Iran Bertekad Perkuat Kerja Sama Energi dengan RI
Senin, 17 Oktober 2016 - 17:51 WIB
Iran Bertekad Perkuat Kerja Sama Energi dengan RI
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Iran untuk Indonesia Valiollah Mohammadi menerangkan, bakal memaksimalkan kerja sama dengan Indonesia untuk beberapa sektor, salah satunya energi. Pernyataan ini disampaikan Valiollah saat mengunjungi Menko Polhukam Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam.
"Tentu tekad dari kedua pihak adalah memaksimalkan peluang di sektor energi dan dapat memperluaskannya. Itu komitmen dari kedua pihak," ujar Valiollah di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (17/10/2016).
Meski begitu, Pemerintah Iran mengaku belum mengetahui secara pasti sektor energi apa yang dikembangkan dengan Indonesia. Termasuk pihaknya enggan memberi jawaban pasti mengenai rencana kerja sama pembangunan kilang minyak.
Menurutnya, soal peluang kerjasama di sektor energi belum dibahas secara spesifik. "Belum ada (pembahasan spesifik)," tandasnya.
Sementara itu sebelumnya PT Pertamina (Persero) melakukan lifting perdana kargo LPG eks Iran dengan Kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) Pertamina Gas 2, di Pelabuhan Kalbut Situbondo yang merupakan momentum bersejarah dengan masuknya Iran sebagai negara pemasok baru LPG untuk Indonesia.
(Baca Juga: Iran Resmi Jadi Pemasok Baru LPG Pertamina)
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, lifting perdana kargo LPG eks Iran yang merupakan hasil kerja sama dengan National Iranian Oil Company (NIOC) ini, akan membuka peluang pengembangan bisnis lain antara Pertamina dengan NIOC baik di hulu maupun hilir.
“Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan pemerintah yang diawali melalui MoU G to G Indonesia-Iran 24 Februari 2016 antara Dirjen Migas (Indonesia) dan lalu yang dilanjutkan dengan kunjungan Menteri ESDM ke Iran bersamaan dengan disepakatinya Head Of Agreement (HOA) antara Pertamina dengan NIOC pada 30 Mei 2016,” papar Dwi.
"Tentu tekad dari kedua pihak adalah memaksimalkan peluang di sektor energi dan dapat memperluaskannya. Itu komitmen dari kedua pihak," ujar Valiollah di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (17/10/2016).
Meski begitu, Pemerintah Iran mengaku belum mengetahui secara pasti sektor energi apa yang dikembangkan dengan Indonesia. Termasuk pihaknya enggan memberi jawaban pasti mengenai rencana kerja sama pembangunan kilang minyak.
Menurutnya, soal peluang kerjasama di sektor energi belum dibahas secara spesifik. "Belum ada (pembahasan spesifik)," tandasnya.
Sementara itu sebelumnya PT Pertamina (Persero) melakukan lifting perdana kargo LPG eks Iran dengan Kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) Pertamina Gas 2, di Pelabuhan Kalbut Situbondo yang merupakan momentum bersejarah dengan masuknya Iran sebagai negara pemasok baru LPG untuk Indonesia.
(Baca Juga: Iran Resmi Jadi Pemasok Baru LPG Pertamina)
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, lifting perdana kargo LPG eks Iran yang merupakan hasil kerja sama dengan National Iranian Oil Company (NIOC) ini, akan membuka peluang pengembangan bisnis lain antara Pertamina dengan NIOC baik di hulu maupun hilir.
“Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan pemerintah yang diawali melalui MoU G to G Indonesia-Iran 24 Februari 2016 antara Dirjen Migas (Indonesia) dan lalu yang dilanjutkan dengan kunjungan Menteri ESDM ke Iran bersamaan dengan disepakatinya Head Of Agreement (HOA) antara Pertamina dengan NIOC pada 30 Mei 2016,” papar Dwi.
(akr)
