BRI Gandeng Unhas Kembangkan Pendidikan Microfinance
A
A
A
JAKARTA - Memperkokoh posisi Indonesia sebagai basis microfinance di dunia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI menggandeng Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar mengembangkan pusat pendidikan microfinance (Institute of Microfinance Unhas). Program ini didedikasikan untuk pendidikan microfinance di wilayah Indonesia Timur.
Pembangunan Institute of Microfinance Unhas tersebut diresmikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dengan menandatangani desain Gedung microfinance Institute Unhas di Fakultas Ekonomi. Penandatanganan dilakukan bertepatan dengan Dies Natalis ke-60 Unhas di Gedung Baruga, Unhas, Makassar, Sulawesi Selatan.
“Pembangunan microfinance institute Unhas ini merupakan link and match antara Unhas sebagai perguruan tinggi yang merupakan pusat pendidikan dan Bank BRI sebagai pelaku perbankan yang selama ini fokus di bidang microfinance," ujar Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (11/9/2016).
Melalui microfinance institute Unhas, terang dia, Bank BRI berharap bisa terus memperoleh kajian-kajian ilmiah terbaru dalam bidang microfinance. Selain itu, juga memperkuat posisi Indonesia yang selama ini sudah dikenal sebagai laboratorium microfinance terbesar di dunia karena suburnya praktik microfinance.
"Tumbuh suburnya microfinance di Indonesia tidak lepas dari peran serta para pelaku UMKM yang selama ini mengandalkan microfinance untuk memperoleh modal usaha. Antara lain disebabkan keterbatasan dalam hal akses ke perbankan atau jasa keuangan lainnya," katanya.
Sebab itu, lanjut Asmawi, microfinance dinilai efektif untuk mengentaskan kemiskinan, mendorong kesejahteraan bagi masyarakat ekonomi lemah/berpendapatan rendah, dan sarana mendorong keuangan yang semakin terbuka. Bank BRI sendiri telah memulai kegiatan keuangan mikro sejak 1895.
Asmawi menambahkan, banyak perguruan tinggi di dunia yang menjadikan Indonesia sebagai studi kasus yang sukses dalam mengembangkan microfinance yang sustain atau berkelanjutan. Sementara di Indonesia, pendidikan microfinance masih jarang diperhatikan.
"Pembangunan Microfinance Institute Unhas merupakan tahap awal dari rangkaian pembangunan pusat pendidikan serupa. Selanjutnya, kami akan bekerja sama dengan Universitas Andalas, Padang (Unand) membangun Microfinance Insitute untuk pendidikan microfinance di kawasan Indonesia Barat. Tentunya kami juga berharap untuk melanjutkan kerja sama dengan perguruan tinggi lain," pungkasnya.
Pembangunan Institute of Microfinance Unhas tersebut diresmikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dengan menandatangani desain Gedung microfinance Institute Unhas di Fakultas Ekonomi. Penandatanganan dilakukan bertepatan dengan Dies Natalis ke-60 Unhas di Gedung Baruga, Unhas, Makassar, Sulawesi Selatan.
“Pembangunan microfinance institute Unhas ini merupakan link and match antara Unhas sebagai perguruan tinggi yang merupakan pusat pendidikan dan Bank BRI sebagai pelaku perbankan yang selama ini fokus di bidang microfinance," ujar Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (11/9/2016).
Melalui microfinance institute Unhas, terang dia, Bank BRI berharap bisa terus memperoleh kajian-kajian ilmiah terbaru dalam bidang microfinance. Selain itu, juga memperkuat posisi Indonesia yang selama ini sudah dikenal sebagai laboratorium microfinance terbesar di dunia karena suburnya praktik microfinance.
"Tumbuh suburnya microfinance di Indonesia tidak lepas dari peran serta para pelaku UMKM yang selama ini mengandalkan microfinance untuk memperoleh modal usaha. Antara lain disebabkan keterbatasan dalam hal akses ke perbankan atau jasa keuangan lainnya," katanya.
Sebab itu, lanjut Asmawi, microfinance dinilai efektif untuk mengentaskan kemiskinan, mendorong kesejahteraan bagi masyarakat ekonomi lemah/berpendapatan rendah, dan sarana mendorong keuangan yang semakin terbuka. Bank BRI sendiri telah memulai kegiatan keuangan mikro sejak 1895.
Asmawi menambahkan, banyak perguruan tinggi di dunia yang menjadikan Indonesia sebagai studi kasus yang sukses dalam mengembangkan microfinance yang sustain atau berkelanjutan. Sementara di Indonesia, pendidikan microfinance masih jarang diperhatikan.
"Pembangunan Microfinance Institute Unhas merupakan tahap awal dari rangkaian pembangunan pusat pendidikan serupa. Selanjutnya, kami akan bekerja sama dengan Universitas Andalas, Padang (Unand) membangun Microfinance Insitute untuk pendidikan microfinance di kawasan Indonesia Barat. Tentunya kami juga berharap untuk melanjutkan kerja sama dengan perguruan tinggi lain," pungkasnya.
(dmd)