Wall Street Menguat Didorong Sektor Keuangan dan Energi

Kamis, 06 Oktober 2016 - 08:03 WIB
Wall Street Menguat...
Wall Street Menguat Didorong Sektor Keuangan dan Energi
A A A
NEW YORK - Wall Street pada perdagangan kemarin (Kamis pagi WIB) ditutup menguat didorong oleh sektor saham keuangan di tengah data ekonomi AS dan sektor energi karena harga minyak dunia melonjak ke level tertinggi sejK Juni 2016.

Hasil Treasury AS juga naik setelah data menunjukkan aktivitas sektor jasa AS pada September rebound ke level tertinggi dalam 11 bulan sebagai tanda menggembirakan bagi pertumbuhan ekonomi AS.

Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (6/10/2016), Indeks Dow Jones Industrial Average naik 112,58 poin atau 0,62% ke level 18.281,03, Indeks S & P 500 naik 9,24 poin atau 0,43% ke level 2.159,73, dan Nasdaq Composite bertambah 26,36 poin atau 0,5% ke level 5.316,02.

"Kami mengambil putaran kemenangan kecil hari ini setelah data ekonomi mengejutkan cukup baik," kata Kim Forrest, analis ekuitas senior di Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh.

Saham AS telah tertekan pekan ini oleh kekhawatiran atas keluarnya Inggris dari Uni Eropa dan ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve dalam beberapa bulan mendatang.

Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan akan baik-baik saja dengan menaikkan suku bunga AS pada akhir tahun jika data ekonomi AS tetap kokoh. Trader melihat peluang 60% Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Desember, menurut situs CME FedWatch. Saham keuangan naik 1,5% sedangkan sektor energi naik 1,4%.

"Orang-orang pasti menunggu kenaikan suku bunga tak terelakkan oleh Fed, tapi saya pikir mereka hanya tidak yakin kalau itu pertanda bahwa hal-hal yang baik dan pendapatan cenderung untuk meningkatkan, atau alasan bagi orang untuk menjual saham karena tarif yang meningkat," kata Rick Meckler, presiden LibertyView Capital Management di Jersey City, New Jersey.

Di Eropa, imbal hasil obligasi melonjak sementara indeks STOXX pan-Eropa turun 0,6%. Pasar bingung dengan prospek bank sentral di kawasan itu akhirnya mereda.

Di sisi lain, harga minyak naik ke level tertinggi sejak Juni setelah penarikan mingguan kelima tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS ditambahkan untuk mendukung di tengah harapan bahwa produsen utama akan setuju untuk memangkas produksinya bulan depan.

Administrasi Informasi Energi AS mengatakan stok minyak mentah turun 3 juta barel pekan lalu, kebalikan dari perkiraan analis yang disurvei oleh Reuters untuk membangun 2,6 juta barel.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0823 seconds (0.1#10.140)