MSA Kargo Resmikan Logistic Center di Semarang
A
A
A
JAKARTA - Bermula dari pembelian lahan seluas, 1,8 ha di Tanjung Mas Semarang, secara bertahap MSA Kargo akhirnya dapat menyelesaikan pembangunan pusat pergudangan (logistic center) seluas 6.000 m2. Pembangunan gudang tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi pertumbuhan industri manufaktur, khususnya di wilayah Semarang dan sekitarnya.
Pendiri KSA Group Monang Sianipar mengemukakan Semarang sebagai kota pelabuhan terbesar keempat di Indonesia setelah, Jakarta, Surabaya dan Medan, diyakini akan menjadi sentral industri masa depan. Hal ini bukan tanpa alasan karena wilayah tersebut telah menjadi pusat industri furniture terbesar di Indonesia.
"Geliatnya sudah terlihat dan akan terus bergerak menuju industri manufaktur, sebagai dampak dari pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dilakukan pemerintah. Selain infrastruktur yang sangat memadai, hal ini juga didukung oleh ketersediaan tenaga kerja terampil yang relatif murah," ujarnya, dalam keterangan pers yang dilansir Sabtu (17/9/2016).
Sebagai informasi, sejak 1999 MSA Kargo telah mengantongi Sertifikasi Kompetensi ( ISO 9902) yang dikeluarkan Sucofindo International Certification Services, yang jarang dimiliki perusahaan sejenis di Indonesia. Atas hal ini, MSA Kargo diharapkan menjadi sebuah perusahaan logistik terdepan yang selalu mengutamakan kenyamanan, yakni safety dan security.
“Semarang menjadi pilot project MSA Kargo pertama, dari 12 kota cabang MSA Kargo yang akan dikembangkan di masa depan. Kami ingin membuat hotel barang dan berusaha membuat quality system sebagai garansi atas produk utama kami,” kata Monang.
Dia menuturkan, hal ini mutlak dilakukan karena dalam kegiatan bisnis logistik, MSA Kargo banyak bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan multinasional yang mengedepankan sistem mutu dalam industri transportasi.
Pendiri KSA Group Monang Sianipar mengemukakan Semarang sebagai kota pelabuhan terbesar keempat di Indonesia setelah, Jakarta, Surabaya dan Medan, diyakini akan menjadi sentral industri masa depan. Hal ini bukan tanpa alasan karena wilayah tersebut telah menjadi pusat industri furniture terbesar di Indonesia.
"Geliatnya sudah terlihat dan akan terus bergerak menuju industri manufaktur, sebagai dampak dari pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dilakukan pemerintah. Selain infrastruktur yang sangat memadai, hal ini juga didukung oleh ketersediaan tenaga kerja terampil yang relatif murah," ujarnya, dalam keterangan pers yang dilansir Sabtu (17/9/2016).
Sebagai informasi, sejak 1999 MSA Kargo telah mengantongi Sertifikasi Kompetensi ( ISO 9902) yang dikeluarkan Sucofindo International Certification Services, yang jarang dimiliki perusahaan sejenis di Indonesia. Atas hal ini, MSA Kargo diharapkan menjadi sebuah perusahaan logistik terdepan yang selalu mengutamakan kenyamanan, yakni safety dan security.
“Semarang menjadi pilot project MSA Kargo pertama, dari 12 kota cabang MSA Kargo yang akan dikembangkan di masa depan. Kami ingin membuat hotel barang dan berusaha membuat quality system sebagai garansi atas produk utama kami,” kata Monang.
Dia menuturkan, hal ini mutlak dilakukan karena dalam kegiatan bisnis logistik, MSA Kargo banyak bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan multinasional yang mengedepankan sistem mutu dalam industri transportasi.
(dmd)