Debat Capres AS Berpotensi Bikin Rupiah Tinggalkan Rp13.000/USD
A
A
A
JAKARTA - Menjelang digelarnya debat kandidat calon Presiden (capres) Amerika Serikat (AS), rupiah terlihat masih mampu bergerak menguat memanfaatkan sentimen yang ada di negara tersebut.
"Kini rupiah mencoba untuk bergerak menembus resisten kami di level Rp13.057/USD, apabila mampu break resistance, rupiah kembali mempunyai peluang untuk kali kedua di tahun ini mencoba di area Rp13.000/USD," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Reza memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran level support Rp13.057/USD dan resisten Rp13.000/USD. Sementara, laju mata uang dunia cenderung bergerak variatif pada perdagangan kemarin, setelah para pelaku pasar cenderung skeptis jelang pertemuan OPEC dan nonOPEC.
Nourreddine Bouterfa selaku Menteri Perminyakan Aljazair mengatakan, masih ada peluang terjadinya kesepakatan meski dapat menghasilkan unsur-unsur perjanjian. Akibatnya, laju USD sendiri cenderung bergerak variatif dan sempat melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia, termasuk rupiah menjelang debat calon Presiden AS.
"Pelaku pasar lebih cenderung hati-hati di tengah kondisi politik Amerika Serikat yang belum menentu," pungkas Reza.
"Kini rupiah mencoba untuk bergerak menembus resisten kami di level Rp13.057/USD, apabila mampu break resistance, rupiah kembali mempunyai peluang untuk kali kedua di tahun ini mencoba di area Rp13.000/USD," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Reza memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran level support Rp13.057/USD dan resisten Rp13.000/USD. Sementara, laju mata uang dunia cenderung bergerak variatif pada perdagangan kemarin, setelah para pelaku pasar cenderung skeptis jelang pertemuan OPEC dan nonOPEC.
Nourreddine Bouterfa selaku Menteri Perminyakan Aljazair mengatakan, masih ada peluang terjadinya kesepakatan meski dapat menghasilkan unsur-unsur perjanjian. Akibatnya, laju USD sendiri cenderung bergerak variatif dan sempat melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia, termasuk rupiah menjelang debat calon Presiden AS.
"Pelaku pasar lebih cenderung hati-hati di tengah kondisi politik Amerika Serikat yang belum menentu," pungkas Reza.
(izz)