Kepala BKPM Jadikan Vietnam Contoh Reformasi Struktural

Kamis, 06 Oktober 2016 - 14:21 WIB
Kepala BKPM Jadikan...
Kepala BKPM Jadikan Vietnam Contoh Reformasi Struktural
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyampaikan bahwa upaya untuk menciptakan keunggulan kompetitif dari sisi ekonomi memerlukan waktu serta kerja keras semua pihak. Dia mencontohkan kesuksesan yang diperoleh oleh Vietnam untuk meningkatkan ekspor non migasnya bukanlah sukses sehari melainkan direncanakan selama 9 tahun.

Dia menambahkan bahwa banyak yang dilakukan oleh Vietnam hanya setelah mereka sukses. "Mereka bekerja keras melakukan reformasi struktural selama sembilan tahun untuk mencapai tingkat ekonomi yang mereka miliki sekarang,” ujar Tom dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Menurutnya salah satu keberhasilan Vietnam saat ini adalah produsen gadget Samsung Electronics memutuskan untuk menanamkan modalnya di Vietnam.

“Samsung saja menyumbang ekspor non migas ke Vietnam mencapai USD45 miliar per tahun. Ekspor non migas mereka mencapai USD150 miliar. Dari sisi ini, kita punya Lenovo, produsen gadget dan elektronik asal Tiongkok, tapi apa yang sebenarnya diperlukan oleh investor di masa mendatang,” jelasnya.

Lanjut dia menerangkan bahwa ke depan sektor investasi jasa termasuk ekonomi digital merupakan sektor yang akan menjadi tumpuan utama masa depan Indonesia. “Sektor ekonomi jasa merupakan salah satu sektor yang akan memiliki potensi luar biasa dalam peningkatannya,” imbuhnya.

Tom juga menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan beberapa hal untuk mendukung sektor tersebut di antaranya adalah langkah pemerintah untuk mencetak biru untuk percepatan ekonomi digital dan melahirkan pemuda sebagai generator ekonomi baru. Cetak biru peta jalan e-commerce yang diluncurkan Januari 2016 yang mencakup Penguatan logistik, dukungan pembiayaan, perlindungan konsumen, infrastruktur TIK, aturan pajak, pendidikan, dan cyber security.

Dari data Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2015, nilai e-commerce Indonesia USD18 miliar, meningkat 50% (yoy). Tahun 2020, berpotensi mencapai USD130 miliar. Selain itu, pemerintah juga melakukan inovasi dengan mendukung ekonomi digital dengan Palapa Ring, semua kota di Indonesia akan didukung broadband tahun 2019.

Dalam kesempatan tersebut dia juga mengingatkan bahwa Presiden Jokowi selalu menyampaikan mengenai bagaimana saat ini adalah eranya keterbukaan dan persaingan.

"Di era sosmed ini tidak ada gunanya mencoba menutup-nutupi sesuatu. Sama halnya dengan di perdagangan dan investasi. Kalau terbuka ya terbuka, kalau tertutup ya tertutup, jangan setengah hati,” pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0828 seconds (0.1#10.140)