HT Beri Kuliah Umum di Unbaja soal Pembangunan Ekonomi
A
A
A
SERANG - CEO MNC Grup Hary Tanoesoedibjo (HT) memberi kuliah umum bersama ratusan mahasiswa Universitas Banten Jaya (Unbaja) Kota Serang, Banten. Kuliah umum tersebut bertema Kewirausahaan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, HT memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk terus membangun perekenomian Indonesia. "Melihat ekonomi Indonesia kali ini banyak tantangannya. Saat ini, sistem ekonomi fudamental tidak sekuat dulu, Indonesia dulu kuat dengan pengekspor minyaknya," ujar dia di Unbaja, Serang, Banteng, Rabu (5/10/2016).
Dia menjelaskan, dengan adanya pertumbuhan manusia di Indonesia setiap tahunnya bertambah lima juta, namun di saat bersamaan penyerapan tenaga kerja muda tidak sebanding dengan jumlah pertumbuhan penduduk.
"Indonesia terlena pernah disebut macannya Asia, tidak memperhatikan pembangunun infrastruktur dan pendidikan," katanya.
Padahal, lanjut Ketua Umum Partai Perindo ini, sumber daya alam Indonesia sangat berlimpah. Yakni, bidang pertambangan, perkebunan, pertanian, kelautan, namun belum dimanfaatkaan dan dikelola dengan baik.
Selain itu, kesempatan pekerjaan saat ini hanya terfokus di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Medan dan kota lainnya. Sehingga, beberapa daerah lainnya di Indonesia masih terbilang tertinggal.
"Tidak seimbang antara kebutuhan pekerjaan dan kesempatan lapangan pekerjanya. Akibatnya banyak generasi muda lulusan perguruan tinggi tidak sebanding," tutur HT.
Dalam kesempatan tersebut, HT memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk terus membangun perekenomian Indonesia. "Melihat ekonomi Indonesia kali ini banyak tantangannya. Saat ini, sistem ekonomi fudamental tidak sekuat dulu, Indonesia dulu kuat dengan pengekspor minyaknya," ujar dia di Unbaja, Serang, Banteng, Rabu (5/10/2016).
Dia menjelaskan, dengan adanya pertumbuhan manusia di Indonesia setiap tahunnya bertambah lima juta, namun di saat bersamaan penyerapan tenaga kerja muda tidak sebanding dengan jumlah pertumbuhan penduduk.
"Indonesia terlena pernah disebut macannya Asia, tidak memperhatikan pembangunun infrastruktur dan pendidikan," katanya.
Padahal, lanjut Ketua Umum Partai Perindo ini, sumber daya alam Indonesia sangat berlimpah. Yakni, bidang pertambangan, perkebunan, pertanian, kelautan, namun belum dimanfaatkaan dan dikelola dengan baik.
Selain itu, kesempatan pekerjaan saat ini hanya terfokus di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Medan dan kota lainnya. Sehingga, beberapa daerah lainnya di Indonesia masih terbilang tertinggal.
"Tidak seimbang antara kebutuhan pekerjaan dan kesempatan lapangan pekerjanya. Akibatnya banyak generasi muda lulusan perguruan tinggi tidak sebanding," tutur HT.
(izz)