HT: Membangun Masyarakat Daerah Kunci Pertumbuhan Ekonomi RI

Rabu, 21 September 2016 - 11:52 WIB
HT: Membangun Masyarakat...
HT: Membangun Masyarakat Daerah Kunci Pertumbuhan Ekonomi RI
A A A
DEPOK - Masyarakat di daerah harus didorong menjadi produktif agar bisa ikut menopang perekonomian nasional. Semakin banyak penyangga ekonomi, semakin cepat Indonesia menjadi negara maju.

"Indonesia akan kuat dan maju kalau pilar ekonominya banyak. Kuncinya membangun masyarakat daerah," ujar Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) saat melantik 119 DPRt Partai Perindo se-Kota Depok dan Kota Bekasi di Depok, Jawa Barat, kemarin.

Dia mengungkapkan, akibat menerapkan kapitalisme di saat mayoritas masyarakat belum siap secara kesejahteraan dan pendidikan, hanya segelintir masyarakat yang terbangun mapan dan menggerakkan roda perekonomian. Pembangunan pun terpusat di kota-kota besar, sementara banyak daerah tertinggal.

Hal serupa terjadi di India. Kesenjangan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah di negara yang terkenal dengan Taj Mahal-nya itu sangat lebar. "Di India, yang maju Mumbai, New Delhi. Kelompok masyarakat di situ saja yang berkembang," tuturnya.

Berbeda dengan China. Negeri Panda itu melakukan pemerataan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah terlebih dulu sebelum menerapkan kapitalisme atau pasar bebas. Hasilnya, saat ini China menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

"Mereka ciptakan pemberi-pemberi kerja baru di daerah-daerah, menjadi produktif, aktivitas ekonominya meningkat, pajak pun makin banyak, dan daerahnya tumbuh. Setelah daerah-daerah terbangun dengan baik, baru ekonominya dibuka," terang dia.

Strategi serupa, kata HT, seharusnya diterapkan di Tanah Air. Masyarakat di daerah dibangun, sehingga bukan hanya masyarakat elit di kota-kota besar yang merasakan pertumbuhan ekonomi. "Membangun Indonesia bukan membangun kelompok atau segelintir pihak, tapi seluruh masyarakat," tegasnya.

CEO MNC Group ini menambahkan, generasi muda Indonesia bertambah lima juta orang setiap dua tahun. Jika masyarakat di 514 kabupaten/kota bisa dibangun produktif dan menciptakan lapangan kerja, mereka tidak harus mengadu nasib ke kota-kota besar. "Kita bangun masyarakat di daerah menjadi pencipta lapangan kerja. Daerah maju, tak perlu ada urbanisasi," kata dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1115 seconds (0.1#10.140)