Pengamat Ini Prihatin Tak Banyak BUMN Fokus Produksi Pangan

Sabtu, 17 September 2016 - 11:36 WIB
Pengamat Ini Prihatin...
Pengamat Ini Prihatin Tak Banyak BUMN Fokus Produksi Pangan
A A A
JAKARTA - Pengamat Pertanian Universitas Lampung Bustanul Arifin mengatakan, dari delapan perusahaan BUMN di bidang pangan, tidak banyak yang fokus ke produksi pangan. Dia menyayangkan kenyataan ini lantaran seharusnya Indonesia bisa menjadi produsen pangan untuk negara lain.

Saat ini, pada kenyataannya ketika dalam negeri kekurangan beberapa komoditas pangan, apapun itu, keran impor pasti dibuka pemerintah untuk mencukupi demand masyarakat Indonesia atas minimnya produksi beberapa komoditas pangan di dalam negeri.

"Saya sebetulnya prihatin. Karena BUMN pangan kita yang kurang lebih ada delapan itu tidak banyak yang berada di rantai produksi. Kalaupun ada, itu juga sangat kecil sekali. Selama ini yang produksi siapa? Petani," kata dia di Restoran Gado-gado Boplo, Jakarta, Sabtu (17/9/2016).

Bustanul megatakan, dari segi prinsip, pembangunan holding merupakan suatu keniscayaan. Saat ini, Temasek sudah menjadi raja holding di Singapura, dan Indonesia sedang mengarah ke sana. Jika itu terjadi, maka kemungkinan, Kementerian BUMN akan ditiadakan.

"Kalau holding dibangun, tidak hanya di pangan, maka kemungkinan tidak dperlukan lagi Kementerian BUMN di Indonesia, karena sudah ada super holding," imbuhnya.

Meski demikian, dia menyarakan pemerintah untuk fokus membuat holding pangan seharusya bisa fokus ke produksi segala jenis pangan. Bukan hanya terfokus pada masalah distribusi atau pemasaran saja.

"Jadi untuk ke depannya, kalau memang fokus pemerintah mau bikin holding pangan, harus bisa mencakup semuanya, tidak hanya di distribusi, namun juga diproduksi. Agar kita tidak hanya menjadi importir pangan semata," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0800 seconds (0.1#10.140)