PLN Disjaya Hadirkan 200 SPLU Beji Lintar di Jakarta
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya memenuhi janji untuk menghadirkan 200 Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) Beji Lintar di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Keberhasilan PLN dalam menghadirkan 200 SPLU Beji Lintar ini lebih cepat dari target awal pada 27 Oktober 2016.
General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya Syamsul Huda mengatakan, pembangunan SPLU Beji Lintar telah diselesaikan pada 19 Oktober 2016. Saat ini, SPLU Beji Lintar telah terpasang sebanyak 209 unit.
Dia menjelaskan, SPLU Beji Lintar merupakan terobosan dan solusi dari PLN untuk memfasilitasi para PKL khususnya ataupun masyarakat pada umumnya dalam mendapatkan sumber listrik yang legal dan aman di tempat umum. Misalnya, mengisi ulang energi kendaraan listrik atau sebagai sumber listrik aktivitas di luar ruangan (outdoor). SPLU Beji Lintar mengadopsi sistem prabayar.
"Untuk dapat menggunakan SPLU Beji Lintar tersebut, masyarakat perlu mengisi pulsa (stroom) kWh meter dengan membeli token listrik melalui Payment Point Online Bank (PPOB), ATM, internet banking, SMS banking, minimarket, dan lain-lain dengan meng-input ID Pelanggan yang tercantum di SPLU yang akan digunakan," katanya di JCC, Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Sebelum SPLU didirikan, para pedagang menggunakan sumber listrik dari rumah warga, dari genset, atau bahkan ada beberapa yang menggunakan listrik secara ilegal dengan mencantol ke tiang listrik secara langsung.
"Selain merugikan negara, hal tersebut juga dapat membahayakan para pedagang dan masyarakat sekitar karena instalasi dan alat yang digunakan tidak sesuai standar," imbuhnya.
Dia berharap, SPLU Beji Lintar ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan listrik secara aman dan legal, baik untuk kepentingan usaha, melistriki fasilitas pelayanan masyarakat, ataupun kepentingan lainnya. Misalnya men-charge sepeda listrik, melistriki Mobil SIM Keliling, atau menjadi sumber listrik pelaksanaan kegiatan atau event tertentu.
"Keberhasilan ini juga tidak lepas dari kerja sama antara PLN dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta masyarakat setempat dalam mendukung keberadaan listrik yang aman dan legal di tempat umum serta dalam mendukung program Jakarta Smart City yang digagas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," tandasnya.
Adapun 209 unit SPLU Beji Lintar ini tersebar di seluruh wilayah kerja PLN Distribusi Jakarta Raya, antara lain 18 unit di wilayah kerja PLN Area Ciracas, 18 unit di wilayah kerja PLN Area Lenteng Agung, 17 unit di wilayah kerja PLN Area Bandengan, 17 unit di wilayah kerja PLN Area Pondok Kopi.
Kemudian, 16 unit di wilayah kerja PLN Area Bintaro, 15 unit di wilayah kerja PLN Area Ciputat, 15 unit di wilayah kerja PLN Area Tanjung Priok, 13 unit di wilayah kerja PLN Area Kramat Jati, 12 unit di wilayah kerja PLN Area Bulungan, 12 unit di wilayah kerja PLN Area Jatinegara.
Selain itu, 12 unit di wilayah kerja PLN Area Kebon Jeruk, 12 unit di wilayah kerja PLN Area Pondok Gede, 10 unit di wilayah kerja PLN Area Marunda, 9 unit di wilayah kerja PLN Area Cempaka Putih, 9 unit di wilayah kerja PLN Area Cengkareng, dan 4 unit di wilayah kerja PLN Area Menteng.
General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya Syamsul Huda mengatakan, pembangunan SPLU Beji Lintar telah diselesaikan pada 19 Oktober 2016. Saat ini, SPLU Beji Lintar telah terpasang sebanyak 209 unit.
Dia menjelaskan, SPLU Beji Lintar merupakan terobosan dan solusi dari PLN untuk memfasilitasi para PKL khususnya ataupun masyarakat pada umumnya dalam mendapatkan sumber listrik yang legal dan aman di tempat umum. Misalnya, mengisi ulang energi kendaraan listrik atau sebagai sumber listrik aktivitas di luar ruangan (outdoor). SPLU Beji Lintar mengadopsi sistem prabayar.
"Untuk dapat menggunakan SPLU Beji Lintar tersebut, masyarakat perlu mengisi pulsa (stroom) kWh meter dengan membeli token listrik melalui Payment Point Online Bank (PPOB), ATM, internet banking, SMS banking, minimarket, dan lain-lain dengan meng-input ID Pelanggan yang tercantum di SPLU yang akan digunakan," katanya di JCC, Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Sebelum SPLU didirikan, para pedagang menggunakan sumber listrik dari rumah warga, dari genset, atau bahkan ada beberapa yang menggunakan listrik secara ilegal dengan mencantol ke tiang listrik secara langsung.
"Selain merugikan negara, hal tersebut juga dapat membahayakan para pedagang dan masyarakat sekitar karena instalasi dan alat yang digunakan tidak sesuai standar," imbuhnya.
Dia berharap, SPLU Beji Lintar ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan listrik secara aman dan legal, baik untuk kepentingan usaha, melistriki fasilitas pelayanan masyarakat, ataupun kepentingan lainnya. Misalnya men-charge sepeda listrik, melistriki Mobil SIM Keliling, atau menjadi sumber listrik pelaksanaan kegiatan atau event tertentu.
"Keberhasilan ini juga tidak lepas dari kerja sama antara PLN dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta masyarakat setempat dalam mendukung keberadaan listrik yang aman dan legal di tempat umum serta dalam mendukung program Jakarta Smart City yang digagas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," tandasnya.
Adapun 209 unit SPLU Beji Lintar ini tersebar di seluruh wilayah kerja PLN Distribusi Jakarta Raya, antara lain 18 unit di wilayah kerja PLN Area Ciracas, 18 unit di wilayah kerja PLN Area Lenteng Agung, 17 unit di wilayah kerja PLN Area Bandengan, 17 unit di wilayah kerja PLN Area Pondok Kopi.
Kemudian, 16 unit di wilayah kerja PLN Area Bintaro, 15 unit di wilayah kerja PLN Area Ciputat, 15 unit di wilayah kerja PLN Area Tanjung Priok, 13 unit di wilayah kerja PLN Area Kramat Jati, 12 unit di wilayah kerja PLN Area Bulungan, 12 unit di wilayah kerja PLN Area Jatinegara.
Selain itu, 12 unit di wilayah kerja PLN Area Kebon Jeruk, 12 unit di wilayah kerja PLN Area Pondok Gede, 10 unit di wilayah kerja PLN Area Marunda, 9 unit di wilayah kerja PLN Area Cempaka Putih, 9 unit di wilayah kerja PLN Area Cengkareng, dan 4 unit di wilayah kerja PLN Area Menteng.
(izz)