Butuh Dana Besar, PLN Diragukan Akuisisi PGE
A
A
A
JAKARTA - DPR menyangsikan kemampuan PT PLN (Persero) terkait wacana akuisisi anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Geothermal Energy (PGE). Wakil Ketua Komisi VI DPR Mohamad Hekal mengatakan, akuisisi PGE akan membuat PLN mengeluarkan anggaran banyak.
Mengutip pernyataan Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Hekal menjelaskan, sebenarnya saat ini PLN sedang membutuhkan dana besar untuk membangun pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW). Dia pun meragukan kemampuan finansial PLN untuk mendanai rencana akuisisi tersebut.
"Ini membuat PLN selalu membutuhkan suntikan modal pemerintah lewat Penyertaan Modal Negara (PMN). PLN terlalu ambisius mengakuisisi PGE disaat PLN masih butuh banyak PMN. Kami akan meminta penjelasan ini," ujar dia lewat rilis yang diterima Sindonews, Selasa (18/10/2016).
Lebih lanjut dia menerangkan, Kementerian BUMN perlu segera melakukan kajian untuk memastikan apakah PLN perlu mengakuisisi PGE atau tidak, dengan mempertimbangkan kinerja keuangan dan korporasi dari PLN. Di sisi lain anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Abadi Purnomo mengatakan, harus ada penjelasan rinci dari Kementerian BUMN mengenai alasan pengambilalihan PGE oleh PLN.
"Ini untuk mencegah munculnya dampak negatif di kemudian hari. Saya tidak yakin PLN dengan PGE akan mampu menekan harga jual gas lebih rendah. Dan, ada kemungkinan gugatan ke badan arbitrase terkait dengan kerja sama joint venture PGE dengan mitra lainnya jika akuisisi ini jadi terlaksana," papar Abadi.
Mengutip pernyataan Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Hekal menjelaskan, sebenarnya saat ini PLN sedang membutuhkan dana besar untuk membangun pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW). Dia pun meragukan kemampuan finansial PLN untuk mendanai rencana akuisisi tersebut.
"Ini membuat PLN selalu membutuhkan suntikan modal pemerintah lewat Penyertaan Modal Negara (PMN). PLN terlalu ambisius mengakuisisi PGE disaat PLN masih butuh banyak PMN. Kami akan meminta penjelasan ini," ujar dia lewat rilis yang diterima Sindonews, Selasa (18/10/2016).
Lebih lanjut dia menerangkan, Kementerian BUMN perlu segera melakukan kajian untuk memastikan apakah PLN perlu mengakuisisi PGE atau tidak, dengan mempertimbangkan kinerja keuangan dan korporasi dari PLN. Di sisi lain anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Abadi Purnomo mengatakan, harus ada penjelasan rinci dari Kementerian BUMN mengenai alasan pengambilalihan PGE oleh PLN.
"Ini untuk mencegah munculnya dampak negatif di kemudian hari. Saya tidak yakin PLN dengan PGE akan mampu menekan harga jual gas lebih rendah. Dan, ada kemungkinan gugatan ke badan arbitrase terkait dengan kerja sama joint venture PGE dengan mitra lainnya jika akuisisi ini jadi terlaksana," papar Abadi.
(akr)