OJK Dorong Inklusi Keuangan Kawasan Timur
A
A
A
MAUMERE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perluasan program inklusi keuangan ke kawasan Timur. Hal ini diharapkan semakin membuka akses masyarakat ke sektor jasa keuangan.
"Edukasi keuangan menjadi penting untuk meningkatkan akses masyarakat ke sektor jasa keuangan. Program ini bisa membantu pengentasan kemiskinan, karena kalau akses sudah dekat, masyarakat bisa mudah menabung, membuat usaha dan melakukan kegiatan ekonomi produktif," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad saat meresmikan Galeri Investasi BEI di Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere, NTT, kemarin.
Dia mengungkapkan, akses ke sektor jasa keuangan tidak kalah pentingnya dengan akses masyarakat ke fasilitas kesehatan dan pendidikan, karena semakin masyarakat mengenal dan menggunakan produk dan jasa keuangan dengan baik, maka kesejahteraannya akan semakin meningkat.
Muliaman mengungkapkan, pasar modal menjadi primadona baru di sektor keuangan karena memiliki banyak keunggulan khususnya pembiayaan jangka panjang. "Untuk itu, OJK akan terus menerus mendorong pengembangan pasar modal seperti dengan mendukung program Galeri Investasi BEI di berbagai kampus. Sehingga, mahasiswa semakin mengenal produk dan jasa pasar modal," paparnya.
Menurut dia, akses keuangan harus dibuka seluas-luasnya bukan hanya di bidang pasar modal tetapi juga di perbankan dan industri keuangan non bank (IKNB). "Sehingga, inklusi keuangan semakin baik sejalan dengan program Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia," jelasnya.
Galeri Investasi BEI di Universitas Nusa Nipa merupakan galeri ke 62 yang diresmikan di 2016 dan menjadi galeri BEI pertama di Maumere dan yang kedua di Provinsi NTT. Total Galeri Investasi BEI di seluruh Indonesia berjumlah 217 Perguruan Tinggi.
Pada kesempatan sama Ketua Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng mengungkapkan, pengenalan pasar modal ke perguruan tinggi merupakan bagian dari edukasi keuangan ke seluruh masyarakat. "Ke depan bisnis keuangan semakin maju. Masyarakat perlu terus diedukasi agar pemahaman tentang dunia pasar modal terus meningkat," kata dia.
Mekeng memberikan apresiasi kepada OJK yang terus-menerus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dengan tujuan meningkatkan pemahaman industri keuangan. "Melalui galeri investasi ini, mahasiswa dapat belajar menjadi investor dan bagaimana cara berinvestasi," paparnya.
Rektor Unipa Angelinus Vincentius berharap, adanya galeri investasi membuat lebih banyak lagi masyarakat mengerti pasar modal, baik sebagai pelaku maupun pihak yang terlibat pasar saham. "Selanjutnya dapat memberikan efek kepada ekonomi lokal," katanya.
"Edukasi keuangan menjadi penting untuk meningkatkan akses masyarakat ke sektor jasa keuangan. Program ini bisa membantu pengentasan kemiskinan, karena kalau akses sudah dekat, masyarakat bisa mudah menabung, membuat usaha dan melakukan kegiatan ekonomi produktif," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad saat meresmikan Galeri Investasi BEI di Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere, NTT, kemarin.
Dia mengungkapkan, akses ke sektor jasa keuangan tidak kalah pentingnya dengan akses masyarakat ke fasilitas kesehatan dan pendidikan, karena semakin masyarakat mengenal dan menggunakan produk dan jasa keuangan dengan baik, maka kesejahteraannya akan semakin meningkat.
Muliaman mengungkapkan, pasar modal menjadi primadona baru di sektor keuangan karena memiliki banyak keunggulan khususnya pembiayaan jangka panjang. "Untuk itu, OJK akan terus menerus mendorong pengembangan pasar modal seperti dengan mendukung program Galeri Investasi BEI di berbagai kampus. Sehingga, mahasiswa semakin mengenal produk dan jasa pasar modal," paparnya.
Menurut dia, akses keuangan harus dibuka seluas-luasnya bukan hanya di bidang pasar modal tetapi juga di perbankan dan industri keuangan non bank (IKNB). "Sehingga, inklusi keuangan semakin baik sejalan dengan program Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia," jelasnya.
Galeri Investasi BEI di Universitas Nusa Nipa merupakan galeri ke 62 yang diresmikan di 2016 dan menjadi galeri BEI pertama di Maumere dan yang kedua di Provinsi NTT. Total Galeri Investasi BEI di seluruh Indonesia berjumlah 217 Perguruan Tinggi.
Pada kesempatan sama Ketua Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng mengungkapkan, pengenalan pasar modal ke perguruan tinggi merupakan bagian dari edukasi keuangan ke seluruh masyarakat. "Ke depan bisnis keuangan semakin maju. Masyarakat perlu terus diedukasi agar pemahaman tentang dunia pasar modal terus meningkat," kata dia.
Mekeng memberikan apresiasi kepada OJK yang terus-menerus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dengan tujuan meningkatkan pemahaman industri keuangan. "Melalui galeri investasi ini, mahasiswa dapat belajar menjadi investor dan bagaimana cara berinvestasi," paparnya.
Rektor Unipa Angelinus Vincentius berharap, adanya galeri investasi membuat lebih banyak lagi masyarakat mengerti pasar modal, baik sebagai pelaku maupun pihak yang terlibat pasar saham. "Selanjutnya dapat memberikan efek kepada ekonomi lokal," katanya.
(izz)