HT: Ekonomi Kesejahteraan Percepat Kemakmuran Rakyat
A
A
A
BANJAR - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, Indonesia harus mengubah strategi pembangunan dari kapitalisme menjadi ekonomi kesejahteraan untuk mempercepat kemakmuran rakyat. Menurutnya kapitalisme disaat tatanan masyarakat belum siap hanya menyebabkan kesenjangan semakin melebar.
“Indonesia harus berubah, lakukan pemerataan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah dengan ekonomi kesejahteraan,” ujar HT saat melantik 383 DPRt Partai Perindo se-Kota Banjar, Kabupaten Ciamis dan Pangandaran di Banjar, Jawa Barat.
(Baca Juga: HT: Daerah Terbangun, Indonesia Maju)
HT menambahkan ekonomi kesejahteraan lebih menitikberatkan pada pembangunan daerah-daerah yang belum terbangun dengan baik dan membangun masyarakat yang belum mapan. "Ekonomi kesejahteraan membangun masyarakat dan daerah tertinggal menjadi produktif melalui keberpihakan," tegasnya dihadapan ribuan kader
Menurutnya perlu ada kebijakan khusus yang memberikan kesempatan kepada masyarakat di daerah untuk tumbuh menjadi produktif. Produktif artinya selain menciptakan lapangan kerja, juga mampu memperbesar basis pembayar pajak.
Dia mengungkapkan, idealnya suatu negara 2% penduduknya merupakan pemberi kerja. Artinya, Indonesia harus memiliki setidaknya 5 juta pemberi kerja. Namun kenyataannya, angkanya masih jauh di bawah itu.
Saat ini, lanjut HT, Partai Perindo menjalankan berbagai program untuk membangun masyarakat yang tertinggal. Di sektor UMKM misalnya, partai berlambang rajawali ini membina pedagang kecil dengan emberikan gerobak usaha kepada mereka disertai pembinaan, pelatihan dan pendampingan. Selain itu juga ada program warung sejahtera.
Selain UMKM, Partai Perindo memberikan perhatian khusus kepada petani dan nelayan. Untuk meningkatkan produktivitas nelayan, partai yang didirikan pada 8 Oktober 2014 ini merevitalisasi perahu dan memberikan alat tangkap kepada mereka. “Partai Perindo membangun masyarakat di daerah, memperkuat dan memperbanyak pilar ekonomi Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Perindo Jawa Barat Ade Wardhana menginstruksikan seluruh kader untuk membangun struktur yang mengakar hingga tingkat TPS sehingga dekat dengan masyarakat. “Kita harus berjuang untuk memajukan bangsa Indonesia,” tuturnya.
“Indonesia harus berubah, lakukan pemerataan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah dengan ekonomi kesejahteraan,” ujar HT saat melantik 383 DPRt Partai Perindo se-Kota Banjar, Kabupaten Ciamis dan Pangandaran di Banjar, Jawa Barat.
(Baca Juga: HT: Daerah Terbangun, Indonesia Maju)
HT menambahkan ekonomi kesejahteraan lebih menitikberatkan pada pembangunan daerah-daerah yang belum terbangun dengan baik dan membangun masyarakat yang belum mapan. "Ekonomi kesejahteraan membangun masyarakat dan daerah tertinggal menjadi produktif melalui keberpihakan," tegasnya dihadapan ribuan kader
Menurutnya perlu ada kebijakan khusus yang memberikan kesempatan kepada masyarakat di daerah untuk tumbuh menjadi produktif. Produktif artinya selain menciptakan lapangan kerja, juga mampu memperbesar basis pembayar pajak.
Dia mengungkapkan, idealnya suatu negara 2% penduduknya merupakan pemberi kerja. Artinya, Indonesia harus memiliki setidaknya 5 juta pemberi kerja. Namun kenyataannya, angkanya masih jauh di bawah itu.
Saat ini, lanjut HT, Partai Perindo menjalankan berbagai program untuk membangun masyarakat yang tertinggal. Di sektor UMKM misalnya, partai berlambang rajawali ini membina pedagang kecil dengan emberikan gerobak usaha kepada mereka disertai pembinaan, pelatihan dan pendampingan. Selain itu juga ada program warung sejahtera.
Selain UMKM, Partai Perindo memberikan perhatian khusus kepada petani dan nelayan. Untuk meningkatkan produktivitas nelayan, partai yang didirikan pada 8 Oktober 2014 ini merevitalisasi perahu dan memberikan alat tangkap kepada mereka. “Partai Perindo membangun masyarakat di daerah, memperkuat dan memperbanyak pilar ekonomi Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Perindo Jawa Barat Ade Wardhana menginstruksikan seluruh kader untuk membangun struktur yang mengakar hingga tingkat TPS sehingga dekat dengan masyarakat. “Kita harus berjuang untuk memajukan bangsa Indonesia,” tuturnya.
(akr)