Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
IHSG Dibuka Melemah Iringi Bursa Saham Asia
IHSG Dibuka Melemah Iringi Bursa Saham Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka melemah dengan penurunan sebesar 20,87 poin atau 0,38% ke level 5.411,09. Pelemahan IHSG ini di tengah melemahnya bursa saham Asia.
Sementara pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik 6,62 poin atau 0,12% ke level 5.431,96 pada saat bursa saham Asia mayoritas menghijau.
Dilansir CNBC, Jumat (30/9/2016), Pasar Asia pada perdagangan akhir pekan ini dibuka lebih rendah, setelah terjadi kekhawatiran atas stabilitas Deutsche Bank yang membuat sentimen di pasar Amerika Serikat (AS).
Di Australia, Indeks ASX 200 turun 0,78% pada awal perdagangan, dengan sebagian besar sektor perdagangan lebih rendah. Sektor keuangan turun 0,91% karena bank-bank besar Australia aksi jual, mungkin karena kekhawatiran atas dampak dari pemberi pinjaman Jerman di kancah perbankan global.
Saham ANZ turun 0,79%, saham Commonwealth Bank of Australia turun 0,94%, saham Westpac menurun 0,84%, dan National Australia Bank lebih rendah sebesar 1,07%.
Indeks Nikkei 225 tergelincir 1,38% dan indeks Topix turun 1,63%. Sementara, melintasi ke Korea Selatan, Indeks Kospi lebih rendah sebesar 0,74%.
Sementara, di dalam negeri semuanya berada di jalur hijau. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah pertambangan yang naik 1,60% disusul sektor keuangan yang naik 0,84%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp25 miliar dengan 9 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp3,64 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp11 miliar dan aksi beli sebesar Rp14,65 miliar. Tercatat 2 saham menguat, 30 saham melemah dan 12 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp250 menjadi Rp15.975, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp175 menjadi Rp19.200.
Di sisi lain saham-saham yang melemah di antaranya PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp700 menjadi Rp45.000, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp475 menjadi Rp18.025, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp325 menjadi Rp62.175.
Sementara pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik 6,62 poin atau 0,12% ke level 5.431,96 pada saat bursa saham Asia mayoritas menghijau.
Dilansir CNBC, Jumat (30/9/2016), Pasar Asia pada perdagangan akhir pekan ini dibuka lebih rendah, setelah terjadi kekhawatiran atas stabilitas Deutsche Bank yang membuat sentimen di pasar Amerika Serikat (AS).
Di Australia, Indeks ASX 200 turun 0,78% pada awal perdagangan, dengan sebagian besar sektor perdagangan lebih rendah. Sektor keuangan turun 0,91% karena bank-bank besar Australia aksi jual, mungkin karena kekhawatiran atas dampak dari pemberi pinjaman Jerman di kancah perbankan global.
Saham ANZ turun 0,79%, saham Commonwealth Bank of Australia turun 0,94%, saham Westpac menurun 0,84%, dan National Australia Bank lebih rendah sebesar 1,07%.
Indeks Nikkei 225 tergelincir 1,38% dan indeks Topix turun 1,63%. Sementara, melintasi ke Korea Selatan, Indeks Kospi lebih rendah sebesar 0,74%.
Sementara, di dalam negeri semuanya berada di jalur hijau. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah pertambangan yang naik 1,60% disusul sektor keuangan yang naik 0,84%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp25 miliar dengan 9 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp3,64 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp11 miliar dan aksi beli sebesar Rp14,65 miliar. Tercatat 2 saham menguat, 30 saham melemah dan 12 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp250 menjadi Rp15.975, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp175 menjadi Rp19.200.
Di sisi lain saham-saham yang melemah di antaranya PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp700 menjadi Rp45.000, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp475 menjadi Rp18.025, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp325 menjadi Rp62.175.
(izz)
Explore More