Jokowi: Jangan Harap Ekonomi Membaik jika Bergantung APBN
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa bergantung pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk menggerakkan roda perekonomian Tanah Air. APBN tidak bisa diandalkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi akan lebih baik jika investasi yang masuk ke Indonesia juga banyak. Karena itu, pemerintah harus mencari cara agar swasta dapat tertarik berinvestasi di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur yang efek dominonya sangat terasa untuk masyarakat.
(Baca: APBN Minim, Jokowi Berharap Swasta Garap Proyek Infrastruktur)
"Sehingga betul-betul dengan menggerakkan investasi inilah saya meyakini pertumbuhan kita akan bisa naik. Kalau hanya tergantung APBN, jangan terlalu berharap," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Untuk membuat swasta tertarik masuk proyek infrastruktur, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan agar para menterinya jangan hanya menyuguhkan lokasi. Namun, pemerintah juga harus menyiapkan perencanaan hingga kalkulasi matang agar investor tidak hanya meraba-raba.
"Jika tertarik, dukungan untuk pengurusan izin, dukungan untuk menjamin kepastian usaha mereka juga harus dikawal dan diikuti. Kalau enggak ya lepas lagi," imbuh dia.
Namun, Jokowi juga mengingatkan agar ketersediaan listrik, energi dan pembebasan lahan juga harus dikawal dengan baik. "Sehingga, investasi nonanggaran pemerintah bisa betul-betul semakin meningkat. Saya melihat loncatan dalam dua tahun ini dapat dikatakan belum. Padahal yang ngantre banyak. Sehingga, kita harapkan ini menjadi evaluasi kita semuanya," tutur Jokowi.
Selain swasta, alternatif permodalan untuk proyek infrastruktur juga dapat dilakukan dengan meningkatkan penyertaan modal langsung dari lembaga pengelola dana pensiun dan asuransi.
"Perlu dilakukan terobosan dalam sumber-sumber pembiayaan, ini Pak Menko saya kira kita harus juga menuju ke sana. Dan setelah itu juga harus dipastikan bahwa investasi itu berjalan dengan baik," tandasnya.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi akan lebih baik jika investasi yang masuk ke Indonesia juga banyak. Karena itu, pemerintah harus mencari cara agar swasta dapat tertarik berinvestasi di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur yang efek dominonya sangat terasa untuk masyarakat.
(Baca: APBN Minim, Jokowi Berharap Swasta Garap Proyek Infrastruktur)
"Sehingga betul-betul dengan menggerakkan investasi inilah saya meyakini pertumbuhan kita akan bisa naik. Kalau hanya tergantung APBN, jangan terlalu berharap," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Untuk membuat swasta tertarik masuk proyek infrastruktur, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan agar para menterinya jangan hanya menyuguhkan lokasi. Namun, pemerintah juga harus menyiapkan perencanaan hingga kalkulasi matang agar investor tidak hanya meraba-raba.
"Jika tertarik, dukungan untuk pengurusan izin, dukungan untuk menjamin kepastian usaha mereka juga harus dikawal dan diikuti. Kalau enggak ya lepas lagi," imbuh dia.
Namun, Jokowi juga mengingatkan agar ketersediaan listrik, energi dan pembebasan lahan juga harus dikawal dengan baik. "Sehingga, investasi nonanggaran pemerintah bisa betul-betul semakin meningkat. Saya melihat loncatan dalam dua tahun ini dapat dikatakan belum. Padahal yang ngantre banyak. Sehingga, kita harapkan ini menjadi evaluasi kita semuanya," tutur Jokowi.
Selain swasta, alternatif permodalan untuk proyek infrastruktur juga dapat dilakukan dengan meningkatkan penyertaan modal langsung dari lembaga pengelola dana pensiun dan asuransi.
"Perlu dilakukan terobosan dalam sumber-sumber pembiayaan, ini Pak Menko saya kira kita harus juga menuju ke sana. Dan setelah itu juga harus dipastikan bahwa investasi itu berjalan dengan baik," tandasnya.
(izz)