Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Sedot Dana Rp32,5 Triliun

Selasa, 11 Oktober 2016 - 18:25 WIB
Proyek Kereta Cepat...
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Sedot Dana Rp32,5 Triliun
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meyebutkan, biaya investasi yang dibutuhkan untuk membangun proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya mencapai USD2,5 miliar atau sekitar Rp32,500 triliun (kurs Rp13.000/USD).

Namun, proyek tersebut tidak akan menggunakan anggaran negara dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya akan digarap oleh swasta.

Saat ini, Jepang telah menyatakan berminat untuk menggarap proyek tersebut. Namun, skemanya bukan pinjaman seperti China untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

(Baca: Ini Kecepatan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya)

"‎Bisa saja Jepang investasi di situ. Swasta bisa. Presiden maunya lebih banyak swasta, jangan semuanya BUMN. BUMN join atau swasta atau mungkin BUMN yang punya twrus diswastain kenapa enggak. Ya bisa saja kita kasih swasta aja. Kalau bisa di-swasta-in, di-join-in kenapa enggak," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Sama halnya dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, mantan Kepala Staf Kepresidenan ini menyatakan bahwa proyek ini tidak akan mendapatkan jaminan dari pemerintah. Nantinya, proyek ini hanya menggunakan lintasan yang telah ada.

"Jadi, kita Jakarta-Surabaya yang ada sekarang. Jadi yang ada sekarang saja kita perkuat bantalannya dan kemudian penyeberangan itu kita buat dari bawah. Dengan demikian tidak ada lagi berhenti palang-palang yang menimbulkan banyak korban. Itu ada 1.000 titik kurang lebih," tandas Luhut.

Diberitakan sebelumnya, Luhut menyebutkan bahwa pemerintah tengah menjajaki kerja sama dengan Jepang untuk menggarap proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya. Nantinya, kereta tersebut akan berkecepatan sedang atau sekitar 200 kilometer (km) per jam.

Dia mengatakan, pemerintah Indonesia dan Jepang akan melakukan survei gabungan (joint survey) mengenai proyek tersebut. Luhut menyatakan segera membicarakan hal ini dengan Menteri BUMN Rini Soemarno.

"Kereta api cepat Jakarta-Surabaya yang juga sebenarnya sudah disepakati ‎waktu itu. Nanti dengan Ibu Rini akan kita bicarakan. Mereka juga mau melakukan joint survey antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang," katanya dalam kesempatan tersebut.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0765 seconds (0.1#10.140)