IHSG Berakhir Melemah di Tengah Perlambatan Bursa Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan awal pekan masih sulit keluar dari zona merah dan berakhir melemah 36,77 poin atau 0,68% ke level 5.352,14. Penyusutan pasar saham Tanah Air terjadi saat mayoritas bursa utama juga berakhir negatif
Tren negatif dicetak IHSG sejak pembukaan dan sesi I bertambah anjlok 33,01 poin atau 0,61% ke level 5.355,90. Sedangkan pada pembukaan tadi pagi, IHSG dibuka menyusut 19,07 poin atau 0,35% ke level 5.369,84 dan akhir pekan kemarin berakhir 8,65 poin atau 0,16% ke 5.388,91.
Seperti dilansir Senin (26/9/2016) pasar saham Asia di awal pekan berakhir lebih rendah dengan sentimen pekan ini didominasi oleh debat pertama antara dua calon Presiden Amerika Serikat (AS) yakni Hillary Clinton dan Donald Trump. Sentimen selanjutnya datang dari pertemuan antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Tercatat pasar saham Australia mendatar di posisi 5.431,40, saat sektor keuangan menyusut 0,13% sedangkan ektor energi turun 0,07% dan material bertambah tipis 0,26%. Saham-saham perbankan besar terlihat menanjak saat ANZ naik 0,04%, Commonwealth Bank of Australia mendatar, saham Westpac naik 0,10% dan Bank National Australia meningkat 0,14%.
Di Korea Selatan, indeks Kospi ditutup turun 6,96 poin atau setara dengan 0,34% ke level 2.047,11 mengiringi indeks Hang Seng yang juga melemah sebesar 1,56% pada perdagangan sore. Pada daratan China, indeks Shanghai terlihat juga memerah dengan penyusutan 53,47 poin atau 1,76% ke level 2.980,43 saat Indeks Straight Times Singapura kehilangan 8,43 poin atau 0,30% menjadi 2.848,52.
Indeks Nikkei 225 Jepang juga melemah sebesar 209,46 poin atau 1,25% menuju level 16.544,56, setelah pidato Gubernur Bank Jepang (BOJ), Haruhiko Kuroda membuat yen berakhir lebih tinggi.
Mayoritas sektor saham dalam negeri bergerak dalam jalur negatif dipimpin pelemahan terdalam terjadi pada sektor aneka industri yang turun 2,08% diikuti properti melemah 1,49%. Sementara, satu-satunya sektor yang menguat adalah pertanian dengan kenaikan 0,08%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp6,30 triliun dengan 9,34 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp344,8 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp2,44 triliun, sedangkan aksi beli asing mencapai sebesar Rp2,10 triliun. Tercatat 105 saham menguat, 209 saham melemah dan 81 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) bertambah Rp390 menjadi Rp4.700, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) naik Rp150 menjadi Rp2.840 dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) meningkat Rp130 menjadi Rp970.
Di sisi lain saham-saham yang melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyusut Rp1.125 menjadi Rp64.000, PT Astra International Tbk. (ASII) berkurang Rp175 menjadi Rp8.425 serta PT Polaris Investama Tbk (PLAS) turun Rp125 menjadi Rp1.260.
Tren negatif dicetak IHSG sejak pembukaan dan sesi I bertambah anjlok 33,01 poin atau 0,61% ke level 5.355,90. Sedangkan pada pembukaan tadi pagi, IHSG dibuka menyusut 19,07 poin atau 0,35% ke level 5.369,84 dan akhir pekan kemarin berakhir 8,65 poin atau 0,16% ke 5.388,91.
Seperti dilansir Senin (26/9/2016) pasar saham Asia di awal pekan berakhir lebih rendah dengan sentimen pekan ini didominasi oleh debat pertama antara dua calon Presiden Amerika Serikat (AS) yakni Hillary Clinton dan Donald Trump. Sentimen selanjutnya datang dari pertemuan antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Tercatat pasar saham Australia mendatar di posisi 5.431,40, saat sektor keuangan menyusut 0,13% sedangkan ektor energi turun 0,07% dan material bertambah tipis 0,26%. Saham-saham perbankan besar terlihat menanjak saat ANZ naik 0,04%, Commonwealth Bank of Australia mendatar, saham Westpac naik 0,10% dan Bank National Australia meningkat 0,14%.
Di Korea Selatan, indeks Kospi ditutup turun 6,96 poin atau setara dengan 0,34% ke level 2.047,11 mengiringi indeks Hang Seng yang juga melemah sebesar 1,56% pada perdagangan sore. Pada daratan China, indeks Shanghai terlihat juga memerah dengan penyusutan 53,47 poin atau 1,76% ke level 2.980,43 saat Indeks Straight Times Singapura kehilangan 8,43 poin atau 0,30% menjadi 2.848,52.
Indeks Nikkei 225 Jepang juga melemah sebesar 209,46 poin atau 1,25% menuju level 16.544,56, setelah pidato Gubernur Bank Jepang (BOJ), Haruhiko Kuroda membuat yen berakhir lebih tinggi.
Mayoritas sektor saham dalam negeri bergerak dalam jalur negatif dipimpin pelemahan terdalam terjadi pada sektor aneka industri yang turun 2,08% diikuti properti melemah 1,49%. Sementara, satu-satunya sektor yang menguat adalah pertanian dengan kenaikan 0,08%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp6,30 triliun dengan 9,34 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp344,8 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp2,44 triliun, sedangkan aksi beli asing mencapai sebesar Rp2,10 triliun. Tercatat 105 saham menguat, 209 saham melemah dan 81 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) bertambah Rp390 menjadi Rp4.700, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) naik Rp150 menjadi Rp2.840 dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) meningkat Rp130 menjadi Rp970.
Di sisi lain saham-saham yang melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyusut Rp1.125 menjadi Rp64.000, PT Astra International Tbk. (ASII) berkurang Rp175 menjadi Rp8.425 serta PT Polaris Investama Tbk (PLAS) turun Rp125 menjadi Rp1.260.
(akr)