Indef: Upaya Bangun Kemandirian Pangan Jauh dari Harapan
A
A
A
JAKARTA - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengatakan, harapan pemerintah Indonesia untuk kemandirian pangan, nyatanya masih jauh dari kenyataan. Pasalnya, impor bahan pangan sampai Juli 2016 lebih tinggi dari tahun lalu.
Menurutnya, pemerintah mengimpor gandum, beras, hingga bawang merah karena ketersediaan di dalam negeri tidak bisa mencukupi permintaan masyarakat dalam negeri.
"Dari impor sendiri, trennya masih naik terus. Tentu ini bisa dikatakan jauh dari mandiri. Beras itu, sampai Juli kita sudah impor sekitar 400-an juta ton, sedangkan selama 2015, total impor beras kita 351 juta ton. Maka, sampai akhir tahun, bisa dibayangkan berapa impor kita," kata Heri di kantor Indef, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Pihaknya menyayangkan kondisi tersebut. Bahkan, yang lebih membuat miris lagi, jika dikonfirmasi dari data Global Food Security Index, kemandirian dan ketahanan pangan Indonesia masih jauh dibanding negara-negara agraris lainnya.
Global Food Security Index sendiri melakukan survey dari 113 negara di dunia termasuk negara-negara agraris yang letaknya di Asia Tenggara yang kebetulan juga negara tetangga Indonesia.
"Dari 113 negara yang disurvey kita urutan ke 71. Ini miris. Vietnam di 57, Argentinaa 37. Ironis ya, karena sebagai negara agraris, global security index kita malah jauh sekali dari mereka. Bahkan Malaysia itu di peringkat 35 dunia, masih jauh dari mandiri," pungkasya.
Menurutnya, pemerintah mengimpor gandum, beras, hingga bawang merah karena ketersediaan di dalam negeri tidak bisa mencukupi permintaan masyarakat dalam negeri.
"Dari impor sendiri, trennya masih naik terus. Tentu ini bisa dikatakan jauh dari mandiri. Beras itu, sampai Juli kita sudah impor sekitar 400-an juta ton, sedangkan selama 2015, total impor beras kita 351 juta ton. Maka, sampai akhir tahun, bisa dibayangkan berapa impor kita," kata Heri di kantor Indef, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Pihaknya menyayangkan kondisi tersebut. Bahkan, yang lebih membuat miris lagi, jika dikonfirmasi dari data Global Food Security Index, kemandirian dan ketahanan pangan Indonesia masih jauh dibanding negara-negara agraris lainnya.
Global Food Security Index sendiri melakukan survey dari 113 negara di dunia termasuk negara-negara agraris yang letaknya di Asia Tenggara yang kebetulan juga negara tetangga Indonesia.
"Dari 113 negara yang disurvey kita urutan ke 71. Ini miris. Vietnam di 57, Argentinaa 37. Ironis ya, karena sebagai negara agraris, global security index kita malah jauh sekali dari mereka. Bahkan Malaysia itu di peringkat 35 dunia, masih jauh dari mandiri," pungkasya.
(izz)