Bos Rosneft Rusia Enggan Bersepakat dengan OPEC
A
A
A
ISTANBUL - Harapan OPEC agar Rusia, salah satu produsen minyak dunia bergabung dengan mereka membatasi produksi minyak berakhir kandas. Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin memberi sinyal bahwa Rusia kemungkinan akan bergabung dengan OPEC membatasi produksi minyak demi mendongkrak harga si emas hitam.
Melansir Reuters, Selasa (11/10/2016), harapan tersebut gagal tercapai karena CEO Rosneft, Igor Sechin yang juga menjabat Kepala Energi Kremlin, menolak perusahaan minyak Rusia tersebut memotong atau membekukan produksi minyaknya sebagaimana usulan OPEC.
Sechin menggarisbawahi betapa sulitnya bagi Rusia untuk menekan perusahaan-perusahaan minyak melakukan pembekuan output sebagai bagian dari kesepakatan dengan OPEC untuk menunjang harga minyak.
“Mengapa kita harus melakukannya,” tanya Sechin, ketika ditanya Reuters di Istanbul, Turki, perihal apakah Rosneft yang menyumbang 40% produksi minyak mentah Rusia, mau memotong produksi.
Sechin menambahkan ia juga meragukan komitmen negara-negara OPEC, seperti Iran, Arab Saudi, dan Venezuela apakah juga akan memangkas produksi minyak mereka. Sebab harga minyak saat ini sudah di atas USD50 per barel.
Komentar Sechin sepertinya mengulangi kejadian di masa lalu, dimana Rusia dan OPEC bergabung untuk menstabilkan pasar minyak dunia. Namun upaya tersebut tidak pernah terwujud.
Melansir Reuters, Selasa (11/10/2016), harapan tersebut gagal tercapai karena CEO Rosneft, Igor Sechin yang juga menjabat Kepala Energi Kremlin, menolak perusahaan minyak Rusia tersebut memotong atau membekukan produksi minyaknya sebagaimana usulan OPEC.
Sechin menggarisbawahi betapa sulitnya bagi Rusia untuk menekan perusahaan-perusahaan minyak melakukan pembekuan output sebagai bagian dari kesepakatan dengan OPEC untuk menunjang harga minyak.
“Mengapa kita harus melakukannya,” tanya Sechin, ketika ditanya Reuters di Istanbul, Turki, perihal apakah Rosneft yang menyumbang 40% produksi minyak mentah Rusia, mau memotong produksi.
Sechin menambahkan ia juga meragukan komitmen negara-negara OPEC, seperti Iran, Arab Saudi, dan Venezuela apakah juga akan memangkas produksi minyak mereka. Sebab harga minyak saat ini sudah di atas USD50 per barel.
Komentar Sechin sepertinya mengulangi kejadian di masa lalu, dimana Rusia dan OPEC bergabung untuk menstabilkan pasar minyak dunia. Namun upaya tersebut tidak pernah terwujud.
(ven)