Hipmi Dorong Kerja Sama Industri Makanan dan Minuman
A
A
A
JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mendorong agar sektor industri makanan dan minuman di Tanah Air dapat terus berkembang. Hal ini dilakukan salah satunya melalui kerja dengan negara lain.
Ketua Umum BPC Hipmi Jakarta Pusat, M Aaron Annar Sampetoding mengemukakan, Hipmi harus memimpin reorientasi arah ekonomi Indonesia dan menciptakan sumber pendapatan ekonomi baru yang lebih berkelanjutan. Di antaranya dalam pengembangan industri makanan dan minuman.
Salah satu negara yang menjadi mitra strategis dalam pengembangan industri makanan dan minuman di Tanah Air adalah Korea Selatan. ”Pengusaha Indonesia dan Korea dapat sama-sama bermitra untuk membuka lini produksi baru dalam makanan olahan seafood. Terlebih market di Indonesia masih sangat besar. Bahan baku alam di Indonesia juga sangat berlimpah, dan dapat memberi nilai tambah bagi perekonomian Indonesia secara umum,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (6/10/2016).
Guna melihat peluang di atas, Hipmi membuka peluang bagi anggotanya untuk mengetahui lebih dekat produk-produk Korea melalui kegiatan One-on-One Busines Meeting yang diprakarsai Korea International Trade Association (KITA) di Mandarin Oriental Hotel, baru-baru ini.
“Dengan acara yang di-support Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan diharapkan pengusaha importir dan pengolah makanan di Indonesia dapat menjadi mitra strategis bagi para pelaku usaha makanan dari Korea Selatan,” kata Executive Representative KITA Jakarta Center, Daniel Kweon.
Ketua Umum BPC Hipmi Jakarta Pusat, M Aaron Annar Sampetoding mengemukakan, Hipmi harus memimpin reorientasi arah ekonomi Indonesia dan menciptakan sumber pendapatan ekonomi baru yang lebih berkelanjutan. Di antaranya dalam pengembangan industri makanan dan minuman.
Salah satu negara yang menjadi mitra strategis dalam pengembangan industri makanan dan minuman di Tanah Air adalah Korea Selatan. ”Pengusaha Indonesia dan Korea dapat sama-sama bermitra untuk membuka lini produksi baru dalam makanan olahan seafood. Terlebih market di Indonesia masih sangat besar. Bahan baku alam di Indonesia juga sangat berlimpah, dan dapat memberi nilai tambah bagi perekonomian Indonesia secara umum,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (6/10/2016).
Guna melihat peluang di atas, Hipmi membuka peluang bagi anggotanya untuk mengetahui lebih dekat produk-produk Korea melalui kegiatan One-on-One Busines Meeting yang diprakarsai Korea International Trade Association (KITA) di Mandarin Oriental Hotel, baru-baru ini.
“Dengan acara yang di-support Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan diharapkan pengusaha importir dan pengolah makanan di Indonesia dapat menjadi mitra strategis bagi para pelaku usaha makanan dari Korea Selatan,” kata Executive Representative KITA Jakarta Center, Daniel Kweon.
(dmd)