BI Ungkap Penyebab Lesunya Pertumbuhan Kredit
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menjelaskan, lesunya pertumbuhan kredit lantaran perbankan saat ini lebih berhati-hati. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan kredit pada pertengahan tahun ini masih di bawah 10%.
Permintaan terhadap kredit oleh masyarakat masih lemah dan terbatas. Padahal, BI sudah melakukan pelonggaran moneter untuk meningkatkan pertumbuhan kredit.
"Kalau lihat kredit, memang kredit itu tumbuhnya masih terbatas, permintaannya masih terbatas," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Gedung BI, Kamis (22/9/2016).
Selain itu, rasio kredit bermasalah yang terus meningkat. Di mana, saat ini kredit macet sudah mencapai 3,2%. "Kehati-hatian ini lantaran rasio kreditnya (NPL) agak sedikit ada peningkatan, meningkat sebesar 3,2%, dari 2,9% ke 3% mendekati 3,2% dan sekarang ini 3,2%," ungkap dia.
Permintaan terhadap kredit oleh masyarakat masih lemah dan terbatas. Padahal, BI sudah melakukan pelonggaran moneter untuk meningkatkan pertumbuhan kredit.
"Kalau lihat kredit, memang kredit itu tumbuhnya masih terbatas, permintaannya masih terbatas," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Gedung BI, Kamis (22/9/2016).
Selain itu, rasio kredit bermasalah yang terus meningkat. Di mana, saat ini kredit macet sudah mencapai 3,2%. "Kehati-hatian ini lantaran rasio kreditnya (NPL) agak sedikit ada peningkatan, meningkat sebesar 3,2%, dari 2,9% ke 3% mendekati 3,2% dan sekarang ini 3,2%," ungkap dia.
(izz)