Jokowi Beri Batas Waktu Pelindo II Bangun New Priok

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (Pelindo II) segera menyelesaikan rangkaian proyek Pelabuhan New Priok fase 1 pada 2019. Dalam masterplan, New Priok fase I memiliki lima terminal yakni tiga terminal kontainer dan dua terminal produk.

(Baca Juga: Jokowi Resmikan Terminal Petikemas Kalibaru Tanjung Priok)

Dia mengatakan, saat ini persaingan antar negara sudah semakin sengit. Setiap negara berlomba membangun inovasi baru dan fasilitas yang mendukung daya saing dari negaranya masing-masing.

"Kita sama. Kita tidak mau ditinggal. Kita tidak mau kalah dalam persaingan ini, dalam kompetisi ini," katanya di Terminal 1 Petikemas Kalibaru Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (13/9/2016).

Saat ini, BUMN pelabuhan tersebut baru menyelesaikan pembangunan Terminal Petikemas Kalibaru, yang merupakan salah satu dari terminal kontainer yang ada di Pelabuhan New Priok. Padahal, mantan Gubernur DKI Jakarta ini telah berulangkali meminta Pelindo II untuk segera menyelesaikan pembangunannya.

"Terminal petikemas di Tanjung Priok ini saya sudah lihat dua kali di lapangan. Di jaman Pak RJ Lino, lihat di lapangan dan saya sampaikan saat itu secepatnya terminal ini harus diselesaikan. Jangan menunggu lagi," imbuh dia.

Bahkan sambung Jokowi, kala itu dia meminta agar konstruksi tidak dikerjakan hanya dalam satu shift. Dia meminta agar proyek digarap hingga dua atau tiga shift, karena Indonesia sangat kekurangan kapasitas terminal.

"Dan Alhamdulillah saat ini sudah selesai terminal petikemas yang pertama. Yang kedua juga segera diselesaikan, yang ketiga juga harus diselesaikan, terminal produk 4-5 juga harus diselesaikan," akunya.

Mantan Walikota Solo ini meminta Pelindo II tidak mengulur waktu lagi untuk menyelesaikan pembangunan Pelabuhan New Priok. Jika kondisi finansial perseroan tidak cukup, maka dia meminta agar Pelindo II menggandeng swasta ataupun investor untuk menyokongnya.

"2019 akan kita selesaikan. Dan harus selesai pada tahun itu. Karena semua negara berlomba melakukan inovasi. Menginisiasi perombakan besar-besaran untuk meningkatkan daya saing," tandas Jokowi.